What I Read – November 2015

by - 1:11 PM


Di bulan-bulan tertentu aku punya mood khusus untuk membaca buku dengan genre atau plot cerita tertentu. Hal ini berlangsung mulai bulan September sampai Maret. Nah, aku ingin membagi mood aneh ini. Untuk bulan November, bulan tersibuk dan terstres bagiku, ada dua genre yang cocok dengan mood-ku. Pertama, cerita seputar aksi, misteri, dan thriller, sedangkan yang kedua adalah adult romance. Sungguh dua hal yang bertolakbelakang. Mau tau alasannya?

Action, Mystery, and Thriller

Bertahun-tahun yang lalu, ada festival film bernama iNAFFF dan berlangsung di bulan November. Film-film yang disuguhkan sangat gila, penuh darah, dan mind blowing. Kalau dipaksa masuk ke bioskop biasa, isinya pasti dibabat habis saat proses penyensoran dan tinggal credit title-nya doang hahaha.

Perjuangan bertahan sampai akhir film-film gila itu tidak jauh berbeda dengan perjuanganku melewati segala kesibukan di bulan tersebut. Di akhir film, ada kepuasan yang tak terhingga dan bangga bisa survive sampai akhir hehehe. Pengalaman itu membuatku punya harapan bahwa di akhir bulan, semuanya akan baik-baik saja atau bahkan sangat memuaskan.

Semangat itu kembali muncul setiap bulan November datang. Tak hanya untuk film dan kesibukan lain, hal ini juga berlaku untuk buku. Tapi anehnya, hanya satu buku bertema misteri yang kubaca bulan ini. Semangat macam apa ini ahahaha



Erika dan Eliza adalah saudari kembar identik dengan kepribadian yang bertolak belakang. Ada satu persamaan dari saudari kembar itu, mereka sama-sama menyukai seorang kakak kelas, Ferly. Eliza yang berhasil menjadi pacar Ferly. Makanya kemunculan foto Erika dan Ferly berpelukan di malam hari membuat satu sekolah heboh. Erika percaya Eliza adalah pelakunya dan mengancam akan membunuhnya. Jadi begitu Eliza ditemukan bersimbah darah dengan luka tusukan, semua tak ragu untuk menunjuk Erika sebagai penyerangnya.

Dengan balutan misteri dan penuh darah, Omen menawarkan cerita remaja yang cukup berbeda dan fresh bagiku. Memang ada bagian yang agak melenceng dari teka-tekinya. Tapi kalau kamu sabar sampai akhir, twist yang mengejutkan sekaligus memuaskan :)

Adult Romance

Sayangnya, INAFFF di bulan November adalah cerita lama. Karena satu masalah, festival film ini tidak diselenggarakan lagi, sampai sekarang huhuhu. Tekanan di bulan November tidak tersalurkan, sampai berita diangkatnya Fifty Shades of Grey kelayarlebar ada di mana-mana.

Aku tentu penasaran dengan segala pemberitaannya. Segera kubaca buku itu, lalu lanjut ke buku kedua dan ketiga. Semuanya kubaca dalam waktu dua minggu! Novel genre adult romance, yang kadang-kadang mengarah ke erotic karena bagian sexy time-nya yang berlimpah, memberikan adrenalin yang kucari. Novel-novel seperti ini sebenarnya bisa dan sering kubaca di bulan lain, tetapi lebih cocok dan menyenangkan di bulan November. Ada tiga judul yang kubaca.



Nadia Conrad dan ketiga temannya, Lauren, Max, dan Angus, memutuskan untuk pindah dari asrama kampus dan tinggal bersama di sebuah apartemen. Di hari kepindahannya, mereka bertemu dengan penghuni yang tinggal di apartemen di bawah mereka, Ty. Ty ternyata masih mahasiswa, tapi dia mengambil kuliah malam. Siangnya dia bekerja penuh waktu. Sisa waktu lainnya diisi dengan mengasuh anaknya, Sam. Nadia dan Ty mengakui mereka saling tertarik pada satu sama lain. Tetapi Ty tidak siap untuk berkencan. Dia tidak mau Sam ikut terluka jika hubungannya dengan Nadia bermasalah.

