Halooo, ini
adalah bagian terakhir dari rangkaian blog tour Love Fate
karya Sari Agustia. Aku yakin
kalian semua menunggu yang satu ini. Tapi jangan lupa untuk mengunjungi dua
bagian sebelumnya, ada book trailerdan sneek peak juga
wawancara singkat dengan sang penulis. Sekarang yuk baca review dariku dan ikuti giveaway-nya :D
Sari Agustia
240
Halaman
Elex
Media Komputindo, April 2015
Rp. 43.800,-
Kata orang, pernikahan yang kupunya ini sempurna.
Karier kami sama-sama menanjak. Sejak dua tahun lalu, kami mulai
tinggal di rumah sendiri. Tak hanya itu, kami pun membekali diri kami
masing-masing sebuah mobil untuk bepergian setiap harinya. Oh ya, kami
juga punya dana untuk travelling keluar negeri—setidaknya sekali dalam
setahun—dan berkunjung ke rumah Ambu di Bandung atau rumah Bapak serta Ibu
Mertuaku di Malang.
Hanya satu yang sebenarnya sering kali mengganggu: Keturunan. Lima
tahun bahtera ini berjalan, belum juga hadir si buah hati.
Kami tak pernah menunda. Tak pernah juga mempermasalahkannya. Dan … tak
pernah juga membicarakannya.
Bagaimana ini….
Suamiku sebenarnya mau punya anak atau tidak?
Yang ke dokter hanya aku. Yang mau adopsi hanya aku. Masa hanya aku
saja yang berusaha?
Love Fate adalah novel seri Le Mariage kedua yang kubaca. Saat
mendapat tawaran untuk menjadi host blog
tour-nya, aku agak tidak yakin karena ‘kenapa belakangan ini bacaanku
seputar tema pernikahan dan anak?’. Bukannya aku tidak suka, cuma agak ‘tertonjok’
aja hahaha. Now, let’s review it :D
"Tidak
orang muda tidak orangtua, pertanyaan dan pernyataan mereka hampir sama. Tak
jauh soal anak yang belum kami miliki atau pekerjaanku yang mereka anggap
sebagai penyebabnya." – halaman 49
Usia pernikahan Tessa Febriana Sasmita
dan Bhaskoro sudah menginjak lima tahun, tapi mereka belum dikaruniai buah
hati. Mereka tidak terlalu memikirkannya sampai Indah, adik ipar Tessa, menikah
dan hamil cukup cepat. Ibu mertua Tessa di Malang langsung membanggakan anak
perempuannya sekaligus menyesalkan keadaan Tessa. Tessa lalu mengikuti program
kesuburan, yang tidak terlalu menarik minat Bhaskoro. Di tempat prakter bidan
tersebut, Tessa bertemu teman lamanya, Esme, yang juga agak kesulitan
mendapatkan keturunan. Selain itu Tessa juga berkenalan dengan Kanti, petugas
kebersihan, di kantornya. Kanti yang sedang hamil anak kelima benar-benar
membuat Tessa iri. Padahal Kanti merasa tidak sanggup membesarkan calon
anaknya. Dia mulai memikirkan opsi aborsi.
"Tiba-tiba
pikiranku melayang pada satu jawaban. Suamiku terlalu egois!
Tentunya kalau yakin sehat, dia mau diperiksa. Kecuali kalau sebaliknya. Atau
dia memang tak mau punya anak? Aku semakin pusing karena pikiran ini
mulai liar."
– halaman 86
Love Fate menceritakan para perempuan di kehidupan modern yang
tidak lepas dari ‘tuntutan’ yang bersifat tradisional. Tessa dan ibu mertuanya
di Malang adalah contoh kecil konflik tersebut. Tumbuh dan hidup dari
lingkungan suku yang berbeda membuat mereka mempunyai cara berpikir yang sering
berselisih, terutama posisi dalam sebuah pernikahan. Mempunyai anak selalu
dianggap sebagai kewajiban dan takdir seorang perempuan. Tapi bagaimana jika
anak tersebut datang terlambat atau berasal dari rahim orang lain? Sedih,
ya, bila memikirkan tekanan tersebut berasal dari sesama perempuan yang
seharusnya bisa saling menyemangati.
Ada apa sih dengan kita para
perempuan?
