Trash: Anak-Anak Pemulung

by - 12:10 PM

Andy Mulligan
260 Halaman. 13,5 x 20 cm
PT Gramedia Pustaka Utama, Juli 2013
Rp. 45.000,-

Namaku Raphael Fernández dan aku anak pemulung.

Tiga sahabat—Raphael, Gardo, dan Tikus. Mereka tinggal di tumpukan sampah, seumur hidup memilah-milah sampah. Suatu hari mereka menemukan sesuatu yang luar biasa di antara sampah-sampah itu—suatu rahasia berbahaya—dan mulai saat itu mereka diburu tanpa ampun.

Ketiga anak ini diburu dari selokan-selokan kota yang kotor sampai ke jalan-jalan raya yang megah. Tetapi mereka tak bisa melarikan diri selamanya. Mereka butuh keajaiban.

Anak-Anak Pemulung adalah kisah yang orisinal, universal, dan akan membuat Anda tercekat.

Trash: Anak-Anak Pemulung adalah hadiah dari #ResensiPilihan Gramedia tahun lalu. Sang admin meminta aku mengirimkan lima judul buku yang aku inginkan. Pihak sana yang memilih salah satu judul dan mengirimnya sebagai hadiah. Aku sangat berharap mereka milih “Sunshine Becomes You”nya Ilana Tan. Tapi ternyata mereka memilih ini. Agak kecewa sih L Lalu buku ini menganggur sampai beberapa minggu sebelum aku paksa baca. Mau tau gimana isinya? Mau ikuti review aku dibawah ini J

Pada awalnya aku pikir ini adalah kisah yang di inspirasi dari kisah nyata (walaupun sama sekali tidak ada keterangan soal hal itu). Kisah anak-anak pemulung ini akan sangat mengharukan dan benar-benar bikin ‘tercekat’ (sebagaimana sinopsisnya). Rahasia yang mereka temukan memungkinan akan memandu mereka ke tempat-tempat mewah yang menyenangkan sekaligus mengancam nyawa mereka sendiri. Well, aku agak benar soal pernyataan terakhir diatas. Tapi kisahnya sama sekali tidak “mengemis” tangisan ataupun rasa prihatin. Ini cerita tentang membela kebenaran bagi orang-orang yang sudah dikambinghitamkan oleh pihak yang haus harta dan kekuasaan. Whoaaa, lumayan berat ya :O

Trash: Anak-Anak Pemulung memiliki lima bagian. Di setiap bagiannya, ada beberapa bab. Setiap bab bisa berjumlah tiga sampai sepuluh bab. Setiap babnya diutarakan oleh tokoh yang berbeda-beda. Mereka seperti sedang diminta untuk menceritakan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan dan ada kesan bahwa laporan ini akan dibaca oleh tokoh lain. Hmm, interesting work but it’s kinda confusing :O  

Kisah berawal dari tumpukan sampah di Behala yang sibuk di obrak-abrik oleh Raphael dan teman baiknya, Gardo. Tidak ada yang bisa mereka temukan selain kotoran. Tapi mereka terus mengais-ngais karena tidak ada lagi yang mereka lakukan. Suatu hari Raphael menemuka sebuah tas yang berisi dompet dengan uang tunai seribu seratus peso, peta kota, foto, kunci dan kartu identitas bernama Jose Angelico. Mereka pikir tas itu hanyalah tas yang tak sengaja terbuang. Tapi mereka ragu karena pada malam harinya mobil-mobil polisi datang dan mencari tas tersebut. Mereka bahkan mau membayar orang-orang yang mau mencarinya di semua tumpukan sampah yang ada. Raphael dan Gardo tidak mengatakan apapun. Tapi Bibi Raphael tidak sengaja memberitahu polisi. Sejak itulah Raphael mulai diawasi. Raphael mulai mengatur rencana bersama Gardo dan Tikus, seorang anak laki-laki yang tidak punya keluarga dan seringkali diabaikan kehadirannya. Mereka bertiga dan bantuan secara tidak langsung dari Pastor Juilliard dan Olivia Weston, seorang relawan, mencoba mencari informasi tentang apa yang dilakukan Jose Angelico sehingga tasnya menjadi barang yang paling dicari. Informasi-informasi tersebut membimbing mereka untuk mengunjungi seorang tahanan penjara, membuka loker di stasiun, menghadiri sebuah perayaan di makam dan tempat-tempat lainnya yang sangat jauh dari tumpukan sampah mereka selama ini. Lalu mereka tahu bahwa Jose Angelico, yang ternyata meninggal dunia ketika diintrogasi polisi, adalah seorang pelayang di sebuah rumah pejabat dan dia berhasil mencuri sejumlah uang tunai dari pejabat yang diduga korupsi itu :O

Whoooaaa, ini bukan sekedar kisah mengharukan tentang anak-anak lusuh dan compang-camping lagi. Mereka sudah menjadi saksi dari sebuah kasus korupsi yang menggemparkan kota. But I wondered bagaimana mereka bisa mengetahui dan mendapatkan akses pada hal-hal yang sebelumnya mereka tidak tahu. Di dekat tempat penampungan sampah Behala ada sebuah sekolah gratis, tapi mereka tidak pernah masuk (kecuali Tikus). Lalu cara mereka memecahkan kode angka-angka itu sangat memusingkan. I know to do the trick but I cannot manage to get the ‘same’ book. I hope they provided the translation of the codes. But they didn’t. So I don’t understand the message behind those codes at all L

Well, pada akhirnya Trash: Anak-Anak Pemulung adalah sebuah kisah yang menakjubkan dan benar-benar membuatku ‘tercekat’. But those codes are the hole of the book. I hope someday, somewhere, someone who already read the book and could crack the code, would very kind to share with me J


You May Also Like

0 comment(s)

Thanks for leave your comment :D