Erlin Natawiria
374 halaman
GagasMedia, Desember 2013
Rp. 56.000,-
Pembaca tersayang,
Langkahkan kakimu ke kota sang dewi kebijaksanaan, Athena. Dari penulis debut Gagasmedia, Erlin Natawiria, kita akan mengikuti Widha mewujudkan impian masa kecilnya serta mendiang kakaknya yang kembar.
Satu insiden kecil di losmen mempertemukan Widha dengan Nathan. Mereka menjadi rekan seperjalanan; menyusuri Agora, Plaka, lalu ikut larut dalam keriaan sepasang pengantin baru di Rafina. Rasa bertumbuh seiring kaki-kaki mereka melangkah, dan binar tepercik setiap kali keduanya berserobok pandang.
Namun, di sebuah kios buku kuno di Monastiraki, Widha melihat hantu masa lalunya. Seseorang yang tidak seharusnya hadir di kota impiannya. Sosok yang gagal dia lupakan.
Setiap tempat punya cerita,
Di antara puing-puing kuil Parthenon, ada reruntuhan hati yang siap dibangun kembali.
Salam,
Editor
Langkahkan kakimu ke kota sang dewi kebijaksanaan, Athena. Dari penulis debut Gagasmedia, Erlin Natawiria, kita akan mengikuti Widha mewujudkan impian masa kecilnya serta mendiang kakaknya yang kembar.
Satu insiden kecil di losmen mempertemukan Widha dengan Nathan. Mereka menjadi rekan seperjalanan; menyusuri Agora, Plaka, lalu ikut larut dalam keriaan sepasang pengantin baru di Rafina. Rasa bertumbuh seiring kaki-kaki mereka melangkah, dan binar tepercik setiap kali keduanya berserobok pandang.
Namun, di sebuah kios buku kuno di Monastiraki, Widha melihat hantu masa lalunya. Seseorang yang tidak seharusnya hadir di kota impiannya. Sosok yang gagal dia lupakan.
Setiap tempat punya cerita,
Di antara puing-puing kuil Parthenon, ada reruntuhan hati yang siap dibangun kembali.
Salam,
Editor
Setiap Tempat Punya Cerita (STPC)
musim kedua ini hanya datang dari GagasMedia, tidak berduet dengan Bukune lagi.
Aku tak masalah sama sekali karena seri STPC yang aku ikuti dari dulu cuma dari
GagasMedia hehehe. Aku sudah mengikuti seluk beluknya sampai bisa datang ke
Klub Buku Bangkok: The Journal bulan Oktober lalu. Di sanalah, bersama pembaca
lain, aku bertemu dengan para penulis dan editor yang terlibat langsung. Mereka
dengan senang hati membocorkan beberapa kota, salah satunya Athena. Hmm, menarik.
Apalagi penulis-(debut)-nya dari Bandung. Ketika novelnya terbit, aku tidak
perlu berpikir dua kali untuk membelinya. Now,
let’s review it :)
Athena: Eureka menceritakan Widha dan kenekatannya berlibur
sendirian ke tempat impiannya, Athena. Perjalanan Widha ini juga membawa misi
dan secuil harapan akan mantan kekasihnya, Wafi, yang dia ketahui sedang berada
di sana juga. Sebelum berhasil bertatap muka dengan mantannya yang sudah punya
kekasih seorang penulis, Keira, Widha berkenalan dengan Nathan, wisatawan dari
Perth yang bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Bersama-sama, mereka merasakan
teriknya Athena, mencicipi makanan asli (walaupun akhirnya kembali ke mie
goreng instan) dan berbagi sedikit kisah pribadi. Tanpa Widha bercerita, Nathan
tahu gadis itu sedang gelisah, memikirkan seseorang. Tapi dia tidak menyangka
orang itu adalah lawannya di masa lalu.
“Hei, cinta itu kayak rinai hujan. Jatuh tanpa melihat-lihat siapa yang akan tertimpa. Jatuh tanpa memperhatikan secepat apa mereka sampai ke bawah. Tahu-tahu, kamu merasa basah. Tahu-tahu, kamu merasakan desiran-desiran itu lagi.” – halaman 218
Mungkin karena ekspetasiku yang
tinggi akan kesuksesan STPC musim sebelumnya, maka Athena: Eureka ini tidak terasa begitu memuaskan. Aku bahkan sempat
membanding-bandingkannya dengan Melbourne: Rewind, karena sama-sama menggunakan
lirik lagu sebagai judul bab (so sorry).
Aku tidak paham jelas konflik utamanya di sini karena ada tiga karakter yang
terlibat, Widha, Wafi dan Nathan. Apakah ini tentang gadis yang belum bisa move on? Apa ini cerita dendam karena
pemberebutkan seorang gadis? Apa malahan ini cerita tentang sesuatu yang serba
kebetulan? Iya, ‘kebetulan’ menjadi hal yang lumrah di cerita ini. Aku nggak
terlalu keganggu sih tapi membaca halaman thanks
to dari sang penulis yang mengaku overdosis jurus ‘kebetulan’ sebelumnya membuatku
bertanya, separah apa porsi ‘kebetulan’ muncul di naskah draft pertama? Ketiga
karakter itu juga membuat penjelasan tentang tempat wisata jadi berulang-ulang.
Mungkin maksudnya ingin mengambarkan tempat tersebut dari tiga kacamata berbeda
tapi ternyata penjelasannya tidak jauh berbeda.
Sebenarnya, novel ini tidak
terlalu buruk koq. Ada beberapa bagian yang bisa membuatku tertawa, geregetan,
dan kelaparan. Yup! Aku jadi pengen banget masak mie goreng instan. Sayangnya sampai
saat menulis review ini, keinginan itu belum kesampean juga hihihi. Lalu jangan
lupakan pengetahuan baru tentang asal usul penamaan ibu kota Yunani ini dan
ketidakadaan typo. Wow, rekor baru
nih! :D
At last, Athena: Eureka memang
tidak sukses membuka STPC musim kedua. Tapi aku tetap mengharapkan (dan akan
membaca) seri-seri yang akan datang. Bocoran yang aku ingat, selain Athena, ada
dua kota. Satu, kota yang menjadi judul film Selena Gomez dan dua, kota yang berada
di Indonesia. Apakah itu? Let’s wait and
see :)
novel ini membuka musim kedua? aku pikir novel ini malah sebagai penutup karena terbit akhir tahun. hoho.
ReplyDeletepertama kali lihat novel ini, langsung tertarik karena inget Percy Jackson, tapi banyak yang komen kurang. Jadi masih ragu.
Baru baca STPC yang Bangkok sama Roma aja :D Ternyata udh ada STPC musim kedua. Aku suka sama nama-nama negaranya walaupun baru tau Casablanca dan Athena ini :D mungkin karena jarang ya ada novel dengan latar negara-negara ini,, jadi penasaran. hehe..
ReplyDelete