Untungnya Tessa mendapatkan dukungan
dari Esme dan Kanti. Mereka bertiga punya masalah yang tidak jauh berbeda
mendekatkan mereka dan menjadikan perjuangan Tessa tidak sendirian. Ceritanya jadi
tidak selalu fokus ke kegalauan Tessa, tapi juga Esme yang mulai mempertimbangkan
adopsi dan Kanti yang memikirkan aborsi sebagai jalan keluar. Bersama, mereka
bertiga menyentuh masalah-masalah yang kerap kali dihadapi para perempuan.
Akhir yang ditempuh masing-masing tokoh sangat diluar dugaan. Sempat mengira
semua masalah itu akan selesai dan menyenangkan segala pihak, ternyata tidak.
Bukan berarti ending-nya tidak bagus,
malah bisa dikritisi oleh khayalak umum. Untukku sendiri, ending itu menunjukan bahwa yang dihadapi para tokohnya itu tidak
hanya tentang mendapatkan keturunan semata, tapi juga melakukan yang benar
dengan baik, mampu bersikap fleksibel dalam perubahan hidup dan tidak
mementingkan ego pribadi.
Dengan semua pesan yang begitu
bermakna itu, aku jadi merasa bego karena sempat meragukan isinya. Untuk gaya
penulisannya sendiri bagus dan cukup mengalir. Banyak percakapan dalam bahasa
daerah, Sunda dan Jawa, yang menyenangkan untuk dibaca sekaligus memberiku pengetahuan.
Beberapa tampil dalam chat room
WhatsApp. Keluarga ini sangat mengikuti perkembangan zaman, ya. Bab-babnya pendek-pendek, yang entah kenapa aku
suka. Mungkin dengan begitu pembaca bisa menyerap ceritanya sedikit demi
sedikit dan mengerti lebih dalam.
Tapi aku kurang mengerti dengan pemilihan
judulnya. Aku tidak merasakan ada ‘aura’ anak di sana. Saat pertama mendengar judulnya,
aku kira konfliknya akan mengikuti hubungan naik turun pasangan suami istri
dalam memperoleh keturunan. Dan ngomong-ngomong soal sang suami,
Bhaskoro ini termasuk tokoh yang agak pasif tapi super menyebalkan. Cerita
tentang hubungannya dengan Tessa terlalu singkat dan tidak terasa ada chemistry-nya. Jadi kurang jelas
bagaimana kehidupan dan ‘gaya pacaran’ mereka selama dan sebelum pernikahan.
Apakah pernikahan mereka sudah terlalu nyaman satu sama lain sehingga tidak mau
berusaha lebih keras? ‘Keengganan’ Bhaskoro untuk mempunyai anak juga masih
misteri. Mendadak, di pertengahan cerita, Bhaskoro menunjukan cerita dari sudut
pandangnya tapi isinya mengecewakan karena yang dia ceritakan tidak memberikan
sesuatu yang baru, hanya mengulang dan menegaskan apa yang sudah Tessa
sampaikan di awal cerita. Cerita yang sangat detail malah diberikan untuk
prosesi pernikahan dan resepsi adiknya, Indah. Lucunya, saat membaca bagian
tersebut, tetanggaku sedang mengadakan pesta pernikahan juga, hanya saja
menggunakan adat Sunda bukan Jawa. Secara tidak langsung aku membandingkan
persamaan dan perbedaannya, hihihi.
At last, Love Fate memberikan
gambaran konflik yang muncul dalam pada kehidupan pernikahan perempuan dari
segi modern dan tradisional. Penyajiannya juga menarik sehingga tidak hanya
menghibur tapi juga bisa menjadi sesuatu untuk dipikirkan. Untuk bagian-bagian
yang kurang, semoga bisa menjadi lebih baik di karya selanjutnya :D
***
GIVEAWAY
Tersedia sebuah novel
Love Fate karya Sari Agustia untuk
satu pemenang beruntung
Syarat dan Ketentuan:
- Peserta mempunyai alamat atau
berdomisili di Indonesia
- Tweet mengenai giveaway
ini. Jangan lupa mention @elexmedia @TIAsariagustia @IndscriptCo dan sertakan tagar #LoveFate
Contoh:
Ada
giveaway novel #LoveFate di http://dhynhanarun.blogspot.com/2015/05/blog-tour-love-fate-review-giveaway.html berlangsung sampai 18 Mei ;D cc. @elexmedia
@TIAsariagustia @IndscriptCo
- Wajib tinggalkan komentar di salah
satu postingan dari tiga host blog tour di bawah ini,
Jadi totalnya tiga komentar. Langsung
klik judulnya untuk menuju postingan tersebut. Tolong berikan komentar yang
sesuai isi postingan. Jangan spam, ya.
