Saturday, January 10, 2015

The Death Cure

James Dashner
178 Halaman
Delacorte Books, 2011
eBook

It’s the end of the line

WICKED has taken everything from Thomas: his life, his memories, and now his only friends – the Gladers. But it’s finally over. The trials are complete, after one final test.

Will anyone survive?

What WICKED doesn’t know is that Thomas remembers far more than they think. And it’s enough to prove that he can’t believe a wod of what they say.

The truth will be terrifying.

Thomas beat the Maze. He survived the Scorch. He’ll risk anything to save his friends. But the truth might be what ends it all.

The time for lies is over.

Kejutan di akhir The Scorch Trials bikin aku cepet-cepet baca buku ketiganya, The Death Cure. Tanpa banyak basa-basi lagi, let’s review it ;D

"How does torturing us lead to this blueprint you’re talking about? What could sending bunch of unwilling teenagers to terrible places, watching some of them die – what could that possibly have to do with finding a cure for some disease?"

Setelah menyelesaikan tahap kedua, Thomas dan para Gladers memasuki tahap ketiga, di mana mereka dibiarkan terkurung di sebuah ruangan. Setelah dua minggu berlalu, mereka dikumpulkan oleh Rat Man. Dia menawarkan sebuah operasi kecil untuk mengembalikan seluruh memori para Gladers. Sebagian besar setuju untuk mengikutinya, tetapi tidak untuk Thomas, Minho dan Newt. Mereka tidak yakin memori yang akan mereka terima adalah memori asli, bukan sesuatu yang dirancang WICKED. Selain itu Rat Man mengumumkan siapa saja yang kebal dan tidak kebal terhadap virus Flare. Newt menjadi salah satu orang yang tidak kebal.

Karena menolak melakukan operasi, Thomas, Minho dan Newt dikurung dengan pengawalan ketat. Mereka diam-diam berencana untuk kabur. Betapa kagetnya mereka bertiga saat tahu Teresa, Aris dan Gladers lain yang menjalani operasi sudah kabur terlebih dahulu dan tidak mencari mereka sama sekali. Mereka lalu kabur dengan bantuan Brenda dan menggunakan Berg yang dikendalikan Jorge. Mereka pergi menuju Denver, tempat di mana Hans, ilmuan yang dulu bekerja kepada WICKED, tinggal. Dia bisa melakukan operasi untuk membuang alat yang tertanam di otak Thomas dan Minho. Denver juga diduga menjadi tempat pelarian para Gladers lain. Saat tiba di sana, Thomas mendapat sebuah pesan untuk bergabung dengan The Right Man, sebuah organisasi yang menentang eksperiment WICKED. Pesan itu sendiri berasal dari Gally.

"It was all your fault! You could’ve stopped them when the first Creators died. You could’ve figured out a way. But no! You had to keep it going, try to save the world, be the hero. And you came to the Maze and never stopped. All you care about is yourself! Admit it!"

Walaupun The Death Cure punya tempo cerita yang cepat dan menegangkan, bagian aksi yang keren dan tokoh yang memorable (Oh, Newt ..), aku agak kecewa dengan ending-nya. Seluruh pertanyaan yang menumpuk tidak terjawab sama sekali. Malahan aku sempet kebingungan dengan arah ceritanya. Berbeda dengan dua buku sebelumnya, Thomas dan Gladers di sini tidak ditempatkan dalam sebuah ujian. Mereka bahkan kabur dari kompleks WICKED. Jadi arah pergerakan mereka kurang bisa terbaca dan diprediksi. Banyak hal tak terduga terjadi, tapi aku tidak pernah membayangkan kalau salah satunya berupa kunjungan singkat ke kafe untuk sarapan dan minum kopi -.- Di bagian pertengahan baru deh ketemu The Right Arm. Tujuan dan konflik mulai terbentuk di sini. Eh, Thomas dkk malah sibuk mengurus hal lain, seperti kegilaan Newt yang mulai muncul. Hal tersebut memang penting. Tapi porsinya terlalu banyak. Semua ini membingungkan dan agak berputar-putar. Saat Thomas mulai bersentuhan lagi dengan WICKED, semangatku naik lagi. Aku siap dikejutkan oleh sebuah twist atau mungkin Thomas mendadak bersedia menerima memorinya. Tapi ternyata tidak!

Selain itu aku mengharapkan ada sedikit cerita romantis atau kejelasan tentang hubungan ‘segitiga’ antara Thomas, Teresa dan Brenda. Setelah melewati banyak hal bersama dan saling menyentuh, masa Thomas hanya menganggap mereka sebagai ‘teman baik’? Brenda malah menjadi teman baik yang setingkat lebih tinggi dibanding para Gladers. Padahal mereka baru kenal berapa minggu coba? Apa karena penulis dan tokoh utamanya laki-laki, jadi tidak ada ruang untuk sedikit cerita cinta seperti itu? -.- Hal lain yang masih bikin aku bingung dan penasaran adalah apa hubungan segala eksperimen kejam dan mematikan yang dijalankan WICKED dengan obat penyembuh virus Flare nantinya? Lalu aku menantikan kemunculan Chancellor Paige di cerita, berhadapan langsung dengan Thomas dan mengatakan semua kebenaran tentang WICKED. Tapi lagi-lagi dia hanya muncul lewat memo di bagian epilog. Aku harus puas dengan si Rat Man itu.

Tapi tak bisa dipungkiri, ketegangan ceritanya terjaga. Ceritanya masih berbentuk bab-bab pendek dengan kejutan di setiap kalimat akhirnya. Lalu di sini banyak bagian aksi yang tidak dan melibatkan senjata. Kebayang deh film adaptasinya bakal rame banget. Dan banyak pengorbanan tokoh-tokoh penting yang membuatku tersentuh. Aku sebenernya udah tahu kejutan itu (thanks to akun Twitter salah satu penerbit Indonesia -.-) dan menanti-nanti bagian tersebut. Nyatanya aku masih kaget dan sedikit ‘berduka’ saat membaca bagian tersebut. Untuk twist sendiri, sebenarnya ada di bagian akhir. Saat itu aku keburu kecewa dan kurang mengerti maksud memonya. Tapi setelah meng-google-nya, aku mengerti. Twist itu membuktikan betapa ‘bagus’-nya tujuan WICKED bekerja.

At last, The Death Cure berhasil mempertahankan cerita menegangkan, bertempo cepat dan segala kemisteriusan WICKED. Sayangnya ending-nya tidak berhasil menjawab semua pertanyaanku. Apakah aku harus baca, The Kill Order, novel prekuelnya untuk mendapatkan jawabannya? Yang pasti aku menantikan dan berharap film adaptasinya bisa lebih baik .. dan tidak dibagi menjadi dua film, hehehe. Good day y’all ;D

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D