Louise Bay
106 Halaman
April 2015
eBook
Haven had thought she was wrong about Jake, but apparently she should have trusted her instincts. He wasn’t the man she thought he was. The chink that Jake managed to put in her armor has healed over. She’s shut down and as far as she’s concerned, it’s all business between them from now on.
Haven had thought she was wrong about Jake, but apparently she should have trusted her instincts. He wasn’t the man she thought he was. The chink that Jake managed to put in her armor has healed over. She’s shut down and as far as she’s concerned, it’s all business between them from now on.
Thrown together on another assignment, anger, frustration and jealousy
are at the forefront of Jake’s emotions. Will Jake convince Haven that he
really cares or will he let her go as she insists he must?
What the Lightning Sees: Part Two adalah sekuel yang cukup aku
nantikan. Jadi pantas saja aku jingrak-jingrak saat menemukannya di akhir bulan
April. Let’s review it now :D
"After reading her very cool, calm response
about how she accepted my apology and wanted us to be friends, I knew she was
gone."
Haven Daniels kaget saat mengetahui
alasan jatuhnya artikel Sandy Fox ke tangannya. Dia juga sakit hati karena Jake
‘Harry’ Harrison ikut terlibat. Dia menyesal telah membuka diri untuk pria itu.
Maka setelah puas menangis, Haven memutuskan untuk kembali ke pribadinya yang
dulu. Dia menerima permintaan maaf Jake/Harry, tapi tidak berminat untuk
menjalin hubungan lebih dari teman.
Jake/Harry menerima keputusan Haven.
Dia sudah siap untuk melupakan wanita dan konsentrasi pada bisnisnya saat
tawaran pekerjaan dari Rallegra datang kembali dan melibatkan Haven. Sebagai
juru foto, dia tidak tahu persis apa fokus dan tujuan artikel tersebut.
Ternyata tidak hanya profil seseorang atau gedung penting, kali ini Jake/Harry
harus mengikuti dan mengabadikan setiap momen saat Haven berkencan dengan pria-pria
kaya raya.
"I’m not marrying the guy. I’m having dinner
with him. For work. Will you stop already?"
What the Lightning Sees: Part Two membuatku geregetan dengan
gengsi super besar yang dimiliki kedua tokoh utamanya. Dari sana aku sedikit paham
kenapa dan bagaimana wanita dan pria bisa mengelabui sekaligus memendam sesuatu
dari lawan jenisnya. Gilaa, gengsi beneran bisa menguras energi, hati dan
pikiran. Aku, sebagai pembaca, aja sampai capek mengurusi dengan dua orang yang
jelas-jelas saling tertarik itu, apalagi mereka yang melaluinya sendiri. Dua sudut
pandang yang dipakai semakin membuatku nggak sabaran untuk menyatukan mereka
berdua. Gaya tulisan dan porsi setiap sudut pandang sudah pas dan bikin
penasaran. Tapi saat mereka akhirnya cukup ‘waras’ untuk berduaan, aku jadi
kurang tertarik, malah sempat bosan dan membacanya dengan males-malesan.
Kenapa, ya?
Apa karena kondisi badanku yang
lelah (alasan
klasik baruku) atau memang aksi malu-malu tapi mau mereka tidak seseru aksi
anjing dan kucing di buku pertamanya?
Bisa jadi keduanya.
Karena itu aku kecewa sekaligus merasa
bersalah. Sungguh, aku ingin menikmati ceritanya segirang mungkin. Bahkan
adegan sexy time-nya tidak mempan
padaku. Bukan berarti setiap adegan panas selalu berhasil padaku. Tapi biasanya
bagian itu ampuh membuatku terus membaca dan membaca. Tapi sekarang tidak
seperti itu. Alasan utamanya adalaha aku tidak suka dengan selera Jake/Harry dalam ‘ikat mengikat’. Selain itu aku merasakan
tokoh sampingan yang diperkenalkan di seri sebelumnya tidak mendapat porsi yang
sesuai. Oke, mereka cuma sampingan, tapi cukup penting dan memberi warna
tersendiri. Mungkin mereka akan muncul kembali di seri terakhir atau semoga
penulis menulis seri khusus untuk mereka. Yang aku maksud tentu saja Luke, Ash
dan Beth, bukan yang itu. Kemunculan
orang dari masa lalu Jake/Harry agak menganggu, tapi dia ternyata membawa
kejutan yang akan menjadi masalah besar di buku terakhir. Aku agak kaget tapi
tetap tertarik untuk melihat bagaimana semuanya berkembang.
At last, What the Lightning
Sees: Part Two sebenarnya masih menghibur dan menarik seperti seri
pertamanya. Aku suka kedua tokoh utamanya yang ditulis dengan baik. Tapi
kekecewaan kecil di hatiku tidak dapat disembunyikan. Semoga saja seri
penutupnya akan lebih baik. Recommended! :D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D