- Jawab pertanyaan berikut,
"Nama
apa yang akan atau sudah kamu berikan kepada anakmu? Apa alasan atau arti di balik
nama itu?"
Agar lebih rapi, tulis jawabanmu
dengan format di bawah ini
Jawaban
Kamu
Nama
Kamu | Akun Twitter Kamu | Domisili Kamu
Aku
sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with
the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author, dan Desty Baca
Buku : Sneek Peak /Interview with the Author dengan nama ..
Link tweet
Contoh:
Jika
punya anak nanti, aku ingin memberi nama Lavender. Karena aku suka dengan bunya
berwarna ungu yang wanginya yang menenangkan itu. Panggilannya nanti mungkin
Lav, yang jika dibaca punya pelafalan mirip ‘love’ dan ‘laugh’. Dengan nama
berawal dari huruf L itu, dia akan berada di pertengahan daftar absen hehehe. Untuk
nama tengah dan akhir masih belum kepikiran. Sepertinya akan menyesuaikan
dengan nama ayahnya nanti.
Dhyn
| @dhanarun | Bandung
Aku
sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak, Too Early :
Interview with the Author, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak dengan nama Dhyn
Hanarun
http://twitter.com/dhanarun/status/blablabla
Giveaway
berlangsung dari 11 – 18 Mei 2015. Pemenang
akan diumumkan pada tanggal 19 Mei 2015
di blog ini dan akan ku-mention akun
Twitter-nya. Kalau kamu sudah ‘terlanjur’ punya novelnya, jangan kecewa dulu.
Sang penulis membuat ajang review novel Love Fate. Detail lomba tersebut bisa
dibaca di sini. Hadiahnya tak kalah menarik loh :)
Jika ada yang kurang jelas, bisa
ditanyakan lewat akun Twitter-ku, @dhanarun. GOOD LUCK! :D
Jika nanti aku memiliki anak, kalau dia seorang putri, aku akan memberinya nama “Annisa”. Nama itu adalah nama yang diinginkan dan aku harapkan bersama kekasihku. Annisa berarti seorang perempuan. Dengan harapan, semoga dia menjadi seorang perempuan yang baik, yang memiliki kasih sayang seperti nama diriku “Rohmah”. Awalan huruf “A” adalah, agar dia bisa menjadi yang selalu terdepan namun, tetap besikap rendah hati. Nisa, adalah nama panggilan yang pas untuknya kelak. Hee... dan untuk nama depan atau nama belakangnya, menyesuaikan dengan pendapat ayahnya nanti.
ReplyDeleteKhoirur Rohmah | @Sii_Rohmaazha05 | Jember
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak /Interview with the Author dengan nama Rohma Azha
jika nanti punya anak,akan aku beri nama anak ku"jihad"karena aku harap anak ku akan sesuai dengan nama nya ,dia mampu berjuang dalam setiap pase kehidupannya seberat apapun hal yang di hadapi itu nanti.akan tetap bertahan walau dihadapi berbagai cobaan dan tetap berpegang teguh dengan keyakinan-NYA.
ReplyDeleteNurlis/@talaonurlis1/padang
Aku sudah komen di A pair of glasses and a cup tea:Sneek Peak/interview with the Author,Too Early:Sneek Peak/interview with the author,dan Desty Baca Buku:Sneek Peak/interview with the author dengan nama Putrikejora
Mau dikasih nama Muhammad Ghufron Al-Busyr.
