Sally Green
444 Halaman
Mizan Fantasi, Maret 2015
Rp. 74.000,-
Dia berbeda
Tak diinginkan, tapi diburu.
Ibunya menyihir putih penyembuh, ayahnya penyihir hitam pembunuh.
Dia hidup dalam kurungan sejak usia empat belas tahun, karena dunia
takut akan kekuatannya.
Dalam dunia penyihir yang terbagi menjadi hitam dan putih, dia harus
bertahan sendiri.
Yang perlu dia lakukan hanyalah melarikan diri, mencari seorang
penyihir hitam bernama Mercury.
Mercury bisa saja menolongnya atau membunuhnya.
Namun, dia harus mengambil risiko itu.
-
"Untuk
pertama kalinya sejak Harry Potter, inilah novel yang membuatku benar-benar
terhanyut …"
–
Amanda Hurley, Inkwood
Books
Aku sudah berniat untuk berhenti
dulu meminjam buku di Pittimos. Tak hanya karena merasa kasihan dengan tumpukan
buku yang belum dibaca di rumah, aku agak malas untuk melakukan perjalanan
memutar untuk mengembalikan bukunya. Niat itu aku lafalkan dalam kepala yang buyar
saat melihat Half Bad dipampang di
salah satu rak. Rasa senang dan penyesalan bercampur aduk. Aalagi aku
benar-benar capek dan sibuk-sibuk nggak jelas sampai memperpanjang masa
peminjaman. Tapi setelah membaca isinya, apakah aku masih menyesal? Now, let’s review it :D
"Caramu
berpikir dan bertindak tanduklah yang menunjukkan siapa dirimu. Kau tidak
jahat, Nathan. Kau sama sekali tidak membawa-bawa sifat jahat. Kau akan
memiliki Anugerah nan perkasa – kita semua bisa melihatnya – tapi yang akan
menunjukan dirimu baik atau jahat adalah caramu menggunakan Anugerah itu."
– halaman 124
Di kehidupan modern, penyihir dan
manusia biasa hidup secara berdampingan. Non penyihir mendapat sebutan Fain,
sementara penyihir mengklasifikasikan kelompok mereka dengan Putih, Hitam, Blasteran
yang merupakan campuran Putih atau Hitam dengan Fain dan Bastard yang merupakan
campuran Putih dan Hitam. Nathan adalah seorang Bastard. Ayahnya, Marcus,
adalah seorang penyihir Hitam yang sangat disegani. Itu membuat kehidupan
Nathan sangat sulit dan penuh derita. Dewan Penyihir Putih dengan rutin melakukan
pemeriksaan kemampuan untuk memutuskan masa depannya masuk ke Putih atau Hitam.
Tak hanya itu saudara tirinya, Jessica, sering mengolok-oloknya dan yakin
Nathan akan menjadi Hitam seperti ayahnya. Saudaranya yang lain, Deborah dan
Arran, juga nenek yang selama ini membesarkannya tidak percaya itu. Mereka
yakin darah Putih yang ada dalam diri Nathan memberinya kesempatan untuk
menjadi penyihir yang baik.
Di ulang tahun ketujuh belas, setiap
whet/penyihir akan mendapat Upacara Penyerahan yang berisi penyerahan tiga anugerah
dan minum darah leluhur. Setelah itu seorang whet akan resmi menjadi penyihir
dewasa, mempunyai anugerah kemampuan sihir dan mulai bekerja untuk kelompok
mereka. Whet yang tidak melakukan upacara itu dipastikan akan mati. Nathan
cemas karena gerak geriknya diatur ketat oleh keputusan dari Dewan dan
kemungkinannya mendapatkan upacara itu sangat kecil. Tak hanya ruang geraknya
yang dipersempit, dia juga harus melaporkan semua interaksi antara dirinya dan
kelompok penyihir lain. Tapi itu tidak membuatnya mendekati Annalise, seorang
whet dari keluarga Putih murni. Ternyata nasibnya sebagai Bastard menarik perhatian
seorang penyihir Putih tua. Dia menyarankan Nathan mencari Mercury, seorang penyihir
Hitam tua, yang punya anugerah hebat dan kerap menolong para penyihir. Tapi
sebelum dia berhasil pergi, Dewan menangkapnya dan membuatnya hidup dalam
pengawasan penyihir Putih asing.
