Prisca Primasari
224 halaman. 13 x 19 cm
Gagas Media, 2013 (Cetakan Pertama)
Rp 42.000, -
Pembaca tersayang,
Dari Paris, sepotong
kisah cinta bergulir, merupakan racikan istimewa dari tangan terampil Prisca
Primasari yang sudah dikenal reputasinya dengan karya-karya sebelumnya Éclair,
Beautiful Mistake, dan Kastil Es dan Air Mancur yang Berdansa.
Ini tentang sebuah
pertemuan takdir Aline dan seorang laki-laki bernama Sena. Terlepas dari
hal-hal menarik yang dia temukan di diri orang itu, Sena menyimpan misteri,
seperti mengapa Aline diajaknya bertemu di Bastille yang jelas-jelas adalah
bekas penjara, pukul 12 malam pula? Dan mengapa pula laki-laki itu sangat hobi
mendatangi tempat-tempat seperti pemakaman Père Lachaise yang konon berhantu?
Setiap tempat punya
cerita.
Dan inilah sepotong kisah cinta yang kami kirimkan dari Paris dengan prangko yang berbau harum.
Dan inilah sepotong kisah cinta yang kami kirimkan dari Paris dengan prangko yang berbau harum.
Enjoy the journey,
EDITOR
EDITOR
Pertama kali aku
lihat cover Paris:Aline ini, aku langsung pengen beli dan sekaligus sirik karena orang
lain yang bisa menulis cerita dengan latar Paris when I doubt that she has
visited it. Aku sirik karena mereka bisa melakukan riset yang begitu tajam dan
rapi. Sirik in a good way :p Aku akhirnya beli novelnya ini, hampir tiga minggu
setelah aku masukan ke daftar Books of the Month di bulan Februari dan
lagi-lagi novel ini menyuguhkan sesuatu yang bikin aku sirik. Sebuah post card
bergambar Eiffel Tower dan tulisan PARIS yang unik :’)
Tapi sayangnya,
seperti novel-novel cantik yang sedang banyak beredar, sinopsis di sampul
belakang novel ini tidak membantu sama sekali. Yaaah, memang ada penjelasan
tentang ceritanya sebanyak dua paragraph pendek, tapi tetap aja nggak cukup.
Sinopsis yang rada panjang ada dibawah ini J
Aline Ofeli,
seorang mahasiswa asal Indonesia sedang patah hati karena cowok yang dia taksir
– dipanggil sebagai ‘Ubur-ubur’- baru saja jadian dengan cewek Francis yang
cantik banget. Dia kemudian memutuskan untuk cuti dari pekerjaannya di Lombok
Bistro – dimana Ubur-ubur dan juga pacarnya bekerja – selama seminggu. Dia
menemukan sebuah pecahan porselen saat di perjalanan pulang dan harus repot-repot
mencari sang pemilik. Dia makin repot saat si pemilik – Aeolus Sena, orang
Indonesia juga – berjanji untuk mengambilnya di Place de la Bastille pukul 12
malam.
Sena datang dan
menjanjikan tiga permintaan sebagai balas budi. Untuk permintaan pertama dia
meminta agar bisa pulang ke Indonesia dan bertemu dengan ibunya. Sena
menawarkan pilihan lain, ibu Aline yang datang ke Paris dan dia memberikan
segepok uang. Aline tidak mempercayainya, apalagi mendengar pekerjaannya
sebagai tukang reparasi mesin tik, lalu selalu datang dan pergi secara
mencurigakan dan mempunyai hubungan misterius dengan tetangganya Aline yang
juga berasal Indonesia, Ezra.
