Orizuka
320 Halaman
Penerbit Haru, Juli 2013
Rp. 53.00,-
Hai. Namaku Audy. Umurku 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu.
Aku hanya tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku. Selangkah lagi!
Tapi kedua orangtuaku rupanya tega merusak momen itu. Jadi sekarang, di sinilah aku berada. Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya: Regan, Romeo, Rex dan Rafael.
Aku, yang awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter, dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu!
Terdengar klise?
Mungkin, bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang mendadak jadi ribet. Kronik dari seorang Audy.
Penerbit Haru, Juli 2013
Rp. 53.00,-
Hai. Namaku Audy. Umurku 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu.
Aku hanya tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku. Selangkah lagi!
Tapi kedua orangtuaku rupanya tega merusak momen itu. Jadi sekarang, di sinilah aku berada. Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya: Regan, Romeo, Rex dan Rafael.
Aku, yang awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter, dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu!
Terdengar klise?
Mungkin, bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang mendadak jadi ribet. Kronik dari seorang Audy.
Apa sih yang bikin aku beli The
Chronicles of Audy: 4R? Satu, aku penasaran dengan tulisannya Orizuka. Promosi
novel ini lagi gencar-gencarnya di Twitter waktu itu. Dua, sejauh ini aku nggak
pernah kecewa dengan novel terbitan Penerbit Haru (udah baca review Bi! dan
Paper Romance?). Tiga, aku juga lagi stress skripsi ( curhat hehehehe). Dengan
ketiga alasan itu, aku ngambil novel bersampul keemasan yang tiga sisinya
berwarna shocking pink. Tanpa rencana
sama sekali :p
The Chronicles of Audy: 4R
menceritakan tentang Audy, seorang mahasiswi tingkat akhir di Universitas Gajah
Mada. Di semester kemarin, dia mendapatkan IP yang memuaskan, lulus mata kuliah
yang diulang dan akhirnya bisa mulai mengarap skripsi. Tapi Audy punya
kesulitan di bidang lain. Dia sudah nunggak bayar kostan selama tiga bulan. Orang
tuanya sedang tidak punya uang karena lagi-lagi mereka tertipu investasi
bodong. Dia tidak enak jika harus meminjam uang ke teman baiknya, Missy. Tapi
kostan tetap harus di bayar. Jadilah Audy mencari pekerjaan. Dia mendapatkan
pekerjaan sebagai baby sitter di
sebuah rumah yang kondisinya ‘mengerikan’ dan di huni empat cowok yang
ganteng-ganteng. Ada Regan, seorang pegacara yang tegas dan teliti, lalu Romeo,
tukang main game yang malas mandi, kemudian Rex, anak SMA yang sangat rajin
tapi judes dan si bungsu Rafael, balita yang tidak seperti balita pada umumnya.
Audy tidak hanya bertanggung jawab terhadap Rafael. Tapi dia juga harus
mengurus ketiga cowok lainnya. Walaupun sering kesal dan diremehkan oleh empat
bersaudara itu, lamban laun Audy menjadi bagian dari keluarga mereka.
“Aku mencoba untuk
tidak tersentuh dan sebagainya, tapi hatiku yang sepertinya terbuat dari
kerupuk ini benar-benar kelewat rapuh. Tangan mungil nan hangat yang mengenggam
jariku ini membuatku benar-benar sadar kalau Rafael sama seperti anak-anak
seusianya pada umumnya. Dia juga membutuhkan perhatian walaupun mulutnya terus
mengatakan tidak.” – halaman 233
The Chronicles of Audy: 4R ini
lucunya minta ampun! Aku nggak bisa berhenti ketawa saat baca penuturan Audy yang
jujur sekaligus lebay tentang skripsi dan hidupnya bersama keempat cowok
berinisial R itu. Tiap babnya bikin aku ngakak dan pengen guling-guling. Untung
aja aku bacanya di kamar ya, bukan di ruang umum. Kelucuan Audy bikin aku nagih
buat baca bab-bab selanjutnya dan akhirnya novel ini beres dalam satu hari. Tak
hanya Audy, keempat cowok itu juga berhasil meraih hatiku. Mungkin saat pertama
kali membaca, kamu bakal ikut tertarik sama Regan, sama seperti Audy. Tapi kemudian
cerita mulai mendalam, Rex jadi kedengeran oke juga. Semakin lama, eh, ternyata
Romeo juga mulai keliatan sisi bagusnya dan Rafael ikut-ikutan deh hehehehe. Kira-kira siapa
yang nantinya bakal jadi sama Audy ya? Hmm, yang jelas bukan Rafael lah :p
Entah kenapa, aku ngerasa hiruk
pikuk Audy dan 4R ini tidak terjadi di Indonesia, khususnya Jogyakarta. Mungkin
karena novel ini diterbitkan oleh penerbit yang biasanya mengeluarkan novel
terjemahaan dan bersetting di Korea dan Jepang. Aku juga ngerasa cara Audy
berbicara begitu kompleks dan selalu panjang mendetail. Memang sih bahasanya
bahasa sehari-hari banget yang ringan. Aku harus mikir rada lama dulu, baru deh
ketawa.
Walaupun begitu, masalah setting
dan bahasa tidak membuat aku nyesel dengan keputusan mendadak beli The
Chronicles of Audy: 4R ini. Aku puas banget! Aku jadi tertarik buat baca novel
karya Orizuka lainnya dan buku kedua dari The Chronicles of Audy dong. Recommended!
:D
Wahaha XD
ReplyDeleteAku setuju banget sama kamu. Aku malah terpaksa ngambil 4R gara-gara nggak tau mau beli buku apa yang sesuai dana :p
Soalnya aku ngincar buku yang mahal T.T
Tapi sekarang? Aku pengen cepet2 buku 2 nya cepetan diterbitin XD
Orizuka emang kece!!