"Mereka
tidak mau memberitahuku apa-apa, bisa juga memberitahuku apa saja. Jadi, dari
mana aku tahu bahwa yang mereka beri tahukan kepadaku benar adanya?" –
halaman 216
Aku menyesal meminjam dan membaca
Half Bad. Menyesal kenapa aku selalu
kecapekan dan menunda-nunda membereskannya, hahaha. Cerita penyihir Bastard ini
sangat seru dan dibumbui humor yang agak gelap! Segala kesulitan yang Nathan
menghibur sekaligus membuatku sedih. Efek pandangan dan pendapat orang-orang
tentang statusnya sebagai setengah Putih dan setengah Hitam cukup mengerikan. Semakin
kuat tekanan dan cemoohan itu pada sisi mental Nathan sebagai remaja, kepercayaan
Nathan bahwa dirinya jahat juga semakin nyata. Benar-benar lingkungan yang
tidak ideal untuk tumbuh, berkembang apalagi mencari jati diri. Untung Nathan
masih agak ‘waras’ dan cerdas untuk bisa membedakan dan mendefinisikan dirinya
sendiri sebagai apa. Itu pengendalian diri dan kedewasaan yang cukup baik. Dewan
Penyihir sendiri yang katanya bertugas untuk melindungi penyihir Putih juga
ternyata tidak benar-benar bersih. Masa mereka melakukan segala cara untuk
melawan penyihir Hitam sampai membunuh mereka? Walaupun mengatasnamakan
kedamaian, aku sama sekali tidak bisa simpati. Aku malah jadi lebih berpihak
pada penyihir Hitam, yang dipikir-pikir, menjadi kaum minoritas dan tertindas. Namun
mereka memang super jahat, sih. Pasti ada banyak alasan di baliknya. Ada
baiknya tidak menghakimi dan berlindung pada darah Putih atau Hitam, tapi pada
perbuatan dan manfaat yang bisa diberikan, seperti quote di atas. Mungkin seharusnya ada kelompok Abu-Abu, seperti
Nathan si Bastard itu ;p
Selain menjadi seorang Bastad,
kehidupan Nathan secara pribadi dan sosial juga menarik tapi kadang
membingungkan. Nathan diceritakan tidak bisa membaca yang menurutku otomatis
memutuskannya dengan ilmu pengetahuan umum. Lalu bagaimana dia bisa mengenali
aksen asing?
Dan bagaimana dia bisa begitu santai menanggapi hubungan istimewa antar sesama
jenis?
Apa dia sudah terbiasa dan ‘mengerti’ dari hubungannya sendiri yang super dekat
dengan Arran?
Kenapa sih dia bisa begitu ‘mesra’ dengan kakak tiri laki-lakinya tapi juga
bisa mencium gadis lain? Sepertinya ini terjadi karena Nathan punya semacam daddy issues, sehingga dia mudah dekat dan
nyaman dengan laki-laki yang lebih tua dan perhatian kepadanya. Benar atau
tidaknya anggapanku itu, aku ingin melihat bagaimana Nathan bereaksi pada hubungan
itu ke depannya. Aku juga tidak bisa kuasa menolaknya karena hubungan itu manis
banget hihihi.
Untuk kehidupan para penyihir dalam
zaman modernnya juga masih samar. Kehidupan mereka hampir sama dengan manusia
biasa, seperti pergi ke sekolah umum, hanya saja ada sedikit sentuhan sihir dan
Anugerah. Tapi selain Dewan Penyihir yang menyebalkan itu, aku belum mengerti
bagaimana bentuk pemerintahannya, fungsi penyihir di dunia global dan lainnya.
Sulit untuk tidak membandingkannya dengan seri Harry Potter yang benar-benar ‘nyata’.
Tapi semuanya memang menarik dan
terbilang unik. Tanpa penjelasan setting yang panjang lebar, kehidupan mereka
terbentuk di kepalaku. Latar belakang yang lebih detail ada pada keluarga
Nathan. Mungkin karena fokus ceritanya di sini memang Nathan seorang, hal-hal
lain hanya sebagai penguat cerita.
Untuk bagian teknisnya, bahasa
terjemahannya enak dibaca dan rapi. Hanya saja aku sering kali menemukan
pemilihan kata atau prase yang agak janggal. Agak susah untuk menunjukannya
secara spesifik, tapi ada kata yang kelebihan imbuhan ‘-i’ di bagian
belakangnnya dan sebagainya. Aku tidak yakin apakah imbuhan itu mengubah arti
kata tersebut atau tidak. Yang jelas aku agak aneh saat menemukannya dan
kalimatnya jadi membingungkan.
At last, walaupun banyak hal yang masih menjadi tanda tanya, aku
sangat senang bisa menemukan dan membaca perjuangan Nathan sebagai Bastard di Half Bad. Semoga di sekuelnya, Half
Wild, kisah si Bastard ini semakin seru dan bisa menjelaskan hal-hal yang
terjawab sebelumnya. Recommended! :D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D