Genre:
Action | Drama | Mystery | Thriller
Cast:
Taylor Lautner, Lily Collins, Alfred Molina, Jason Isaacs, Maria Bello and Sigourney Weaver
Director:
John Singleton
Writer:
Shawn Christensen
Nathan memiliki hidup yang hampir sempurna. Orangtua yang supportif, teman-teman yang sangat membantu, fisik yang ganteng walaupun belum berani untuk mengajak tetangganya, Karen untuk berkencan. Semua itu dirasa terlalu sempurna untuk Nathan sehingga dia merasa terasing di rumahnya sendiri. Saat dia sedang berkerja kelompok dengan Karen, dia menemukan foto masa kecilnya disebuah situs untuk anak-anak hilang. Kenapa fotonya ada disana? Orangtuanya akhirnya mengakui bahwa dia bukan anak kandung. Sejak itu kehidupan sesungguhnya untuk Nathan dimulai.
Ceritanya memang menjanjikan tapi alurnya agak lambat diawal. Dipertengahan alurnya tiba-tiba kebut-kebutan seolah ingin menghasilnya suasana yang tegang. Sayangnya semua diakhiri dengan ending yang tidak memuaskan. Endingnya memberi peluang untuk sebuah sekuel. Semoga saja dikerjain dengan lebih niat ya -_-
Efek-efek berantem, mobil tabrakan dan tembak-tembakannya masih jauh dari standar film action buat aku. Jelas sekali film ini fokus pada Lautner dan kesuksesannya menjadi Jacob Black. Well, memang tak mudah melepas bayang-bayang film laris, apalagi film itu adalah The Twilight Saga. Tapi untuk permulaan, Lautner cukup lah. Dia hanya butuh peran yang jauh dari ke’werewolf’annya dan menjadi Taylor Lautner, bukan lagi Black. Lily Collins yang tampil oke buat aku. Cantik, mungil dan bisa jadi sosok yang kuat saat dibutuhkan tapi juga lemah untuk bisa dimanja-manja. Glad that she has not to cut her hair and colored it black ;p
Hm, aku nemuin sebuah adegan yang menurut aku sama persis dengan The Bourne Identity. Adegan dimana si tokoh cewek sibuk beberes diri di kamar mandi, sementara si tokoh cowok duduk dibelakang meja kerja dan tries to figure out his life. You see? ;)
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D