Monday, August 11, 2014

Tantangan Menulis bersama Windry Ramadhina

Kelas Tantangan Menulis dari GagasMedia datang lagi ke Bandung!


Lagi?

Iya, sebelumnya aku juga mengikuti kelas Tantangan Menulis yang diadakan sekitar pertengahan bulan April 2014 yang diadakan oleh Mbak Jia Effendie, editor GagasMedia. Mbak Jia mendapatkan tugas menjaga kantor GagasMedia di daerah Antapani, Bandung. Dia lalu mengajak warga Bandung yang berminat menjadi penulis untuk datang dan belajar bersama. Pendaftarannya lewat email dan aku beruntung masuk menjadi peserta. Kelas berlangsung dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 3 sore. Kami mendapat modul singkat tentang langkah-langkah menulis novel, cara mencari ide dan plot klasik novel romance, cemilan (yang tidak disentuh oleh siapapun sampai kelas berakhir), air mineral dan makan siang (yang sebenarnya dibiayai masing-masing hehe). Turut hadir di sana Mbak Erlin Natawiria, penulis novel STPC seri kedua, Athena: Eureka.

Sumber foto @JiaEffendie

Tiga bulan kemudian, kelas Tantangan Menulis diadakan lagi. Kali ini secara khusus mengundang Windry Ramadhina, penulis Montase, STPC seri pertama, London: Angel dan karya terbarunya adalah Interlude. Pendaftarannya masih melalui email, yang ditutup 7 Agustus, pukul 15.00 WIB. Aku langsung memberi tahu teman-teman dari kelas Tantangan Menulis sebelumnya. Padahal aku sendiri masih ragu untuk mendaftar. Akhirnya aku mendaftar sekitar jam 1 siang di hari terakhir. Lagi-lagi aku beruntung terpilih sebagai peserta. Wuhuuuuu!

Acara Tantangan Menulis kali ini diadakan di The KiosK, Balubur Town Square dari pukul 15.00 WIB. Acara tidak langsung dimulai karena peserta belum pada dateng semua. Oh, iya, aku ketemu Andi dan Ivana yang sebelumnya ikut di kelas Tantangan Menulis pertama dan kenalan sama peserta baru seperti Mala dan Sani. Kita ngobrol-ngobrol tentang kegiatan setelah Tantangan Menulis pertama dan berbagi info tentang lomba-lomba menulis yang sedang berlangsung. Enak, ya, kalo punya temen yang punya kesukaan yang sama :)

Mbak Windry yang pakai baju hitam putih

Foto candid dari @GagasMedia

Sekitar jam setengah empat sore, acara dimulai. Pertama-tama, Mbak Cynthia dari GagasMedia mewawancarai Mbak Windry Ramadhina tentang kesan terhadap acara ini dan apakah dia siap kalah atau menang. Kemudian Mbak Cynthia, dibantu Mbak Jia, menjelaskan bagaimana Tantangan Menulis ini akan berlangsung. Tantangannya adalah semua harus menulis flash fiction sepanjang 500 kata dalam waktu 30 menit lalu dikirimkan lewat email. Peserta yang jumlahnya sekitar 17 orang melawan Mbak Windry seorang. Jika 80% dari peserta selesai terlebih dulu, peserta dinyatakan menang dan Mbak Windry harus bayarin makan. Jika Mbak Windry selesai duluan, peserta kalah dan harus bayar makanan masing-masing. Ketentuan lainnya, ada tiga kata yang harus ada di dalam tulisan. Mbak Jia meminta saran dari orang-orang dan hasilnya adalah KOIN, BANDUNG dan PERMISI.

30 menit berikutnya suasana di meja-meja terasa begitu sunyi. Agak menegangkan, apalagi buatku. Soalnya baterai laptopku mau habis dan acara ngecas dulu pasti bikin pihak peserta berpotensi kalah. Jadi aku terus mengetik aja. Tulisan dibuka langsung dengan kata ketiga, PERMISI dan dua katanya terselip di paragraf selanjutnya. Di saat-saat terakhir, aku kasih judul ‘Sapaan Seseorang’. Teknis pengirimannya agak ribet karena banyak yang kesulitan mengirim email atau rata-rata pada tidak tau password WiFi tempat tersebut. Akhirnya ada flash disk yang disebarkan.

Sambil menunggu penyebaran flash disk itu, Mbak Jia membahas apa itu flash fiction. Kebanyakan dari kami tidak tau dan baru mencobanya di acara Tantangan Menulis ini. Jadi wajarlah tulisan kami mencapai dua halaman. Padahal kalau ada yang cukup singkat, bisa dicoba dibacakan dan bakal dibahas. Satu peserta yang berani maju ke depan dan sedikit curhat tentang proses penulisannya. Dia pun mendapatkan sebuah notebook. Daaaaan, setelah itu ketauan lah siapa pemenang Tantangan Menulis ini. Berdasarkan email yang masuk dan jumlah orang yang menyetor tulisan lewat flash disk, jumlah pesertanya masih kurang dan yang lebih mengagetkan email Mbak Windry ternyata masuk pertama, di atas email para peserta. Yaaaa, peserta kalah! :’(

Nasi Liwet Jambal Roti

Aku sempat nggak legowo dan berniat mengajukan gugatan ke MK, tapi aroma nasi liwet ini mengalahkan segalanya hahaha. Saat makan-makan, Mbak Jia menghampiri meja kami dan mengobrol soal kabar tulisan masing-masing setelah kelas Tantangan Menulis pertama. Katanya dari sekian outline yang masuk, banyak banget yang jalan ceritanya mirip-mirip. Koq bisa, ya? Padahal waktu itu kami belum saling kenal sama sekali. Lalu jarang banget, hanya satu dua orang, yang dateng lagi buat konsultasi. Buat kamu-kamu yang di Bandung, bisa banget loh ngehubungin Mbak Jia untuk konsultasi naskah di kantor GagasMedia Bandung. Asyik loh, bisa ngobrol, curhat dan dapet masukan langsung dari editor :)

Sumber foto @GagasMedia

Setelah makan-makan, kita foto bareng deh. Kalo cukup jeli, kamu bisa melihat kehadiran penulis-penulis GagasMedia seperti Erlin Natawiria (lagi hehehe), Moemoe Rizal (Bangkok: The Journal), Nina Ardianti (Restart) dan Mahir Pradana (Rhapsody). Setelah itu kami mengobrol-ngobrol lain, ada juga yang minta tanda tangan dan foto bareng Mbak Windry. Fun fact, Mbak Windry hafal nama belakangku! Aku bingung dan udah terlanjur geer saat dia bilang dia coba ngehafalin setiap nama peserta ;p

Thanks dan semoga kita ketemu lagi, ya, Mbak Windry

Terima kasih untuk pihak GagasMedia, Mbak Windry Ramadhina, penulis GagasMedia yang jadi kejutan dan peserta lain yang ikut Tantangan Menulis ini. Bocorannya nih, bulan depan bakal diadain acara serupa dan mendatangkan penulis GagasMedia lagi loh. Mari balaskan kekalahan para peserta dengan pantengin timeline-nya GagasMedia dan tentu saja, terus menulis! :D

P.S. Baca flash fiction-ku, ‘Sapaan Seseorang’ di Tumblr GagasMedia di sini. Cek juga tulisan peserta yang lain ya ;)

No comments:

Post a Comment

Thanks for leave your comment :D