Guilty Pleasure

by - 1:15 PM

Christian Simamora
410 halaman
GagasMedia, Mei 2014
Rp. 65.000,-

BERHENTILAH MENCARI LAKI-LAKI UNTUK MEMBUATMU BAHAGIA.
MULAILAH MENJADI PEREMPUAN BAHAGIA YANG DICARI LAKI-LAKI.

Dear pembaca,

Sebelumnya, aku minta maaf karena terpaksa mengakui kalau cerita ini dimulai dengan adegan paling klise di sepanjang sejarah fiksi: tabrakan. Pembelaan dari diriku hanyalah, saat menuliskannya di bagian awal cerita, entah kenapa aku yakin sekali ini cara paling pas untuk mempertemukan Julien dan Devika, mengingat keduanya berasal dari dua dunia yang sama sekali berbeda.

Guilty Pleasure adalah sebuah cerita cinta, yang tentu saja terasa sangat sederhana kalau dibandingkan dengan rumitnya hubungan percintaan di dunia nyata. Novel ini bercerita tentang keraguan; bisakah kamu memercayakan masa depan di tangan orang yang belum bisa berdamai dengan masa lalunya?

Bolehkah aku bertanya sekarang, apakah bacaan yang seperti ini yang sedang kamu cari? Kalau benar begitu, aku bersyukur sekali bisa mempersembahkan cerita ini untukmu. Selamat membaca dan, seperti biasa...

selamat jatuh cinta.


CHRISTIAN SIMAMORA

Ini dia novel yang selalu aku sebutin di akhir review Pillow Talk dan Good Fight, Guilty Pleasure. Sebenernya aku  berencana nggak beli novel lagi setelah dapet dua buku gratisan. Tapiiii, kayaknya aku nggak sabar deh buat nikmatin adegan-adegan panas nan menggelikan khas Bang Ino. Jadi, begitu tau novel terbarunya ini udah ada di toko buku kesayanganku, aku langsung pergi, beli, dan baca sampe beres. And now, let’s review it!

Devika Kirnandita, seorang pemain sinetron yang sering memerankan tokoh antagonis sampai mendapat julukan ‘TV Bitch’, tak sengaja menarak mobil mewah milik Julien Ang, seorang pengusaha buah premium. Tanggung jawab Dev untuk mengganti kerusakan itu membuahkan sesuatu yang mengejutkan, Julien ternyata seorang pria yang menyenangkan dan menarik. Tapi setelah mobilnya selesai, Dev dan pria yang berumur kepala empat tidak berkomunikasi lagi. Mereka tak sengaja bertemu di acara sepupu Julien, Pamela Ang, seorang perancang busana. Di sana, Dev juga bertemu dengan mantan pacarnya, Hezekiel Rupawan, yang sudah punya pacar baru. Dev sakit hati karena teringat dengan kenangannya dengan cowok yang juga artis itu. Julien menghiburnya dan menawarkan diri untuk menjadi obat untuk lukanya. Dev tentu sangat senang tapi itu sebelum Dev tahu kalau Julien belum benar-benar melupakan Miranda.

"Mungkin alasan sebenernya lo nggak benar-benar bisa mengusir dia keluar dari hati lo karena memang di situlah dia seharusnya berada. Di hati lo, maksud gue." – halaman 387

Walaupun sebenernya aku tetep nikmatin ceritanya, gaya bahasa yang bikin ketawa-ketiwi, dan ke-guilty-pleasure-annya (aka adegan-adegan panasnya), kayaknya harapan aku terlalu tinggi deh buat Guilty Pleasure ini. Soalnya aku ngerasa agak kecewa dengan cerita dan penyajiannya. Pertama, JBoyfriend-nya tidak se-hot seri sebelumnya. Julien, yang punya nama panggilan Jules (seriusan?) ini emang digambarnya yummy tapi koq nggak sesuai dengan umurnya yang menginjak 40an ya? Dewasa sih, tapi entah lah cowok-cowok single umur segitu kayak gimana. Dan kayaknya dia punya sedikit kecenderungan terobsesi sama satu hal. Dalam kurun waktu sekitar 2-3 harian, dia udah tau segala hal tentang Dev sampe sempet nonton sinetronnya di tengah aktivitas kantor. I know, ada yang namanya Google. Tapiii, dia udah berani ngebela cewek itu di depan orang lain seakan-akan dia tau luar dalam. Cckck, dia beneran tertarik sama Dev ya. Tapiii, masih aja kebayang sama mantan tunangannya. Untuk yang terakhir itu aku bisa ngerti sih. Kedua, pergerakan ceritanya terbilang lambat. Konflik utama baru ketauan di halaman 300 dari total 410 halaman! Ini juga yang bikin penjelasan tentang konflik itu dan penyelesaiannya terlalu singkat, cuma di 100 halaman terakhir.

