Monday, September 8, 2014

Tantangan Menulis bersama Moemoe Rizal dan Prisca Primasari


GagasMedia mengadakan Tantangan Menulis lagi di Bandung. Kali ini dua penulis, Moemoe Rizal   (Bangkok: The Journal) dan Prisca Primasari  (Paris: Aline dan Evergreen) yang diajak bergabung dan nulis bareng para peserta. Once I knew about it, I couldn’t help myself but sent a registration email to join it. It was too good to be missed. Jadi, Sabtu kemaren aku balik lagi ke The Kiosk, Balubur Town Square.

Om Em dari Pihak Promosi GagasMedia sedang menerangkan aturan Tantangan Menulis

Peraturan Tantangan Menulis kedua ini agak sama dengan acara sebelumnya. Para peserta dan penulis Gagas ditantang untuk menulis flash fiction yang panjangnya minimum 500 kata dalam 30 menit. Yang berbeda, kali ini bukan pertarungan antara para peserta dan penulis, tetapi dua kubu beranggotakan salah satu penulis. Ada kejadian lucu di pembagian kelompok ini. Aku yang terdaftar di nomor urut 6 sudah duduk dan berkenalan dengan kelompok Mbak Prisca yang beranggotakan Rean (we’re actually friends on Goodreads), Bagus, Dyah, satu lagi aku lupa namanya dan tentunya Mbak Prisca sendiri (she also recognized me from Goodreads. Whaaaaat?). Namun saat para peserta diajak memperkenalkan diri, Om Em menyadari ada kesalahan dalam pembagian peserta karena aku dan peserta bernomor urut genap harusnya masuk ke kelompok Kak Moemoe. Pindahlah aku dan Dyah dan bergabung dengan Nirmala, Redi, Fika dan tentunya Kak Moemoe.

Nah, jika di Tantangan Menulis sebelumnya, semua harus menulis berdasarkan tiga kata acak, kali ini tiap kelompok mencari tema dan memberikannya kepada kelompok lawan. Setelah berdiskusi, kelompok Kak Moemoe memberi kelompok Mbak Prisca tema ‘Budapest’. Sedangkan mereka memberi kami tiga kata, ‘obeng’, ‘raja’ dan ‘ping pong’. Lalu salah satu kelompok keluar jadi pemenang saat semua anggotanya sudah mencapai target dan menyuarakan tandanya. Kelompok Kak Moemoe akan bertepuk tangan beberapa kali dan menyerukan kata ‘lulus’. Ugh, that was actually a joke to ‘bully’ me ;p

Aku bisa mengambil foto ini karena sudah selesai hehehehe

Kelompok mana yang keluar sebagai pemenangnya? Sebenarnya di kedua kelompok tidak semua anggotanya selesai menulis sesuai aturan. Tapi karena jumlah anggota yang selesai di kelompok Mbak Prisca lebih banyak, lima orang, dari kelompok Kak Moemoe, empat orang, mereka lah yang jadi juara. Kalah lagi deh, huhuhuhu. Masing-masing anggota di kelompok tersebut mendapatkan hadiah sebuah novel terbaru terbitan GagasMedia. Aku bisa melihat ada beberapa judul yang kuincar. Pengen, hiks.

Mbak Jia dan Mbak Prisca membahas seputar Priceless Moment dan kepenulisan

Anggota kelompok Mbak Prisca

Mbak Prisca ditemani Mbak Jia Effendi maju ke depan untuk membahas novel terbaru Mbak Prisca yang berjudul Priceless Moment. Aku belum baca novel tersebut. Tapi dari obrolan mereka, aku dapet spoiler tentang isinya yang bercerita tentang meninggalnya seorang anggota keluarga, kesulitan untuk keluar dari kesedihan itu dan lainnya. Aku jadi pengen baca, tapi nggak mau ngerasa galau atau malah nangis. Selain itu para peserta juga bisa bertanya kepada Mbak Prisca. Salah satunya, Nirmala, bertanya cara untuk menulis cerita dengan kalimat yang pas dan menyentuh sehingga isi ceritanya tersampaikan dengan baik ke pembaca. Mbak Prisca memberi trik dan saran untuk mengatur mood sesuai dengan adegan cerita yang ingin kita tulis, misalnya kita ingin menulis sesuatu yang menyedihkan, kita juga harus merasa sedih dulu. Lalu kita harus berempati dengan karakter tersebut agar bisa membuat deskripsi yang mereprentatifkan adegan yang kita mau. Terakhir kita harus melatihnya terus. Menulis, menulis dan tak lupa banyak-banyak membaca.

Hey, we meet again.

Makan bersama adalah agenda selanjutnya. Sambil menyantap Nasi Liwet Jambal Roti khas The Kiosk, Kak Moemoe menanyakan isi cerita yang kami tulis tadi dan memberi satu dua saran. Aku tidak sempat berbagi karena malah sibuk makan hehehe. By the way, flash fiction-ku panjangnya 572 dan diberi judul ‘Mencari Obeng’. Isinya tentang tiga karakter, sang ayah, sang ibu dan sang anak, yang mengalami sore yang kacau karena hilangnya obeng. Menurutku penulisan dan plot ceritanya agak kacau. Tapi aku tetep seneng bisa nulis sepanjang itu dan bener-bener ngehasilin sesuatu.

Atas: Nirmala, Fika, Redi. Tengah:  Me, DyahBawah:  Kak Moemoe
Photo credit: Nirmala

Sehabis makan, kami mengobrol, saling bertukar kontak atau media sosial, minta tanda tangan dan tentunya foto bersama yang belum aku dapatkan fotonya hehehehe.

Merci, Madam Primasari ;)

Terima kasih untuk pihak GagasMedia untuk acaranya, Kak Moemoe Rizal dan Mbak Prisca Primasari untuk ilmu kepenulisannya dan teman-teman Tantangan Menulis kali ini yang asyik-asyik. Katanya acara ini akan diadakan lagi bulan depan. Yang belum pernah, atau pengen ikutan lagi, bisa daftar loh. Make sure you pay attention to @GagasMedia’s timeline yaaa.

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D