ReplyDeletesoalnya kalau nggak salah itu artinya "Seorang Pengampun yang wajahnya berseri". karena nama adalah doa, semoga aja anakku kelak jadi orang yang pemaaf dan selalu tersenyum :)
Dias Shinta Devi | @DiasShinta | Bogor
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author,
Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author,
dan Desty Baca Buku : Sneek Peak /Interview with the Author
dengan nama Dias Shinta (Dias Shinta Devi)
Link tweet : https://twitter.com/DiasShinta/status/597735674909884417
Nama si kecil Khanza Novelia Nur Salsabilla yang artinya perempuan yang baik bagai mata air surga penuh cahaya di bulan November. Semoga kelak putriku tumbuh besar sesuai namanya, amien... =)
ReplyDeleteMaria Azmi Piscessanella | @piescessanella_ | Cilandak
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author and Desty Baca Buku : Sneek Peak/Interview with the Author dengan nama Maria Azmi Piscessanella (@piescessanella_)
Link share : https://twitter.com/piescessanella_/status/597919369268596737
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKalau punya anak nanti (aamiin) yang jenis kelaminnya perempuan, mau aku kasih nama Mia Alisha Bellerose. Terinspirasi dari nama temanku sendiri. Awalnya karena langsung naksir aja sama nama itu. Enak dibaca dan didengar. Setelah searching artinya, dapatlah ini...
ReplyDelete• Mia: mine (milikku, milik si orangtua)
• Alisha: keturunan dari keluarga terhormat
• Bellerose: cantik seperti bunga mawar
Kalau disambung maka jadinya: dia adalah milikku, si anak keturunan dari keluarga terhormat (dan semoga selalu menghasilkan keturunan yang baik-baik) yang cantik seperti bunga mawar. aamiin~
Aya Murning | @murniaya | Palembang
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author and Desty Baca Buku : Sneek Peak/Interview with the Author dengan nama Aya Murning
https://twitter.com/murniaya/status/598035252288720897
Jawaban:
ReplyDeleteDulu waktu saya SMP saya pernah mengunjungi rumah guru saya, ketika lagi santai-santai saya liat ada buku tentang nama-nama yang baik untuk anak, dan meskipun untuk punya anak masih lama, saya baca-baca aja buku nya hehe. Udah gitu, saya nemu sebuah nama yaitu 'Hamzah al-furqon' yg disisi lain adalah sebuah nama lain bagi al-quran, dan nama itu yg saya ingat sampai sekarang. Karena selain itu adalah nama lain dari al-quran, saya ingin anak saya pun mempunyai sifat-sifat seperti al-quran. Punya banyak manfaat bagi orang-orang disekitarnya, memiliki banyak ilmu, selalu menjadi yang benar, mengingatkan orang ketika salah, dan dikelilingi oleh orang-orang yang suci, lalu semoga saja anak ini juga dilindungi oleh Allah dari ancaman orang-orang yang jahat, sama seperti al-quran yg selalu dilindungi oleh Allah ketika ada orang yang akan menghancurkan atau membakarnya. Dan nama Hamzah ini, selalu mengingatkan saya kepada paman nabi Muhammad saw yang gagah berani, kuat, dan selalu melindungi orang-orang lemah yang ada disamping nya. Semoga saja dengan saya memakai nama 'Hamzah al-furqon' pada anak saya, ia bisa bermanfaat sebagaimana bermanfaatnya paman Rosulullah dan Al-quran untuk dunia dan semua orang.
Nama: Thia Amelia
Akun Twitter: @thiamelia
Domisili: Bogor
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak /Interview with the Author dengan nama Lee Yae Jin
Link tweet: https://twitter.co./thiamelia/status/598125075628302336
Kalau nanti, aku memiliki seorang anak perempuan aku ingin memberikannya nama Rosita Divia Rahayu. Kata Rosita berasal dari kata Rose yang artinya mawar. Divia/Div berarti sinar. Rahayu seperti nama belakangku, yang berarti kebahagiaan. Jadi semoga saja, anakku nantinya tumbuh menjadi putri yang kecantikannya bagai bunga mawar, mampu memberikan sinar harapan dan membawa kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya.
ReplyDeleteKalau laki-laki, aku ingin memberinya nama Bisma Pradiva Wishnutama. Kata Bisma terinspirasi dari tokoh wiracarita Mahabarata. Bisma adalah sosok yang tangguh, kukuh terhadap pendiriannya. Pradiva itu Sinar yang Utama, sedangkan Wishnutama adalah harapan yang utama.
