Good Fight

by - 3:46 PM

Christian Simamora
514 halaman
GagasMedia, 2012 (cetakan ketiga)
Rp. 57.000,-

Dia tak benar-benar mencintaimu, kau dan aku sama-sama tahu itu.
Dibawakannya kau bunga, tetapi bukan kesukaanmu. Digenggamnya jemarimu, tetapi tidak cukup mesra. Dia mencium bibir indahmu, lalu cepat-cepat menyudahinya.

Puaskah kau dengan cinta seperti itu?
Sampai kapan kau terus duduk di situ, menunggu dia berbalik menginginimu?

Berhentilah mengabaikanku.
Tak bisakah kau memberiku kesempatan juga? Lirik aku sebentar saja. Dengarkan aku sebentar saja. Biar aku buat kau percaya, hanya aku yang bisa membuatmu bahagia.

Hanya aku—bukan dia.

Beli Good Fight adalah dosa besar! Karena ini menjadi novel keempat yang aku beli di bulan Februari. Padahal aku udah bikin resolusi (atau semacam aturan maksa) buat beli buku maksimal tiga buah tiap bulannya. Bukan karena nggak ada duit, tapi karena nggak ada tempat! Buku, terutama novel-novel yang terbeli karena covernya mencrang abis, menumpuk dan bikin kamarku kayak gudang. Enough said about my book shopping and room problems, let’s review the book! :)

Good Fight menceritakan hubungan anjing dan kucing antara Teresia dan Jethro di kantor mereka. Pekerjaan mereka sebagai fashion stylist dan fotographer di sebuah majalah fashion, Mascara dan Manner, membuat mereka sering bertemu tapi komunikasi mereka tidak pernah berjalan baik-baik. Jet selalu punya cara untuk membuat Tere naik darah dan yang diusilin sering kali keabisan akal untuk membalasnya. Suatu hari mereka terjebak di dalam lift berdua. Tere dan Jet mulai membuka rahasia masing-masing yang tak pernah diceritakan ke teman terdekat mereka sekalipun. Mereka pun menemukan satu kesamaan yang mendekatkan mereka, baik Tere dan Jet menjadi selingkuhan orang. Tere dengan Indra, mantan pacarnya yang sudah bertunangan dengan wanita pilihan orangtuanya dan Jet dengan Nadine, pengusaha dan istri seorang pria yang sedang sekarat di Singapura. Permusuhan mereka tiba-tiba hilang yang digantikan dengan ketertarikan satu sama lain.

“Nggak ada yang lebih nyakitin daripada terpaksa ngelepasin orang yang lo cintai sepenuh hati,” – halaman 473

Good Fight ini ceritanya panjaaaaang dan muter-muter banget tapi untungnya bisa aku nikmatin dan tetep jadi guilty pleasure-ku! Jumlah halamannya yang fantastis, dibandingkan dengan seri J-Boyfriend yang aku baca sebelumnya, bisa dibilang pas karena perjalanan hubungan Tere dan Jet ini juga sama panjangnya. Mulai dari benci-bencian, lalu gencetan senjata, kemudian berusaha menjadi temen, tapi eh malah saling suka dan ditambah konflik mereka sebagai selingkuhan orang. Nggak cuma ribetnya hubungan Tere dan Jet, sedikit love life-nya temen kerja di majalah tersebut juga diceritakan. Tapi kenapa bagian si Indra dan Nadine dikit banget ya? Bukannya mereka yang terlibat langsung dengan konflik ‘selingkuhan’ ini. Kenapa malah Rian dan Dani yang malah punya ruang cerita? Nggak hanya itu, orang dari masa lalu juga dibawa kembali buat memanaskan hubungan Tere dan Jet. Pokoknya complicated banget lah! Untungnya semuanya dihiasi keramean kerja di majalah fashion, referensi pop culture dari yang biasa seperti film dan lagu, sampe yang berkaitan dengan fashion, gosip selebriti internasional dan Twitter. Lucunya, ada sedikit selipan cerita dari Pillow Talk. Yes, Emi dan Jo! So good to hear from them again :p

Untuk masalah teknisnya, nggak terlalu dipikirin karena aku lebih konsen ke cerita. Seperti typo, hmm, ada nggak ya? Mungkin ada sedikit tapi aku nggak ngeh banget. Terus aku udah terbiasa dengan trademarknya penulis ini, contohnya seperti kata-kata yang dicetak tebal, icon smiley (J L) dan dialog kosong (“…”), jadi oke lah.

At last, ke-complicated-an Good Fight tidak menghalanginya untuk menjadi guilty pleasure-ku dan sekaligus memberiku rasa penasaran pada seri J-Boyfriend yang belum aku baca, With You. Semoga aku bisa baca buku itu tanpa melanggar ‘aturan paksa’ dan tentunya harus dibaca sebelum Guitly Pleasure terbit XP

You May Also Like

2 comment(s)

  1. Terlepas dari berbagai adegan hot di buku-bukunya, saya suka dengan tulisan-tulisan Christian Simamora yang 'nyeleneh' tapi asik. Lekat dengan kehidupan sekitar kita. Memang semacam guilty pleasure deh kalo baca buku-buku beliau. Apalagi baru-baru itu terbit yang judulnya Guilty Pleasure beneran. :D

    ReplyDelete
  2. penasaran sama bukunya bang christian simamora yang ini, ketagihan bukunya dia setelah waktu itu baca all you can eat

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D