I Want It That Way menyuguhkan cerita menuju kehidupan dewasa baik dari segi percintaan dan karir. Kesempurnaan ternyata tidak begitu berarti kalau kamu tidak bahagia. Jadi tidak apa-apa mengambil atau melakukan sedikit perubahan dengan rencana, asal kamu bisa lebih berbahagia. Selain itu, tokoh-tokoh dengan latar belakang menarik, gaya bahasa dan terjemahan yang mengalir, dan sedikit selipan sexy time membuat aku tak sabar membaca buku selanjutnya ;)

The Sex Surrogate – Jessica Gadziala


Ava Davis mempunyai masalah dengan kehidupan seksualnya. Setelah bertahun-tahun berkonsultasi dengan psikolog, Ava akhirnya memutuskan untuk menggunakan jasa seorang sex surrogate. Psikolognya merekomendasikan praktek milik Chase Hudson. Ava tidak pernah menyangka Chase mempunyai fisik yang menawan dan tak segan memuji hal-hal yang Ava tak sadari ada pada dirinya. Di setiap sesi, Ava dan Chase mengobrol dan melakukan kontak fisik. Kesabaran Chase membuat Ava lebih terbuka. Tapi masalah baru muncul. Ava sepertinya menyukai Chase lebih dari sekadar dokter seks.

The Sex Surrogate memperlihatkan bahwa cerita adult romance tidak hanya soal adegan panas dengan cerita yang dangkal. Sesi terapi Ava dengan Chase memang sangat sexy dan bikin kipas-kipas, tapi tetap bisa memberikan sisi emosional yang menyentuh. Aku secara resmi menjadi penggemar baru tulisan penulis ini dan tak sabar dengan karyanya selanjutnya.



Aku adalah wanita lajang 30an yang sukses dengan toko baju online. Janiel, teman SMA Aku, kagum dan ingin mencoba berbisnis juga. Dia meminta Aku untuk membimbingnya. Tapi kedekatan mereka tidak menghasilkan apa-apa karena Janiel ternyata sudah punya pacar, Putri. Di saat patah hati, Aku diberitahu bahwa tetangga lamanya, Daniel, akan numpang menginap. Aku sangat membenci Dani. Karena sebelum pindah, Dani mengambil hal yang paling berharga dari Aku dan tidak memberikan kejelasan apa-apa selama bertahun-tahun. Tidak siap, Aku terpaksa meminta bantuan Janiel.

Meet Lame mempunyai cerita yang bergejolak dengan menghadirkan dua cowok sekaligus. Dengan sudut pandang orang pertama, pembaca bisa merasakan langsung susahnya menolak pesona mereka berdua. Memang banyak elemen berbeda yang tidak berhasil menghiburku seperti novel-novel penulis sebelumnya. Tapi anggap saja petualangan Aku ini sebagai hidangan pembuka untuk seri dan novel baru selanjutnya ;)

Selain 4 buku di atas , aku tentu membaca buku lain yang lebih santai dan tidak terlalu ‘menegangkan’. Jumlahnya sama-sama 4 buku dan semuanya fiksi.




Carry On – Rainbow Rowell

Jadi selama bulan November, aku membaca 8 buku. Yang cukup berkesan adalah I Want It That Way, The Sex Surrogate, dan Carry On. Klik judul-judul tersebut, yang mengarah langsung ke review-nya, untuk tahu alasannya ;). Beberapa review belum kutulis karena aku kan stres bulan tersebut. Tapi akan aku selesaikan sebelum tahun 2016 datang.

Untuk bulan Desember ini, mood bacaanku adalah fantasi. Kalau mengecek laman profile Goodreadsku, belum ada yang bisa ditemukan karena aku sedang kena reading slump. Semoga aku menemukan buku yang bisa menyembuhkanku. Nantikan ceritanya pertengahan bulan Januari! Good day :D

You May Also Like

0 comment(s)

Thanks for leave your comment :D