Ketiga, pergantian POV-nya bikin pusing. Biasanya kan satu bagian diceritakan oleh satu karakter, misalnya Dev atau Julien, yang merupakan dua karakter utama. Secara bergantian dan diselingi pemisah (yang bisa berupa ‘***’ atau yang sejenisnya), mereka berdua bercerita. Tapi di sini, satu bagian tersebut bisa dikroyok banyak karakter, mulainya dari Dev, ganti ke Julien, ganti ke Ren lalu ke tokoh-tokoh kecil kayak Rian, Karina, Haze.  Keempat, banyak detail yang berubah-ubah. Di bagian awal, Dev ngasih tau kalo Heze itu lebih pendek beberapa senti darinya, sedangkan di akhir, Dev malah harus mendongak ketika mau menatap Heze. Nah, bingung, kan? Mungkinkan tinggi Haze bertambah dalam kurun waktu tersebut? Hmm, I don’t think so. Kelima, beberapa bagian malah ngingetin aku sama novel bergenre romance-erotica yang pernah aku baca. Adegan makan es krim vanilla yang berujung make love itu ngingetin aku sama Fifty Shades Darker. Terus persahabatan Dev and her best gay friend, Ren yang begitu dekat sampe mereka tinggal di apartemen yang sama itu ngingetin aku sama Bared to You. Yaah, mungkin ada novel-novel lain yang pake ide tersebut. Tapi kesannya nggak fresh aja. Dan terakhir, dulu denger-denger novel ini berbonus paperdoll seperti novel sebelumnya. Koq di novel yang aku beli, nggak ada ya? :(

At last, walaupun sedikit kecewa, Guilty Pleasure ini beneran guilty pleasure aku! Kekecewaan ini juga nggak bikin aku kapok untuk beli dan baca karya Bang Ino lainnya. Malah, aku udah mengincar seri JBoyfriend selanjutnya, Come On Over yang bakal terbit bulan Juni. Tapi kayaknya nanti aku nggak mau terlalu berharap deh :p


You May Also Like

8 comment(s)

  1. ih kok kayaknya nggak sebagus novel-novel bang chris lainnya ya:(
    disitu Julien diceritakan berumur 40th? wah cukup "old" juga ya, tumben nih bang chris masukin tokoh utama yg umurnya udah sgt dewas itu hehe... walaupun sblmnya ada Sarah di novel All You Can Eat yg umurnya thirty-something hihi.
    Walaupun agak ngecewain, aku ttp pengin baca dan koleksi buku2nya bang chris.. suka sama gaya bahasa nya si. Nggak gampang ngebosenin :D
    kakak nggak dpt paperdoll-nya? waduuh kok bisa :o padahal kan emang ada kak. Protes aja kak sama Gagasmedia nya hehehe

    ReplyDelete
  2. Menurut saya ceritanya kurang menarik,saya nggak dapet apa maksud ceritanyaUda itu covernya kan pria gitu tapi juliennya aja 40an kan gak cocok kan kak.Tapi karena bang Ino yang nulis gak papalah :)

    ReplyDelete
  3. Aku masih nunggu buku ini dateng ke rumah nih, beberapa baca review yang lain bikin penasaran sih tapi agak deg-deg-an juga soalnya ini buku bang Ino pertama yang aku baca, semoga nggak mengecewakan xD

    ReplyDelete
  4. SUMPAH, kovernya menipu. Kukira ini tu buku autobiografi-nya Bang Ino. Ternyata.... Oh My God, Oh My No, Oh My Wow (?) Jangan pernah lihat buku dr kovernya, ntar kyk Aku, salah presepsi :(

    ReplyDelete
  5. halloo ^_^
    kebetulan aku juag sudah baca novelnya, dan..karena ini novel Chrismor yang aku baca - aku langsung suka aja (dari cover depan sampai cover belakang)

    #uhuk

    eng, aku suka BANGET sama reviewnya - lengkap dan mendalam #apasih

    aku seriusan memuji ketelitian kamu menyerap isi bacaan - aku aja ngga inget lho adegan yang bilang Dev lebih tinggi dari Haze trus di halaman berikutnya Haze mendadak lebih tinggi (tapi akhirnya sekarang inget) ehehe..

    eniwee, beneran ada kok bonus paperdoll-nya, sila intip diblogku deh (bukan promosi) ^_^

    again, aku suka review-nya
    ditunggu review C02-nya yah *kiss*

    ReplyDelete
  6. Naksir bgt sama covernyaa! Cuma karena novel ini terbit di sela-sela jadwal ujian, aku blm sempat baca :(
    Cukup kaget juga gitu tau tokohnya udah umur 40an. Terlalu tua sih untuk dibaca remaja seusiaku._.
    Daaaann aku salut bgt sama ketelitian kaka baca novelnya. Sampai merhatiin sedetail ituuu :3

    Semoga novel barunya Bang Ino nanti jaaauh lebih keren dari novel ini. Hehe
    Ditunggu reviewnya ;;)

    ReplyDelete
  7. Aku belum pernah baca karya ChrisMor sebelumnya, tapi kalo dari quote di awal review ini kayaknya menarik juga ya... Mungkin kapan2 aku bakal baca :D

    ReplyDelete
  8. bwahaha, quote awalnya keknya buat aku pingin baca...pingin sedikit aja, because that kind of fancy life background is completely not my cup tea.

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D