Beth Revis
488 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, Desember 2014
Rp. 83.000,-
Amy
adalah remaja yang dibekukan secara kriogenik di dalam pesawat angkasa luar
Godspeed. Dia dan kedua orangtuanya akan menuju planet baru, Bumi-Centauri,
tiga ratus tahun di masa depan. Tetapi 50 tahun sebelum Godspeed dijadwalkan
mendarat, ruang krio 42 dibuka secara misterius, dan Amy terbangun dari tidur
bekunya.
Seseorang
mencoba membunuhnya.
Kini
Amy terjebak di dalam pesawat itu. seluruh penumpang Godspeed yang berjumlah
2.312 orang dikendalikan oleh Eldest, pemimpin yang otoriter dan menakutkan.
Tetapi ada Elder, remaja pemberontak yang akan menjadi penerus Eldest. Elder
terpesona pada Amy, sekaligus ingin membuktikan dirinya sanggup menjadi
pemimpin.
Amy
sangat ingin memercayai Elder. Tapi bisakan dia menaruh keyakinan pada anak
lelaki ini, yang tidak pernah tahu kehidupan di luar dinding-dinding kapal yang
dingin? Amy hanya tahu dia dan Elder harus segera mengungkap rahasia-rahasia
Godspeed sebelum orang yang telah membangunkannya mencoba membunuhnya lagi.
Aku mulai tahu tentang novel Across The Universe – Melintasi Semesta
semenjak rajin nonton beberapa channel
booktuber dari luar negeri. Semula aku mengira ini adalah novel yang
diadaptasi menjadi film dengan judul yang sama di tahun 2007. Ternyata tidak.
Judulnya yang sama persis itu hanya sama-sama terinspirasi salah satu judul
lagu milik The Beatles. Walaupun di luar dugaan, aku sudah terlanjur tertarik
untuk membacanya. Katanya ceritanya ber-setting
di luar angkasa, setting yang cukup
baru buatku. Cover-nya cantik pula
dan hampir mirip dengan versi luarnya. Makin penasaran deh. Let’s review it now :D
"Dia
menganggap ketidaktahuan adalah cara terbaik untuk melindungi seseorang dan dia
tidak mengerti yang kita bayangkan sering kali lebih buruk daripada kenyataan."
– halaman 199
Amy dan kedua orangtuanya menjalani
program pembekuan dan mengikuti misi untuk menuju planet baru, Bumi –
Centarius. Perjalanan misi tersebut mencapai 300 tahun lamanya. 50 tahun
sebelum Godspeed, pesawat yang mengangkut kotak-kotak berisi orang beku itu,
mendarat, seseorang melelehkan dan membangunkan Amy dari tidur panjangnya.
Walaupun peralatan krionya tersedia, Amy tidak bisa dibekukan kembali. Itu bisa
membahayakan nyawanya dan ada kemungkinan dia tidak bisa bangun lagi. Jadi Amy
harus menerima dan menjalani hidup di Godspeed, yang hampir menyerupai isi Bumi
– Surya.
Godspeed dipimpin oleh Eldest, pria
yang paling tua dan akan diteruskan oleh Elder, remaja yang masih berusia 16
tahun. Sistem kepemimpinan Eldest/Elder ini dibentuk setelah Godspeed mengalami
sebuah wabah misterius yang menewaskan setengah penghuninya. Untuk menghindari
wabah terjadi lagi, Eldest dan pada pendahulunya menghilangkan segala perbedaan
yang ada. Penghuni Godspeed jadi mempunyai penampilan fisik yang hampir sama,
kulit warna zaitun, rambu cokelat, mata cokelat, mengenakan tunik dan ada waktu
Musim di mana semua penghuni kawin untuk menghasilkan keturunan selanjutnya.
Rambut merah, kulit putih dan mata
hijau milik Amy sangat berbeda dan mencolok, membuat Eldest yakin dia akan
membawa kekacauan. Amy sendiri tidak menyukai Eldest yang otoriter dan
menurutnya segala yang terjadi di Godspeed itu tidak alami. Tapi tidak dengan
Elder. Dia terpesona dan sangat menyukai segala perbedaan yang dibawa Amy.
