Giddens Ko
350 halaman
Penerbit Haru, Februari 2014
Rp. 63.000,-
Kau sangat kekanak-kanakan – Shen Jiayi
Sedikitpun kau tidak berubah, nenek yang keras kepala – Ke Jingteng
Semua berawal saat Ke Jingteng, seorang siswa pembuat onar, dipindahkan
untuk duduk di depan Shen Jiayi, supaya gadis murid teladan bisa mengawasinya.
Ke Jingteng merasa Shen Jiayi sangat membosankan seperti ibu-ibu, juga
menyebalkan. Apalagi, gadis itu selalu suka menusuk punggungnya dengan pulpen
saat ia ingin tidur di kelas hingga baju seragamnya jadi penuh bercak tinta.
Namun, perlahan Ke Jingteng menyadari, kalau Shen Jiayi adaah seorang gadis
yang sangat spesial untuknya.
Karena masa mudaku, semua adalah tentangmu . .
Novel You Are The Apple of My Eye langsung aku beli sedetik setelah
kemunculannya di Rumah Buku (agak lebay ya) tapi nggak langsung aku baca karena
aku ingin menonton filmnya dulu. Yup, aku suka banget baca novel yang
diadaptasi ke layar lebar. Hobiku ini seringkali menghasilkan kekecewaan karena
kadang aku kurang puas dengan filmnya. Aku mengerti semua yang ada di novelnya
tidak bisa dipindahkan ke bentuk audio visual dan untuk mengurangi kekecewaan
aku memilih untuk menonton filmnya, baru deh membaca novelnya. Aku menulis
review tentang filmnya di sini, sekarang waktunya me-review novelnya :)
You Are The Apple of My Eye menceritakan Ke Jingteng, siswa bandel
dan pemalas yang mendadak jadi rajin belajar dan berprestasi di kelas.
Perubahan drastisnya itu berkat dia duduk di dekat dengan murid perempuan yang
rajin. Pertama dengan Shen Jiayi, gadis yang dia anggap membosankan dan
kemudian dengan Li Xiaohua. Hubungannya dengan Li Xiaohua yang semula berjalan
lancar berakhir dengan penuh kekakuan. Ke Jingteng kembali dekat dengan Shen
Jiayi. Ke Jingteng agak berhati-hati karena dia tahu banyak murid laki-laki
yang menyukai Shen Jiayi. Dia mulai mengatur strategi untuk memukul mundur saingannya
tetapi tetap berteman dekat dengan Shen Jiayi.
Dibandingkan dengan filmnya yang
banyak menampilkan adegan yang agak dewasa, You Are The Apple of My Eye lebih fokus pada kisah cinta Ke
Jingteng dan Shen Jiayi dan juga perubahan karakter Ke Jingteng. Koq bisa ya?
Padahal penulis novel dan sutradaranya orang yang sama loh hahahaha. Balik ke
cerita, Giddens Ko alias di Ke Jingteng asli menuliskan kisah pribadinya begitu
jujur, detail dan dewasa. Bukan ‘dewasa’ yang dia tampilkan di filmnya, tapi
dewasa dalam cara berpikirnya. Setiap tanda tanya yang dia temukan di masa
sekolah, terutama saat berurusan dengan Shen Jiayi, dijawabnya dengan
bijaksana. Kamu yang membacanya di paragraph awal atau akhir di setiap babnya.
Ke Jingteng versi dewasa sudah bisa melihat mengapa dia dipandang
kekanak-kanakan oleh Shen Jiayi dulu dan dia belajar dari pengalaman tersebut.
Itu menjadikan ceritanya ini lebih dari sekedar cinta monyet.
Untuk bagian teknis dan layout,
aku tidak menemukan typo (horeeee). Tapi aku lihat paragraph spacing-nya cukup
lebar. Entah kenapa begitu lebar dari novel-novel kebanyakan. Masih nyaman
untuk dibaca sih tapi kayaknya jumlah halamannya akan lebih sedikit dan
tentunya menghemat jika spasinya di perbaiki.
At last, You Are The Apple of
My Eye aman untuk dibaca di tempat umum hehehehe. Ceritanya sederhana tapi
bisa menyentuh, terutama untuk orang-orang yang (hobi) memendam rasa cintanya
selama bertahun-tahun. Mungkin kamu bisa membaca novel ini untuk lebih berani
dan tidak menyia-yiakan kesempatan yang ada :D
Mungkin Haru kali ya yang lumayan banyak menyensor hal-hal "dewasa" di dalamnya ^^
ReplyDeleteAku juga udah nonton filmnya. Menurutku nggak terlalu dewasa kok, tapi konyol. Hahahaha... Dan, aku suka filmnya jadi pingin baca juga novelnya. Tapi, kayaknya banyak perbedaannya ya?
ReplyDeleteHal yang ditonjolkan di novel dan filmnya agak berbeda, jadi kesan ceritanya juga beda. Tapi dua-duanya bagus koq ;D
ReplyDeleteudah pernah nonton filmnya.... lucu... pengen baca novelnya...
ReplyDeleteDi novel ada sense humornya kayak di filmnya gak sih?
ReplyDeleteDi novel lebih nonjolin kisah cinta SMAnya, tapi humornya ada dikit-dikit ;D
ReplyDeleteWah ini novel mandarin yah, jarang-jarang penerbit Haru nerjemahin novel mandarin. Jadi penasaran sama kisahnya Jingteng dan Shen Jiayi...
ReplyDeleteAku lebih suka film-nya, Kak, walau pun belum baca bukunya, tapi aku yg udah 18 tahun, boleh lah liat yg dewasa sedikit2, :D tP AKU JD PENASARAN sama versi buku krn review kakak, haduh kak... Makasih banyak ya udah bikin makin galau aja :D
ReplyDeleteSuka deh sama novel terjemahan.. :-)
ReplyDeleteKayaknya bakal masuk ke list belanjaan deh :-D
aku malah baru tau kalo ada novelnya. maklum katro hehe. aku baru nntn filmnya. keren banget, bikin ketawa dan dikit terharu haha. jadi pengen baca novelnya, tapi mahal. mesti nabung dulu nih :D
ReplyDeleteAku suka film nya You are The Apple of My Eye. Bagus sekaligus nyesek. Novelnya belum baca sih, semoga bagus juga :D
ReplyDelete