Genre:
Sci-Fi/Action/Dystopian
Director:
Wes Ball
Cast:
Dylan O'Brien, Aml Ameen, Thomas Brodie-Sangster, Ki Hong
Lee, Will Poulter, Blake Cooper, Kaya Scodelario, Dexter Darden, Chris
Sheffield, Jacob Latimore, Alexander Flores, Randall D. Cunningham, Joe Adler
and Patricia Clarkson
Seorang laki-laki terbangun di dalam sebuah elevator. Elevator itu
membawanya ke sebuah tempat terbuka yang disebut sebagai The Glade dan dihuni
oleh puluhan laki-laki lain yang menamakan diri mereka sebagai Gladers. Dia
sangat kebingungan dengan tempat asing tersebut, apalagi dia tidak ingat
apa-apa, bahkan namanya sendiri. Dibantu Alby, pemimpin The Glade, juga Newt
dan Chuck, laki-laki itu beradapasi dan akhirnya mengingat namanya. Thomas.
Dari Chuck, Thomas mengetahui kalau dinding tinggi yang mengelilingi
The Glade adalah sebuah labirin yang dihuni oleh mahkluk misterius, Griever.
Dia mencoba mendekati pintu masuknya, tetapi dihalangi oleh Gally, salah satu
Gladers. Hanya seorang yang bisa berlari cepat atau disebut ‘runner’ yang boleh masuk ke labirin.
Minho, salah satu runner sudah
mengelilingi labirin selama tiga tahun dan menghafalkannya. Tapi dia belum
menemukan jalan keluar.
The Maze Runner ini oke
bangeeeet. Rumitnya labirin raksasa dan segala isinya bikin otak mikir, bagian action-nya dapet, banyak wajah familiar
dan juga wajah baru yang menjanjikan and it’s
kinda refreshing to see a boy to be a main character in a dystopian story.
Mungkin sebenarnya ada cerita lain yang punya laki-laki sebagai tokoh utama,
tapi, yang aku tahu baru ini aja. Oh, iya, ending-nya
juga okee. Intermezzo dikit nih, penonton
di sebelahku sepertinya agak bingung dan kesal dengan ending-nya. Tapi, hey,
begitulah cara membuka jalur untuk film keduanya yang kabarnya akan tayang
September 2015. Huraaaay!
Sayangnya, selesai menonton kepalaku terisi beberapa hal yang masih
tak terjawab dan agak kecewa juga sih. Seperti, lamanya Thomas di The Glade
terasa singkat, jadi ceritanya terasa cepat. Padahal aku juga pengen tahu di
Glade itu ada apa aja hehehe. Dan anehnya, setelah bertahun-tahun hidup dengan
kawan sejenis, mereka bertemu seorang perempuan dan tahu kalau itu yang namanya
perempuan. Koq bisa, ya? Katanya ingatan mereka dicuci tapi masih tahu hal dasar
seperti konsep keluarga, kedokteran dan lainnya. Hmmm, mungkin ini efek samping
dari sebuah film adaptasi. Banyak detail yang sebenarnya penting tapi
dihilangkan atau diimprovisasi ke dalam cerita. I have to read the novel soooon!
My favorite scene: every
time Newt and Minho popped up on screen. Run guys, run. Kyaaa! XD
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D