Winna Efendi
360 Halaman
GagasMedia, Juli 2014
Rp. 57.000,-
Pernahkah kau bertemu seorang perempuan yang tak pernah lelah
menyalakan harap di hatinya? Dalam Tomodachi, kau akan bertemu perempuan itu.
Perempuan biasa, tetapi punya harap luar biasa. Baginya, berlari dan menemukan
garis akhir adalah sebuah keharusan. Tidak akan ada kata menyerah.
Pernahkah kau memiliki seseorang yang selalu bisa menghapus cerita
sedihmu? Dalam Tomodachi, kau akan menemukan tangan-tangan yang terikat pada
satu kata: sahabat. Mereka yang keberadaannya membuat kau tak lagi merisaukan
hari esok yang mungkin masih gelap.
Juga dalam Tomodachi, kau akan bertemu seorang laki-laki yang berlari
dengan sepasang sayap. Yang selalu mengejar garis akhir, tetapi tak pernah ragu
untuk diam sejenak menunggu.
Tomodachi dipersembahkan untukmu yang sedang melewati masa-masa
pahit-manis dalam cinta dan persahabatan. Juga untuk setiap orang yang pernah
melewati dan merindukannya.
Selamat menyusuri kisahnya.
- Editor S.C.H.O.O.L
S.C.H.O.O.L : Tomodachi
adalah novel kedua dari seri Seven Complicated Hours of Our Life yang disingkat
menjadi S.C.H.O.O.L. Aku udah baca novel pertamanya, Chemistry, dan lumayan
suka. Seperti novel pertama, novel ini juga fokus pada salah satu mata
pelajaran atau ekskul di sekolah. Di sini yang dibahas adalah olahraga lari
estafet. Waaah, menarik banget! Tapi aku menyayangkan judul novelnya
yang tidak to the point ke tema
tersebut, tidak seperti novel pertamanya. Tapi aku optimis dengan seri dan
novel ini, apalagi penulisnya Winna Efendi. Now,
let’s review it :)
"Mengakhiri rasa
suka untuk seseorang tidak sesederhana mengucapkan selamat tinggal; apa pun
yang kau katakan, perasaan yang ada tidak akan pergi hanya karena kau
menginginkannya." – halaman 123
Yamaguchi Tomomi memulai tahun
pertamanya di sekolah Katakura Gakuen bersama teman baiknya, Sawada Chiyo. Di
hari pertama, Tomomi mendapat masalah dari Yamashita Tomoki. Sialnya, mereka
sekelas dan mendapat nomor bangku yang bersebelahan. Tapi Tomomi tetap
menikmati sekolahnya karena dia akhirnya satu sekolah lagi dengan kakak kelas
yang ditaksirnya, Hasegawa Kazuya. Dia bahkan mengajukan diri menjadi manajer
klub sepak bola, di mana Hasegawa sensei
bergabung. Sayangnya posisi itu sudah diisi oleh Miyazaki Tabitha, salah satu
teman sekelas Tomomi dan Chiyo yang mempunyai penampilan asing dan kerap
menjadi bulan-bulanan.
Tomomi akhirnya memilih untuk
masuk klub lari estafet. Tomoki dan teman dekatnya, Ryuu juga bergabung. Tomomi
mulai menyukai olahraga yang tidak sengaja dia pilih ini. Di bawah bimbingan
pelatihnya, Oga, dia bertekad mengikuti Ekiden, lomba lari, tingkat nasional. Tomomi
juga menemukan hal-hal baru dan menarik dari teman-temannya. Mereka mengisi
ruang kesepian Tomomi setelah ayahnya meninggal dan ibunya lebih sibuk bekerja.
"’Kau benar, aku
memang tak mengerti,’ sahutku lirih. ‘Jadi, beritahu aku. Beritahu aku apa yang
kau rasakan, betapa menyakitkan ini semua. Beritahu aku ketakutanmu,
kemarahanmu, kesedihanmu. Beritahu aku, kau ingin berlari lagi, bahwa kau tak
akan menyerah semudah itu. Beritahu aku supaya aku mengerti. Biarkan kami
menemanimu, apa pun yang terjadi.’" – halaman 213 - 114
S.C.H.O.O.L : Tomodachi
ini punya cerita persahabatan, cerita cinta pertama dan semangat meraih mimpi
yang cukup memotivasi dan menghangatkan hati. Ditulis dengan gaya menulis Winna
Efendi yang mengalir, penjelasan tentang lari estafet jadi tidak terlalu berat
dan berlebihan. Ceritanya memang mengunakan Jepang sebagai setting-nya, tapi ada beberapa kegiatan yang mengingatkanku dengan
masa SMAku, contohnya naksir kakak kelas, hehehe. Pembagian jatah untuk setiap
tokoh juga pas, tidak menganggu porsi Tomomi dan Tomoki sebagai tokoh utama.
Setiap teman dan orang-orang terpenting bagi kedua tokoh punya bagian
masing-masing, walau tidak selalu muncul. Ini novel yang sangat remaja. Sayangnya,
aku kurang menyukainya.
Cerita dibagi sesuai dengan jumlah musim.
Hmmm, ramen ;9
Ada permainan kecil di bagian belakang
Bukan, bukan karena aku sudah
tidak ‘remaja’ lagi ;p
Ini adalah novel yang bagus dan
hampir sempurna. Tapi ‘kesempurnaan’ itu yang bikin ceritanya kurang menarik. Menurutku,
konflik Tomomi dengan ibunya, Tomoki, dan temannya yang lain tidak begitu ‘gawat’
untuk diselesaikan, sehingga tidak membuatku bersemangat untuk berpindah ke
halaman berikutnya. Aku jadi merasa ceritanya panjaaaang banget. Rasanya lebih
dari 300 halaman. Kemudian, ada cerita tentang cita-cita Tomomi yang sesungguhnya
yaitu menjadi animator. Bagian ini jadi ‘menggaburkan’ konsentrasiku ke lari
estafet yang habis-habisan dibahas. Lalu kenapa tidak animator saja yang
menjadi tema utama? Dan tidak ada yang benar-benar baru dari karya Winna ini.
Beberapa bagian agak mirip dengan karya sebelumnya, seperti Refrain (nama
kedua tokoh utamanya mirip), Ai (berlatar Jepang), Remember When (persahabatan
dalam bentuk kelompok) dan tema ‘sahabat jadi cinta’ yang ada di ketiganya.
At last, bagiku S.C.H.O.O.L : Tomodachi memang tidak memberikan
hal yang benar-benar baru, tapi aku tetap menikmati ceritanya yang hangat dan
membuatku optimis untuk menjalani mimpi. Sekali lagi, ini novel yang pas untuk
remaja. ‘Mantan’ remaja pun cocok membacanya, untuk kembali ke masa-masa
sekolah yang penuh kenangan. You will
like it ;D
Novel ini seperti buku Winna Efendi sebelumnya; selalu tema terjebak dalam persahabatan..tapi selalu manis... :)
ReplyDelete