Kelas Tantangan Menulis dari
GagasMedia datang lagi ke Bandung!
Lagi?
Iya, sebelumnya aku juga mengikuti
kelas Tantangan Menulis yang diadakan sekitar pertengahan bulan April 2014 yang
diadakan oleh Mbak Jia Effendie, editor GagasMedia. Mbak Jia mendapatkan tugas
menjaga kantor GagasMedia di daerah Antapani, Bandung. Dia lalu mengajak warga
Bandung yang berminat menjadi penulis untuk datang dan belajar bersama.
Pendaftarannya lewat email dan aku
beruntung masuk menjadi peserta. Kelas berlangsung dari jam 10 pagi sampai sekitar
jam 3 sore. Kami mendapat modul singkat tentang langkah-langkah menulis novel,
cara mencari ide dan plot klasik novel romance,
cemilan (yang tidak disentuh oleh siapapun sampai kelas berakhir), air mineral dan
makan siang (yang sebenarnya dibiayai masing-masing hehe). Turut hadir di sana Mbak
Erlin Natawiria, penulis novel STPC seri kedua, Athena: Eureka.
Sumber foto @JiaEffendie
Tiga bulan kemudian, kelas Tantangan
Menulis diadakan lagi. Kali ini secara khusus mengundang Windry Ramadhina,
penulis Montase, STPC seri pertama, London: Angel dan karya terbarunya adalah
Interlude. Pendaftarannya masih melalui email,
yang ditutup 7 Agustus, pukul 15.00 WIB. Aku langsung memberi tahu teman-teman
dari kelas Tantangan Menulis sebelumnya. Padahal aku sendiri masih ragu untuk
mendaftar. Akhirnya aku mendaftar sekitar jam 1 siang di hari terakhir. Lagi-lagi
aku beruntung terpilih sebagai peserta. Wuhuuuuu!
Acara Tantangan Menulis kali ini
diadakan di The KiosK, Balubur Town Square dari pukul 15.00 WIB. Acara tidak
langsung dimulai karena peserta belum pada dateng semua. Oh, iya, aku ketemu
Andi dan Ivana yang sebelumnya ikut di kelas Tantangan Menulis pertama dan
kenalan sama peserta baru seperti Mala dan Sani. Kita ngobrol-ngobrol tentang
kegiatan setelah Tantangan Menulis pertama dan berbagi info tentang lomba-lomba
menulis yang sedang berlangsung. Enak, ya, kalo punya temen yang punya kesukaan
yang sama :)
Mbak Windry yang pakai baju hitam
putih
Foto candid dari @GagasMedia
Sekitar jam setengah empat sore, acara dimulai. Pertama-tama, Mbak Cynthia dari GagasMedia mewawancarai Mbak Windry Ramadhina tentang kesan terhadap acara ini dan apakah dia siap kalah atau menang. Kemudian Mbak Cynthia, dibantu Mbak Jia, menjelaskan bagaimana Tantangan Menulis ini akan berlangsung. Tantangannya adalah semua harus menulis flash fiction sepanjang 500 kata dalam waktu 30 menit lalu dikirimkan lewat email. Peserta yang jumlahnya sekitar 17 orang melawan Mbak Windry seorang. Jika 80% dari peserta selesai terlebih dulu, peserta dinyatakan menang dan Mbak Windry harus bayarin makan. Jika Mbak Windry selesai duluan, peserta kalah dan harus bayar makanan masing-masing. Ketentuan lainnya, ada tiga kata yang harus ada di dalam tulisan. Mbak Jia meminta saran dari orang-orang dan hasilnya adalah KOIN, BANDUNG dan PERMISI.
30 menit berikutnya suasana di meja-meja
terasa begitu sunyi. Agak menegangkan, apalagi buatku. Soalnya baterai laptopku
mau habis dan acara ngecas dulu pasti
bikin pihak peserta berpotensi kalah. Jadi aku terus mengetik aja. Tulisan dibuka
langsung dengan kata ketiga, PERMISI dan dua katanya terselip di paragraf
selanjutnya. Di saat-saat terakhir, aku kasih judul ‘Sapaan Seseorang’. Teknis
pengirimannya agak ribet karena banyak yang kesulitan mengirim email atau rata-rata pada tidak tau password WiFi tempat tersebut. Akhirnya
ada flash disk yang disebarkan.
Sambil menunggu penyebaran flash disk itu, Mbak Jia membahas apa
itu flash fiction. Kebanyakan dari
kami tidak tau dan baru mencobanya di acara Tantangan Menulis ini. Jadi
wajarlah tulisan kami mencapai dua halaman. Padahal kalau ada yang cukup
singkat, bisa dicoba dibacakan dan bakal dibahas. Satu peserta yang berani maju
ke depan dan sedikit curhat tentang proses penulisannya. Dia pun mendapatkan
sebuah notebook. Daaaaan, setelah itu
ketauan lah siapa pemenang Tantangan Menulis ini. Berdasarkan email yang masuk dan jumlah orang yang
menyetor tulisan lewat flash disk,
jumlah pesertanya masih kurang dan yang lebih mengagetkan email Mbak Windry ternyata masuk pertama, di atas email para peserta. Yaaaa, peserta kalah!
:’(
Nasi Liwet Jambal Roti
Aku sempat nggak legowo dan berniat mengajukan gugatan ke MK, tapi aroma nasi liwet
ini mengalahkan segalanya hahaha. Saat makan-makan, Mbak Jia menghampiri meja
kami dan mengobrol soal kabar tulisan masing-masing setelah kelas Tantangan
Menulis pertama. Katanya dari sekian outline
yang masuk, banyak banget yang jalan ceritanya mirip-mirip. Koq bisa, ya?
Padahal waktu itu kami belum saling kenal sama sekali. Lalu jarang banget,
hanya satu dua orang, yang dateng lagi buat konsultasi. Buat kamu-kamu yang di
Bandung, bisa banget loh ngehubungin Mbak Jia untuk konsultasi naskah di kantor
GagasMedia Bandung. Asyik loh, bisa ngobrol, curhat dan dapet masukan langsung
dari editor :)
Sumber foto @GagasMedia
Setelah makan-makan, kita foto bareng
deh. Kalo cukup jeli, kamu bisa melihat kehadiran penulis-penulis GagasMedia
seperti Erlin Natawiria (lagi hehehe), Moemoe Rizal (Bangkok: The Journal),
Nina Ardianti (Restart) dan Mahir Pradana (Rhapsody). Setelah itu kami
mengobrol-ngobrol lain, ada juga yang minta tanda tangan dan foto bareng Mbak
Windry. Fun fact, Mbak Windry hafal
nama belakangku! Aku bingung dan udah terlanjur geer saat dia bilang dia coba
ngehafalin setiap nama peserta ;p
Thanks dan semoga kita ketemu lagi, ya,
Mbak Windry
Terima kasih untuk pihak GagasMedia, Mbak
Windry Ramadhina, penulis GagasMedia yang jadi kejutan dan peserta lain yang ikut
Tantangan Menulis ini. Bocorannya nih, bulan depan bakal diadain acara serupa
dan mendatangkan penulis GagasMedia lagi loh. Mari balaskan kekalahan para
peserta dengan pantengin timeline-nya
GagasMedia dan tentu saja, terus menulis! :D
P.S. Baca flash fiction-ku, ‘Sapaan Seseorang’ di Tumblr GagasMedia di sini.
Cek juga tulisan peserta yang lain ya ;)
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D