GagasMedia mengadakan Tantangan
Menulis lagi di Bandung. Kali ini dua penulis, Moemoe Rizal (Bangkok: The Journal) dan Prisca Primasari (Paris: Aline dan Evergreen) yang diajak bergabung dan nulis bareng para peserta. Once I knew about it, I
couldn’t help myself but sent a registration email to join it. It was too good to be missed. Jadi, Sabtu
kemaren aku balik lagi ke The Kiosk, Balubur Town Square.
Om Em dari Pihak Promosi GagasMedia sedang menerangkan aturan Tantangan
Menulis
Peraturan Tantangan Menulis kedua
ini agak sama dengan acara sebelumnya. Para peserta dan penulis Gagas ditantang
untuk menulis flash fiction yang
panjangnya minimum 500 kata dalam 30 menit. Yang berbeda, kali ini bukan
pertarungan antara para peserta dan penulis, tetapi dua kubu beranggotakan
salah satu penulis. Ada kejadian lucu di pembagian kelompok ini. Aku yang
terdaftar di nomor urut 6 sudah duduk dan berkenalan dengan kelompok Mbak Prisca
yang beranggotakan Rean (we’re actually friends on
Goodreads), Bagus, Dyah, satu lagi aku lupa namanya dan tentunya Mbak Prisca
sendiri (she also recognized me from
Goodreads. Whaaaaat?). Namun saat para peserta diajak memperkenalkan diri, Om
Em menyadari ada kesalahan dalam pembagian peserta karena aku dan peserta
bernomor urut genap harusnya masuk ke kelompok Kak Moemoe. Pindahlah aku dan
Dyah dan bergabung dengan Nirmala, Redi, Fika dan tentunya Kak Moemoe.
Nah, jika di Tantangan Menulis
sebelumnya, semua harus menulis berdasarkan tiga kata acak, kali ini tiap
kelompok mencari tema dan memberikannya kepada kelompok lawan. Setelah
berdiskusi, kelompok Kak Moemoe memberi kelompok Mbak Prisca tema ‘Budapest’.
Sedangkan mereka memberi kami tiga kata, ‘obeng’, ‘raja’ dan ‘ping pong’. Lalu salah
satu kelompok keluar jadi pemenang saat semua anggotanya sudah mencapai target
dan menyuarakan tandanya. Kelompok Kak Moemoe akan bertepuk tangan beberapa
kali dan menyerukan kata ‘lulus’. Ugh,
that was actually a joke to ‘bully’ me ;p
Aku bisa mengambil foto ini karena sudah selesai hehehehe
Kelompok mana yang keluar sebagai
pemenangnya?
Sebenarnya di kedua kelompok tidak semua anggotanya selesai menulis sesuai
aturan. Tapi karena jumlah anggota yang selesai di kelompok Mbak Prisca lebih
banyak, lima orang, dari kelompok Kak Moemoe, empat orang, mereka lah yang jadi
juara. Kalah lagi deh, huhuhuhu. Masing-masing anggota di kelompok tersebut mendapatkan
hadiah sebuah novel terbaru terbitan GagasMedia. Aku bisa melihat ada beberapa
judul yang kuincar. Pengen, hiks.
Mbak Jia dan Mbak Prisca membahas seputar Priceless Moment dan
kepenulisan
Anggota kelompok Mbak Prisca
Mbak Prisca ditemani Mbak Jia
Effendi maju ke depan untuk membahas novel terbaru Mbak Prisca yang berjudul
Priceless Moment. Aku belum baca novel tersebut. Tapi dari obrolan mereka, aku
dapet spoiler tentang isinya yang
bercerita tentang meninggalnya seorang anggota keluarga, kesulitan untuk keluar
dari kesedihan itu dan lainnya. Aku jadi pengen baca, tapi nggak mau ngerasa
galau atau malah nangis. Selain itu para peserta juga bisa bertanya kepada Mbak
Prisca. Salah satunya, Nirmala, bertanya cara untuk menulis cerita dengan
kalimat yang pas dan menyentuh sehingga isi ceritanya tersampaikan dengan baik
ke pembaca. Mbak Prisca memberi trik dan saran untuk mengatur mood sesuai
dengan adegan cerita yang ingin kita tulis, misalnya kita ingin menulis sesuatu
yang menyedihkan, kita juga harus merasa sedih dulu. Lalu kita harus berempati
dengan karakter tersebut agar bisa membuat deskripsi yang mereprentatifkan
adegan yang kita mau. Terakhir kita harus melatihnya terus. Menulis, menulis
dan tak lupa banyak-banyak membaca.
Hey, we meet again.
Makan bersama adalah agenda
selanjutnya. Sambil menyantap Nasi Liwet Jambal Roti khas The Kiosk, Kak Moemoe
menanyakan isi cerita yang kami tulis tadi dan memberi satu dua saran. Aku
tidak sempat berbagi karena malah sibuk makan hehehe. By the way, flash fiction-ku panjangnya 572 dan diberi judul ‘Mencari
Obeng’. Isinya tentang tiga karakter, sang ayah, sang ibu dan sang anak, yang
mengalami sore yang kacau karena hilangnya obeng. Menurutku penulisan dan plot
ceritanya agak kacau. Tapi aku tetep seneng bisa nulis sepanjang itu dan
bener-bener ngehasilin sesuatu.
Photo credit: Nirmala
Sehabis makan, kami mengobrol, saling bertukar kontak atau media
sosial, minta tanda tangan dan tentunya foto bersama yang belum aku dapatkan fotonya hehehehe.
Terima kasih untuk pihak GagasMedia untuk acaranya, Kak Moemoe Rizal dan Mbak Prisca Primasari untuk ilmu kepenulisannya dan teman-teman
Tantangan Menulis kali ini yang asyik-asyik. Katanya acara ini akan diadakan lagi
bulan depan. Yang belum pernah, atau pengen ikutan lagi, bisa daftar loh. Make sure you pay attention to @GagasMedia’s timeline yaaa.
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D