Sweta Kartika
200 Halaman
M&C, Juni 2014
Rp. 35.000
Jika cinta itu mudah terucap, maka takkan ada kisah cinta yang berliku.
Grey dan Jingga adalah bukti bahwa cinta adalah rasa yang sulit tersamar.
Duluuuuu aku seringkali menemukan
#GreyJingga
di linimasa Twitter. Bingung, aku pikir tagar itu mengacu pada sebuah novel
yang ditunggu para pembaca. Tapi kemunculannya berpola, ada setiap beberapa
hari dalam seminggu. Ketika komik Grey
& Jingga: The Twilight ini terbit, barulah aku mengerti. Ternyata tagar
itu mengacu ke komik sederhana yang diunggah di Facebook dan kini muncul dalam
bentuk cetak. Untuk mendapatkan komik lokal ini, aku melakukan satu hal yang
sebelumnya menjadi pantangan, yaitu beli di toko buku Gramedia. As you may knew or heard, aku lebih
memilih belanja buku di toko buku diskon. Tapi kali ini berbeda. Aku beli di
Gramedia dengan berbagai tiga alasan, stoknya sudah habis di Rumah Buku, katanya
jumlah komik ini terbatas dan aku jatuh cinta dengan ceritanya setelah membaca
satu halaman dari buku yang segelnya terbuka. Aku pikir, apalah diskon sekian
ribu demi komik menarik ini. Langsung deh cus ke kasir! Now, let’s review it :D
Jingga bertemu dengan Grey di klub
teater. Mahasiswi Bahasa Indonesia dan Musik, konsentrasi gitar, itu ternyata
tetangga dan berteman saat mereka masih berseragam merah putih. Kini mereka
kembali bertemu di kampus yang sama dan lokasi kosan yang berdekatan. Jingga tak
menyangka Grey yang dulu gendut tumbuh menjadi laki-laki yang menarik. Hubungan
Jingga dan Grey sangat dekat membuat banyak orang mengira mereka berpacaran. Satu
waktu, Grey pergi untuk sebuah urusan keluarga. Ketidakhadiran Grey yang cukup
lama itu membuka jalan Jingga bertemu dengan Martin, mahasiswa Manajemen. Ketika
Grey kembali, dia menyadarinya. Dia malah bertemu dengan mantan pacar SMA-nya,
Nina.
Grey & Jingga: The Twilight ini menarik dan rame banget.
Ceritanya sih kadang sederhana, tentang interaksi dan percakapan Jingga dan
Grey yang manis. Bentuknya juga nggak ribet kayak manga. Cukup beberapa kotak,
walau ada juga beberapa bagian yang mengambil satu sampai dua halaman penuh. Tapi
cerita cinta dan persahabatannya kuat. Ini pasti pengaruh kutipan yang ada di bagian
bawah halaman. Yap, ada kutipan manis, galau, dan lucu muncul di setiap
halaman. Kadang bikin gerah karena seringkali kutipannya jleb banget hahahaha.
Selain cerita, aku suka banget
dengan detail setiap karakternya. Seperti gaya Jingga mengikat rambut, gaya
kerudung Zahra yang mirip telinga kelinci, keromantisan Dharma, ketidakacuhan
Zaki daaan kebiasaan Grey memegang ujung hidung saat menahan tawanya hihihihi
Loh, karakternya banyak juga, ya?
Iya, ada karakter lain seperti Martin, Nina, Kak Tya, Fanny, Zahwa, Bobby, Tuti
dan pacar Zaki yang belum ketauan namanya. Kemunculan mereka biasanya satu
persatu dan diperkenalkan dalam sebuah halaman khusus.
Satu yang kurang menurutku adalah
kalimat berbahasa asing yang tidak dicetak miring dan ketidakhadiran nomor
halaman. Kan jadi susah pas mau update status di Goodreads hehehehe. Sebenernya
bukan masalah sih, karena aku beres baca komik ini dalam hitungan jam saja!
At last, buat penggemar komik atau bukan, Grey & Jingga: The Twilight ini wajib dibaca. Aku malah mau
mulai nyari tau hal-hal lain yang menyangkut komik ini seperti lagu-lagunya. Sebenernya
ceritanya bisa diakses di laman Facebook sang penulis sekaligus komikusnya.
Namun, aku masih berpikir bentuk cetak itu yang terbaik. Aku bisa membaca ulang
dan memandangi Grey sesuka hati hehehe. Ditunggu buku selanjutnya. Recommended!
:D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D