Dalam nama terselip doa serta harapan orangtua agar anak mereka menjadi putra-putri yang baik :)
Rini Cipta Rahayu | @rinicipta | Malang, Jawa Timur
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Interview with the Author
Too Early : Interview with the Author, dan
Desty Baca Buku : Sneek Peak dan Interview with the Author dengan nama Rahayu (@rinicipta) / Rini Cipta Rahayu
Link tweet https://twitter.com/RiniCipta/status/598145633107595265
Jika nanti aku memiliki anak, kalau dia seorang putri, aku akan memberinya nama “Annisa”. Nama itu adalah nama yang diinginkan dan aku harapkan bersama kekasihku. Annisa berarti seorang perempuan. Dengan harapan, semoga dia menjadi seorang perempuan yang baik, yang memiliki kasih sayang seperti nama diriku “Rohmah”. Awalan huruf “A” adalah, agar dia bisa menjadi yang selalu terdepan namun, tetap besikap rendah hati. Nisa, adalah nama panggilan yang pas untuknya kelak. Hee... dan untuk nama depan atau nama belakangnya, menyesuaikan dengan pendapat ayahnya nanti.
ReplyDeleteKhoirur Rohmah | @Sii_Rohmaazha05 | Jember
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak /Interview with the Author dengan nama Rohma Azha
link tweet : https://twitter.com/Sii_Rohmaazha05/status/598335974150569985
"Nama apa yang akan atau sudah kamu berikan kepada anakmu? Apa alasan atau arti di balik nama itu?"
ReplyDeleteNama anakku akan ada nama Lucky di dalamnya, entah itu di depan, tengah atau belakang. Alasannya sangat simple agar keberuntungan selalu berada di pihak anakku. Amin :)
Biarlah di bilang aneh, tapi memang itulah harapanku hehe… :)
Ria / Mawar Hs | @goodenoughoks | Surabaya
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak, Too Early : Sneek Peak, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak dan Interview with the Author dengan nama Ria / Mawar Hs
Link tweet: https://twitter.com/goodenoughoks/status/598820732001390593
Dan
https://twitter.com/goodenoughoks/status/598821201687891968
Jika nanti aku mempunyai anak insya allah akan ku beri nama, jika laki-laki Adam Albert Adrian Abqari (Laki-laki pertama yang terlahir di bumi memiliki sifat pemberani dan genius) panggilannya mungkin Adam atau Adrian, kalau perempuan Adira Azzahra (seorang mulia yang memiliki kekuatan besar yang sangat baik dan cerdas)nanti panggilannya Adira :D mungkin kalau nanti di nama belakang si anak akan menyesuaikan dengan naman ayahnya nanti :D yang pasti harapan semua orang tua ingin anaknya tumbuh menjadi putra-putri yang baik dan sholeh/sholehah, karna nama adalah doa.
ReplyDeleteErdina Yunianti | @Dinnaaa_27 | Cilegon-Banten
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author,
Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author,
dan Desty Baca Buku : Sneek Peak /Interview with the Author dengan nama Erdina Yunianti.
Link Share : https://twitter.com/Dinnaaa_27/status/599817438213984256
jika aku punya anak nanti klw cewek aku ingin kasih nama : Quinsha Alsyafia. yg artinya quin (putri, princess) yg akan slalu mnjdi princessnya ayah&ibunya. selain itu nana quinsha saya ambil krna sangat terinspirasi sama salah satu novel yg di mana quinsha sosok gadis sholeha, baik budi pekertinya dan santun dalam bicaranya. saya berharap nantinya anak saya bisa seperti itu (amiinnn). Alsyafia, itu saya ambil dari nama idola saya "ali syakieb". saya ngefens banget sama dia soalnya, jdilah saya selipin nama dia. karna dengan begitu saya bisa merasakan kehadiran idola saya walaupun lewat nama yg anak saya sandang nantinya. so just simple :)
ReplyDeleteklw laki2 sya kepengen beri nama : Aliarsya Redafian, artinya masih nyangkut sama nama idola saya hhaa :D
krna buat saya bisa kasih nama anak saya dengan nama idola saya itu merupakan kebanggaan tersendiri. terus juga reda itu saya ambil karna saya suka sekali ketika hujan reda, dimana disitu aktivitas akan segera dimulai kembali.
khusnul || @imahrena || Lumajang, jatim
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak, Too Early : Interview with the Author, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak dengan nama: khusnul alsyafia
https://twitter.com/imahrena/status/599960533895290881