Cerita tentang
Aline, Sena dan orang-orang disekitarnya diceritakan dalam format diary. Novel
ini mempunyai prolog, epilog dan 12 bab yang dibuka dengan keterangan hari,
tanggal dan tahun, pilihan mood, dan sebuah sketsa tempat-tempat yang ada di
Paris. Format seperti ini membuat kita lebih dekat dengan di tokoh utama dan
sekaligus membuat cerita sangat pengalir. Ini salah satu contohnya:
Cerita yang
mengalir bikin aku ketagihan untuk baca bab baru lagi dan lagi. Sensasi
Parisnya terasa dari ungkapan-ungkapan dalam bahasa Perancis dan tempat-tempat
yang tokoh-tokoh kunjungi. Ada beberapa kalimat dalam bahasa Perancis yang
dilengkapi terjemahan di bagian footnote, tapi ada ungkapan singkat seperti,
‘comment allez vous?’, ‘pardonnez-moi’, ‘oui’, ‘non’ dan lainnya yang tidak
dilengkapi footnote. Ungkapan seperti itu mungkin sudah familiar, simple tapi
tetap butuh penjelasan untuk orang-orang yang tidak tahu francais. Untung aku
pernah ngambil le course francais and those expression doesn’t bother me at all :)
Namun, walaupun
cerita Aline dan Sena ini begitu mengalir, ada beberapa hal yang bikin kening
aku mengerut. Apalagi saat tahu alasan sebenarnya kenapa kehadiran Sena begitu
misterius. Aku mulai bosan. Untungnya novel ini cukup pendek dan ceritapun
berakhir with a happy and sweet ending J Hal lain yang bikin aku bingung adalah Aline tidak
terlalu excited tinggal dan berkegiatan di Paris. Tidak seperti novel yang
bersetting luar negeri lain yang menceritakan hebatnya tinggal di Eropa dan
bikin para pembaca pengen ke sana. Tokoh Aline disini terlihat . . normal? Normal
untuk menjadi orang non Eropa untuk kangen dengan negara aslinya, normal untuk
mengakui bahwa di setiap negara pun pasti ada kerugian dan normal untuk membuat
setiap tempat menjadi istimewa karena orang yang bersama kita :)
At last, Paris
atau Paris: Aline (apakah nanti ada Aline: Sena atau Paris: Ezra?) menawarkan
sebuah cerita yang unik dan manis. Tak hanya memperlihatkan keindahan Paris
tapi juga mengingatkan Indonesia, negara asal kita yang tidak akan pernah bisa
dilupakan, apapun yang terjadi. Recommmeded :D
coba beli apa yaahh?
ReplyDeleteCoba aja. Bagus koq ;)
ReplyDeletemau inii mauu itu mau seuaaa noveel....
ReplyDeletetapii... *lirik tugas* T.T
Aku suka novel Paris ini kebetulan satu bulan lalu. Dibanding seri STPC lain yang udah aku baca (Bangkok,Melbourne,Beijing) Paris ini yang paling tipis deh kayanya. Tapi aku suka gaya penulisannya kak prisca ini, jadi gak membosankan buat aku. Salam kenal,.
ReplyDeleteserial STPC pertama yg aku baca..konsepnya unik jd kesannya fresh..alurnya aku suka..tres bien! rekomen dah buat penyuka YA yang tidak terlalu berat :)
ReplyDeleteKarena aku emang punya impian untuk pergi ke Kota Paris, aku langsung tertarik begitu melihat novel ini ada ditoko buku. Postcard yang diselipkan dibalik cover depan novel juga sangat unik dan bagus, bikin aku jadi semangat buat membacanya.
ReplyDeleteKesan pertama tentang novel ini, seru karena banyak menyertakan setting kota & kehidupan di Paris yang membuat aku semakin tertarik.
Namun aku juga punya pendapat sama tentang bagian alasan Sena yang misterius. Tapi secara keseluruhan novel ini recommended untuk dibaca karena ceritanya yang tidak mudah ditebak :)
Dear femiliaputrim, beli aja. Ntar keburu ilang dari pasaran loh. Bacanya bisa nanti-nanti :p
ReplyDeleteDear Siro, Paris ini emang paling tipis tapi tetep asyik dibaca. Salam kenal juga ;)
Dear Ertalin, setuju deh sama kamu ;)
Dear my life, my rules, aku juga pengen ke Paris hehehe
Cover-nya simple, tapi isinya kayaknya bagus tuh, makasih udah di-revie-kan, karena saya lagi bokek, mau beli, ragu-ragu, maklum kocek anak Putih-Biru. Semoga aja, dari give away London bisa nambahin perpustakaan kecil saya :D(y)
ReplyDeletesebenernya udah ngincer .. cuma masalah uang aja sih
ReplyDelete@Litaa_FAN
yangchen85@yahoo.con
Iya bener, meskipun ada beberapa bagian yang "aneh" dan ada, banyak, plothole tapi entah kenapa saya ketagihan buat baca buku ini sampai habis.
ReplyDeleteSatu hal yang saya sayangkan dari mbak Prisca itu mbak Prisca cenderung show bukan tell. dari semua buku yang mbak Prisca tulis pemeran utamanya cuma disebutkan cantik dan tampan nggak ada deskripsi lain.
baca reviewnya jadi pengen novel ini mbak :") Padahal biasanya cuma dilirik aja tanpa lihat sinopsisnya hehe.
ReplyDeletehihii,, PARIS: Aline adalah satu-satunya seri STPC gagas yang kubaca,
ReplyDeleteaku beli karena nama pengarangnya, yup, aku suka banget sama novel2 kak prisca, tapi di novel Paris ini, aku merasa gak sreg,, karena ada beberapa bagian yang mengganjal saat membacanya,,
but overal,, aku kasih 3,5 bintang untuk novel ini
suka dengan
ReplyDelete"Setiap tempat punya cerita.
Dan inilah sepotong kisah cinta yang kami kirimkan dari Paris dengan prangko yang berbau harum."
Paris memang merupakan kota cinta idaman banyak orang...semoga bisa merasakan langsung keindahan Paris yang di sajikan dalam novel ini
Keren !!