Bersama teman baiknya, Harley, Elder menjaga level krio dan mencoba menemukan
pelakunya. Di saat yang sama, Elder mulai menemukan rahasia-rahasia yang
disembunyikan Eldest dalam Godspeed.
"Saat
memeluk Amy, aku menyadari kebenaran sederhana bahwa kekuasaan sama sekali
bukan kendali – kekuasaan adalah kekuatan, dan memberikan kekuatan tersebut
kepada orang lain. Pemimpin bukanlah seseorang yang memaksa orang lain untuk
membuat dirinya sendiri lebih kuat; pemimpin adalah seseorang yang rela
memberikan kekuatannya kepada orang lain supaya mereka dapat memiliki kekuatan untuk
berdiri sendiri." – halaman 418
Across
The Universe – Melintasi Semesta adalah sebuah cerita bersetting luar
angkasa yang memuaskan. Ceritanya menegangkan, punya sudut pandang yang
menarik, bayangan kehidupan di masa depan begitu mencengangkan dan twist yang bertubi-tubi. Aku suka banget
dengan dua sudut pandang, Amy dan Elder, yang digunakan. Amy dan Elder mengisi
dan menyambung satu persatu kejadian dengan cara masing-masing. Itu membuat
cerita mencakup banyak penjelasan tapi tidak terlalu berat, terasa menegangkan
dan bertempo agak cepat. Kalau disuruh memilih, sudut pandang favoritku adalah
Elder. Karena dari Elder, aku mengerti banyak tentang kehidupan di Godspeed,
misi ke Bumi – Centarius dan kadang kepolosannya saat menghadapi Amy sangat lucu
dan menggemaskan. Sayangnya cerita kedekatan khusus antara Elder dan Amy tidak
begitu banyak porsinya. Cerita lebih fokus pada pencarian orang yang membuka
ruang krio. Dari awal aku sudah mencurigai satu tokoh sebagai pelakunya. Tokoh
ini tidak terlalu penting tapi bisa muncul di mana saja dan kapan saja. Itu
membuatku curiga. Dan betapa senangnya saat aku menemukan bahwa tokoh itu
memang pelakunya.
Well, aku
hampir benar, sih.
Ternyata masih ada twist yang bikin aku kaget. Twist itu termasuk rahasia-rahasia yang
disimpan Eldest yang ternyata ikut mengungkapkan latar belakang pelaku tersebut
dan juga kenapa banyak hal-hal tidak alami di Godspeed, seperti Musim itu.
Gila, Musim itu saat-saat yang menggelikan sekaligus bikin risih banget. Deskripsinya
terlalu detail pula. Tidak hanya Musim, deskripsi tentang pembekuan dan
pelelehan krio juga sangat jelas. Aku ngilu-ngilu sendiri membayangkannya.
Selain bagian yang bikin ngilu itu,
aku agak terganggu dengan banyak pengulangan informasi. Ini seringnya terjadi
di bab-bab awal saat Amy dan Elder saling menjelaskan apa yang terjadi di Bumi
– Surya dan Godspeed. Tapi ternyata pengulangan itu adalah cara untuk menekan
dan menegaskan informasi tersebut. Aku merasa seperti itu karena informasi itu
berguna di bagian akhir Oh, oke, lah. Menurutku, daripada mengulang hal yang
sama, lebih baik ceritakan hal-hal lain tentang perjalanan tersebut, kehidupan
di luar angkasa, apakah mereka menghadapi hambatan seperti serangan mahkluk
asing dan kira-kira bagaimana keadaan Bumi – Surya beratus-ratus tahun setelah
Amy pergi. Untuk masalah teknisnya, penulisan Eldest/Elder kadang ada yang
tertukar, typo gitu. Untung terjemahannya
sangat nyaman dibaca dan aku juga mengerti jalan ceritanya, jadi nggak terlalu
memusingkan.
At
last, berkat setting-nya
yang di luar angkasa, cerita Across The
Universe – Melintasi Semesta ini jadi sangat menarik dan menghibur. Aku
sangat senang dengan dua sudut pandangnya dan puas dengan twist-nya yang berhasil menjawab semua pertanyaanku. Tak sabar
untuk membaca buku keduanya, A Million Suns. Recommended! ;D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D