Winna Efendi
183 Halaman
GagasMedia, 2012 (cetakan pertama)
Rp. 43.000,-
Ini adalah satu kisah dari sang waktu tentang mereka yang menunggu.
Cerita seorang perempuan yang bersembunyi di balik halaman buku dan seorang
lelaki yang siluetnya membentuk mimpi di liku tidur sang perempuan.
Ditemani krat-krat berisi botol vintage wine yang berdebu, aroma rasa
yang menguar dari cairan anggur di dalam gelas, derit kayu di rumah usang, dan
lembar kenangan akan masa kecil di dalam ingatan.
Pertemuan pertama telah menyeret keduanya masuk ke pusaran yang tak
bisa dikendalikan. Menggugah sesuatu yang telah lama terkubur oleh waktu di
dalam diri perempuan itu. Membuat ia kehilangan semua kata yang ia tahu untuk
mendefinisikan dan hanya menjelma satu nama: lelaki itu.
Sekali lagi, ini adalah sepotong kisah dari sang waktu tentang
menunggu. Kisah mereka yang pernah hidup dalam penantian dan kemudian bertemu
cinta.
Aku baca free sample Unforgettable
yang berjumlah 31 halaman di Google Play Store dan langsung terhanyut ke dalam
ceritanya. Aku sangat ingin tahu apa yang terjadi di halaman 32 dan seterusnya.
Lalu aku cari deh buku ini di Pitimoss dan yang sudah aku kasih tau sebelumnya,
aku malah dapetin Truth or Dare. Mbak penjaganya sampe bantuin nyari novel ini,
bolak-balik cek data di komputer dan menelusuri tiap rak. Aku sempet ‘berhalusinasi’
melihat novel tipis berwarna cokelat ini. Karena tidak juga ditemukan, padahal
di computer tertulis satu eksemplar available, aku memutuskan minjem novel lain
(yang
adalah With You). Saat mengembalikan With You, aku menemukan novel ini agak
mencuat di rak, seakan menungguku untuk mengambilnya. Kegirangan, aku ambil,
pinjam dan bawa pulang! Now, let’s review
it :)
"Cinta.
Orang-orang kesulitan mendefinisikannya. Lalu, bagaimana caranya kita
mengetahui bahwa rasa itu adalah cinta?" – halaman 61
Sepasang kakak beradik mengelola sebuah
kedai wine bernama Muse. Sang kakak,
Rangga dan calon istrinya, Lyla, sibuk melayani tamu. Sedangkan adiknya, seorang
perempuan, lebih banyak menghabiskan waktu duduk di dekat jendela dan menulis
cerita fiksi. Mata sang perempuan bertemu dengan seorang laki-laki yang
menyendiri di sudut kedai. Laki-laki itu menghampiri perempuan dan memulai
percakapan. Ditemani berbagai macam wine,
hal ini berlangsung di malam-malam selanjutnya. Tanpa saling mengenalkan nama,
mereka membahas masa lalu dan masa depan. Tidak ada yang berani atau mencoba
menanyakan masa kini. Mereka diam-diam takut segala kenyamanan ini akan hilang.
"Bukankah
indah, jika kita hidup tanpa mimpi yang muluk-muluk? Tanpa ekspetasi berlebihan
yang harus dilampaui? Karen untuk beberapa orang, mimpi adalah membuka mata dan
masih mampu melihat hari esok. Mimpi yang terlalu besar berpotensi menjadi
destruktif, membuat orang menjadi serakah dan lupa bersyukur." – halaman
76
Seperti yang kutulis di atas, Unforgettable ini mempunyai cerita yang
menghanyutkan, sangat menghanyutkan. Ceritanya sederhana, apa adanya, manis,
tapi penuh kegetiran. Ditulis dengan gaya bahasa yang mengalir, lagi-lagi sederhana
tapi sangat ngena. Gaya itu ngingetin aku sama Remember When dan Melbourne:Rewind, yang aku sebut ‘Winna Efendi banget’. Untuk deskripsi tempat mungkin
tidak begitu detail, tapi untuk deskripsi rasa, apalagi perasaan, dapet banget.
Penjelasan yang aku suka itu kalau dua tokoh memaparkan setiap jenis wine yang mereka nikmati. Begitu
mengugah selera. I really want to taste
it! Jalan ceritanya sendiri
tidak tertebak. Mungkin karena itulah aku agak terkejut dengan pilihan ending-nya. Tapi Itu aku puas banget sudah
nemuin dan namatin novel ini ;D
Keunikan lain dari novel ini,
percakapan sang perempuan dan sang laki-laki tidak ditulis dalam tanpa petik ("").
Percakapan itu ditulis sebagaimana narasi. Beberapa ada yang dicetak mirip,
untuk membedakan siapa yang berbicara. Hal ini belum pernah aku temui
sebelumnya. Aku melihatnya sangat menarik dan unik, tapi kadang jadi sedikit
ngantuk dan bosan. Untungnya, atau sayangnya, jumlah halaman di novel ini cukup
tipis. Jadi kamu nggak bakal sampe ketiduran atau nyerah untuk namatin ceritanya.
Lagipula, rahasia nama kedua tokoh utama dibuka di bagian akhir. Jadi, kamu
harus baca sampai akhir! ;p
At last, Unforgettable
ini unforgettable. Ceritanya begitu
manis dan hangat, seakan-akan kamu sedang menikmati segelas wine. Winna Efendi harus sering-sering
nulis cerita kayak gini, dalam jumlah halaman yang lebih banyak, hehehe. Recommended!
;D
No comments:
Post a Comment
Thanks for leave your comment :D