Thursday, June 6, 2013

Character Thursday #30: Rayyi Karnaya on Montase

Windry Ramadhina – Montase

Rayyi Karnaya adalah mahasiswa semester enam di Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta. Dia masuk ke Peminatan Produksi karena paksaan papa, Irianto Karnaya yang merupakan produser film ternama di Indonesia. Rayyi juga dipaksa magang setiap akhir pekan di rumah produksi Karya Karnaya. Tapi jauh dilubuk hatinya, Rayyi tertarik untuk masuk ke Peminatan Dokumenter. Dia jatuh cinta dengan film documenter sejak almarhum ibunya mengenalkan The Man with a Movie Camera. Dia melewatkan banyak kelas produksi dan diam-diam masuk ke kelas documenter.

“Aku tergila-gila kepada Dziga Vertov, sineas legendaris asal Uni Soviet, dan bermimpi membuat film documenter sekelas The Man with a Movie Camera suatu saat nanti.” – halaman 16

Rayyi mempunya tiga sahabat dekat, Bev, Sube dan Andre. Dua diantaranya memanggilnya dengan nama ‘Bao Bao’. Sebuah nama unik yang didapatnya saat bergadang mengerjakan tugas kelompok di semester empat.

“Burung apa yang bentang sayapnya dua setengah meter, keluar pada siang hari dan minum sirop? Burung bao bao.” – halaman 132

Walaupun tersiksa dengan segala hal tentang produksi film yang papanya jejalkan, Rayyi tidak pernah jujur bahwa dia tidak minat dengan dunia yang membesarkan nama papanya itu. Mungkin karena dia juga ingin menjaga hati keluarga satu-satunya itu. Makanya dia mengerjakannya setengah hati dan curi-curi kesempatan untuk syuting film dokumenternya. Tapi kehadiran mahasiswa pertukaran dari Jepang, Haru Enomoto, merubah hidupnya. Rayyi jadi lebih percaya diri dan yakin bahwa dia mampu membuat sebuah film dokumenternya sendiri. Kehadiran Haru memberi kasih sayang yang tidak bisa dia dapatkan dari papanya ataupun teman-temannya. Haru bisa dibilang inspirasinya. Sebuah film dokumenter dengan Haru sebagai objek utama mendapat predikat ‘best documentary film of the week’ dari dosen tamu Samuel Hardi.

Tokoh Rayyi ini seringkali kita temui di orang-orang yang menanggung nama besar orangtua atau saudaranya atau malah di diri kita sendiri. Yang dibutuhkan hanya sebuah keberanian untuk menghilangkan baying-bayang itu dan juga menemukan sesuatu atau seseorang yang menjadi muse kita J

Nama tokoh utama ini kadang mengingatkanku dengan salah satu anggota RAN. Tapi Rayi yang itu tidak masuk daftar aktor yang cocok untuk tokoh ini, jika diangkat menjadi film. Yang ada di pikiranku malah Dimas Anggara ;D


Who’s your ‘character Thursday’ this week? :)
--
Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di button.
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D