“Tulislah surat kepada salah satu
tokoh di buku Harry Potter!”
Hmm, bukan pertanyaan ternyata.
Melainkan tantangan! Suratku sebagai berikut . .
---
Dear Harry,
Aku mendengar bahwa Professor Snape memberimu detensi. Mungkin kau melakukan
sesuatu yang buruk atau ini hanya akal-akalan yang digunakan Snape untuk menyiksamu.
Aku tak terlalu peduli alasannya. Yang aku pedulikan adalah ketidakhadiranmu di
final Quidditch nanti. Permainannya akan membosankan (terlepas siapa yang akan
menang).
Hmm, jika kau bersedia, selepas menjalani detensi, maukan kau
menemuiku? Aku telah mempelajari beberapa mantra yang ampuh. Satu diantaranya
bahkan bisa menghilangkan rasa pegal (kau tidak disuruh membalas surat lagi,
kan?). Selain itu aku mau meminta maaf atas kejadian tahun lalu secara
langsung. Jika kau bersedia, kirimkan burung hantumu ;)
Cho Chang
Ginny meremas perkamen wangi itu
bersama Daily Prophet terbaru yang didapatkannya dari Hedwig. Paginya langsung
terasa suram. Rasa senang setelah memenangkan pertandingan dan juga ciuman dari
Harry meletus ketika menemukan Hedwig ber-uhu ria di luar jendela.
Huh, apa-apaan dia ini? Bukankah dia sedang berkencan dengan Michael
Corner, mantan pacarku? Kenapa dia sekarang sok akrab mengirimi surat ini dan
akan apa? Mengajari beberapa mantra yang menghilangkan rasa pegal?
Untung dia menemukannya terlebih
dahulu. Kalau tidak pikiran Harry akan kembali ke mantannya yang berteman
dengan penghianat. Ginny melemparkan kepalan surat itu ke perapian ruang
rekreasi. Api yang menari-nari didalamnya langsung menghanguskan perkamen dan
wanginya itu.
Lagipula surat itu datang terlambat. Bukan salahku.
Ginny bangkit dan bernyanyi kecil
sambil membuka lembaran Daily Prophet.
---
Ini adalah pembalasan pribadi
karena Ginny berani-berani mencuri hati Harry. Makanya aku pikir dia ‘jahat’
disini hahahahaha. Btw, aku pake email dhynhanarun at yahoo dot com ya :D
Hihihi... emang sayang sih Harry putus sama Cho, tapi aku suka banget sama karakter Ginny (yang sayangnya kurang keliatan di filmnya)
ReplyDelete