Monday, November 24, 2014

S.C.H.O.O.L : Tomodachi

Winna Efendi
360 Halaman
GagasMedia, Juli 2014
Rp. 57.000,-

Pernahkah kau bertemu seorang perempuan yang tak pernah lelah menyalakan harap di hatinya? Dalam Tomodachi, kau akan bertemu perempuan itu. Perempuan biasa, tetapi punya harap luar biasa. Baginya, berlari dan menemukan garis akhir adalah sebuah keharusan. Tidak akan ada kata menyerah. 

Pernahkah kau memiliki seseorang yang selalu bisa menghapus cerita sedihmu? Dalam Tomodachi, kau akan menemukan tangan-tangan yang terikat pada satu kata: sahabat. Mereka yang keberadaannya membuat kau tak lagi merisaukan hari esok yang mungkin masih gelap. 

Juga dalam Tomodachi, kau akan bertemu seorang laki-laki yang berlari dengan sepasang sayap. Yang selalu mengejar garis akhir, tetapi tak pernah ragu untuk diam sejenak menunggu.

Tomodachi dipersembahkan untukmu yang sedang melewati masa-masa pahit-manis dalam cinta dan persahabatan. Juga untuk setiap orang yang pernah melewati dan merindukannya. 

Selamat menyusuri kisahnya.

- Editor S.C.H.O.O.L

S.C.H.O.O.L : Tomodachi adalah novel kedua dari seri Seven Complicated Hours of Our Life yang disingkat menjadi S.C.H.O.O.L. Aku udah baca novel pertamanya, Chemistry, dan lumayan suka. Seperti novel pertama, novel ini juga fokus pada salah satu mata pelajaran atau ekskul di sekolah. Di sini yang dibahas adalah olahraga lari estafet. Waaah, menarik banget! Tapi aku menyayangkan judul novelnya yang tidak to the point ke tema tersebut, tidak seperti novel pertamanya. Tapi aku optimis dengan seri dan novel ini, apalagi penulisnya Winna Efendi. Now, let’s review it :)

"Mengakhiri rasa suka untuk seseorang tidak sesederhana mengucapkan selamat tinggal; apa pun yang kau katakan, perasaan yang ada tidak akan pergi hanya karena kau menginginkannya." – halaman 123

Yamaguchi Tomomi memulai tahun pertamanya di sekolah Katakura Gakuen bersama teman baiknya, Sawada Chiyo. Di hari pertama, Tomomi mendapat masalah dari Yamashita Tomoki. Sialnya, mereka sekelas dan mendapat nomor bangku yang bersebelahan. Tapi Tomomi tetap menikmati sekolahnya karena dia akhirnya satu sekolah lagi dengan kakak kelas yang ditaksirnya, Hasegawa Kazuya. Dia bahkan mengajukan diri menjadi manajer klub sepak bola, di mana Hasegawa sensei bergabung. Sayangnya posisi itu sudah diisi oleh Miyazaki Tabitha, salah satu teman sekelas Tomomi dan Chiyo yang mempunyai penampilan asing dan kerap menjadi bulan-bulanan.

Tomomi akhirnya memilih untuk masuk klub lari estafet. Tomoki dan teman dekatnya, Ryuu juga bergabung. Tomomi mulai menyukai olahraga yang tidak sengaja dia pilih ini. Di bawah bimbingan pelatihnya, Oga, dia bertekad mengikuti Ekiden, lomba lari, tingkat nasional. Tomomi juga menemukan hal-hal baru dan menarik dari teman-temannya. Mereka mengisi ruang kesepian Tomomi setelah ayahnya meninggal dan ibunya lebih sibuk bekerja.

"’Kau benar, aku memang tak mengerti,’ sahutku lirih. ‘Jadi, beritahu aku. Beritahu aku apa yang kau rasakan, betapa menyakitkan ini semua. Beritahu aku ketakutanmu, kemarahanmu, kesedihanmu. Beritahu aku, kau ingin berlari lagi, bahwa kau tak akan menyerah semudah itu. Beritahu aku supaya aku mengerti. Biarkan kami menemanimu, apa pun yang terjadi.’" – halaman 213 - 114

S.C.H.O.O.L : Tomodachi ini punya cerita persahabatan, cerita cinta pertama dan semangat meraih mimpi yang cukup memotivasi dan menghangatkan hati. Ditulis dengan gaya menulis Winna Efendi yang mengalir, penjelasan tentang lari estafet jadi tidak terlalu berat dan berlebihan. Ceritanya memang mengunakan Jepang sebagai setting-nya, tapi ada beberapa kegiatan yang mengingatkanku dengan masa SMAku, contohnya naksir kakak kelas, hehehe. Pembagian jatah untuk setiap tokoh juga pas, tidak menganggu porsi Tomomi dan Tomoki sebagai tokoh utama. Setiap teman dan orang-orang terpenting bagi kedua tokoh punya bagian masing-masing, walau tidak selalu muncul. Ini novel yang sangat remaja. Sayangnya, aku kurang menyukainya.

 Cerita dibagi sesuai dengan jumlah musim.

Hmmm, ramen ;9

Ada permainan kecil di bagian belakang

Bukan, bukan karena aku sudah tidak ‘remaja’ lagi ;p

Ini adalah novel yang bagus dan hampir sempurna. Tapi ‘kesempurnaan’ itu yang bikin ceritanya kurang menarik. Menurutku, konflik Tomomi dengan ibunya, Tomoki, dan temannya yang lain tidak begitu ‘gawat’ untuk diselesaikan, sehingga tidak membuatku bersemangat untuk berpindah ke halaman berikutnya. Aku jadi merasa ceritanya panjaaaang banget. Rasanya lebih dari 300 halaman. Kemudian, ada cerita tentang cita-cita Tomomi yang sesungguhnya yaitu menjadi animator. Bagian ini jadi ‘menggaburkan’ konsentrasiku ke lari estafet yang habis-habisan dibahas. Lalu kenapa tidak animator saja yang menjadi tema utama? Dan tidak ada yang benar-benar baru dari karya Winna ini. Beberapa bagian agak mirip dengan karya sebelumnya, seperti Refrain (nama kedua tokoh utamanya mirip), Ai (berlatar Jepang), Remember When (persahabatan dalam bentuk kelompok) dan tema ‘sahabat jadi cinta’ yang ada di ketiganya.

At last, bagiku S.C.H.O.O.L : Tomodachi memang tidak memberikan hal yang benar-benar baru, tapi aku tetap menikmati ceritanya yang hangat dan membuatku optimis untuk menjalani mimpi. Sekali lagi, ini novel yang pas untuk remaja. ‘Mantan’ remaja pun cocok membacanya, untuk kembali ke masa-masa sekolah yang penuh kenangan. You will like it ;D

1 comment:

  1. Novel ini seperti buku Winna Efendi sebelumnya; selalu tema terjebak dalam persahabatan..tapi selalu manis... :)

    ReplyDelete

Thanks for leave your comment :D