Lexie Xu
312 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, September 2012
File 1 :
Kasus
penusukan siswa-siswi SMA Harapan Nusantara
Tertuduh :
Erika
Guruh, dikenal juga dengan julukan si Omen. Berhubung tertuduh memang punya
tampang seram, sifat nyolot, dan reputasi jelek, tidak ada yang ragu dialah
pelakunya. Tambahan lagi, ditemukan bukti-bukti yang mengarah padanya.
Fakta-fakta
:
Bukan
rahasia lagi tertuduh dan korban saling membenci. Perselisihan keduanya semakin
tajam saat timbul spekulasi bahwa tertuduh ingin merebut pacar korban. Tidak
heran saat korban ditemukan nyaris tewas di proyek pembangunan, kecurigaan
langsung tertuju pada tertuduh. Masalah tambah pelik, karena sewaktu disuruh
mendekam di rumah oleh pihak kepolisian, tertuduh malah kabur dengan tukang
ojek langganannya yang bergaya preman. Akibatnya, tertuduh terpojok. Tertuduh
juga orang pertama yang tiba di TKP korban-korban berikutnya.
Misiku :
Membuktikan
tertuduh tidak bersalah dan menemukan pelaku kejahatan yang sebenarnya.
Penyelidik
Utama,
Valeria
Guntur
Sudah lama sekali penasaran sama
novel-novel Lexie Xu. Labelnya teen-lit
tapi cover-nya serem-serem. Perpaduan
yang jarang aku temui. Sebenarnya lebih penasaran sama Obsesi, namun akhirnya Omen sebagai buku pertama yang kubaca.
Buku ini juga buku bacaan Quirky Reads untuk bulan Oktober. Karena stres dan
sibuk berat, ceritanya beres di hari pertama bulan November. Now, let’s review it!
:D
"Ya,
sudah berkali-kali aku berharap, seandainya saja Eliza tidak ada di dunia ini,
tidak ada lagi yang akan membanding-bandingkan aku dengannya. Aku akan memiliki
semuanya sendirian. Orangtuaku, teman-teman, juga Ferly. Hidupku akan jauh
lebih menyenangkan." – halaman 41
Erika dan Eliza adalah saudari kembar
identik dengan kepribadian yang bertolak belakang. Sang adik terkenal sebagai
siswi cantik dan populer, sementara kakaknya punya reputasi buruk karena sering
membuat onar di rumah dan sekolahnya. Erika bahkan diberi julukan ‘Omen’ karena
saat usianya baru menginjak dua tahun, dia sudah bisa berbicara dan tingkah
lakunya tidak menunjukan seorang balita. Ada satu persamaan dari saudari kembar
itu, mereka sama-sama menyukai seorang kakak kelas, Ferly. Eliza yang berhasil lebih
dekat dan menjadi pacar Ferly. Makanya kemunculan foto Erika dan Ferly
berpelukan di malam hari membuat satu sekolah heboh. Erika sendiri marah, menuduh
Eliza, dan mengancam akan membunuhnya.
Saat Eliza ditemukan bersimbah darah
dengan luka tusukan, semua tak ragu untuk menunjuk Erika sebagai pelakunya. Bahkan
teman baik Erika, Daniel, Welly, dan Amir, berniat menyerahkan Erika ke polisi.
Hanya Ojek langganannya dan siswi cupu, Valeria, yang masih percaya kepada
Erika. Hari-hari selanjutnya, Erika dan si Ojek bersembunyi dari polisi sambil mencoba
mencari pelaku aslinya. Tetapi semakin lama Erika jadi ragu dengan dirinya
sendiri. Dia sepertinya melakukan hal-hal tertentu tanpa sadar dan dia tak bisa
berbohong sisi gelapnya memang menginginkan Eliza mati.