Sunday, September 30, 2012

What Would It Take for You to Just Leave With Me?


Watching the second episode of Glee over and over again. Love those Britney songs and above is my favorite. Blaine and Artie were so sexy! Have you watch it? :)

Happy Sunday then :)

Saturday, September 29, 2012

Premium Rush


Premium Rush
Genre:
Action
Director:
Gavin Polone
Cast:
Joseph Gordon-Levitt, Jamie Chung, Dania Ramirez, Nick Damici, and Michael Shannon

Premium Rush is a story about Wilee, a bike courier in New York. He doesn’t like wearing suit in work, but he loves to ride so he chooses this job. He got a girlfriend there, Vanessa. But they are in a break because Vanessa disagrees about Wilee’s decision to ride without brake and gears. Then Manny, their co-worker, comes and tried to be closer to Vanessa. It’s pissing Wilee off.

One day, Nima, Wilee’s friend from his former university who also Vanessa’s roommate called Security Courier. She wants to deliver an envelope to China Town before 7 pm. She really wants it delivers safety and quick. Wilee is in charge to deliver it and he takes it as easy as another package. Actually he is completely wrong about it.  Two policemen chase him and it almost kills him. What is so important in that envelope?



Premium Rush was awesome with all of ride around New York City thing. Risky but fun for some adrenaline junkie. It made me couldn’t breath, speak, or even to wink. I drank a lot of water because I felt tired and sweat somehow. It feels like our lives is also risk there :p Those entire awesomeness thing supported by the visualization about how Wilee and other couriers ride around the city, how they get the right direction and the risky technique. I surprised that they still use apps like Google maps to get the direction. I thought they were experienced enough to know a short cut in the city. But that is New York not Bandung. I think there a lot differences between two cities that make a short cut don’t exist or not good choice :o

Now let’s talk about the story. It shows three point of views from Wilee, Nima and policeman that can guide us to the envelope. The story was fun until I know what on the envelope is and for who. I was thinking, why Nima not deliver it by herself? If the work is the excuse, she can skip the day then take care her matter. The conflict was disappointed for me :( Thank God, the cute Joseph Gordon-Levitt save the movie hehehehe

At last, Premium Rush is an entertain movie without the lack of the story. Maybe the story is not the main focus here. But Gordon-Levitt is hahahaha. You have to watch it until the credit title end. Because he is waiting for you and saying something more J


Friday, September 28, 2012

The Next Four Days in Seventh Semester



The lecturer explained again The Levels of Reading and added some material J

MANY WAYS TO SYNTHEZING INFORMATION
1.       Augentation: menambahkan/mengembangkan
-          Bisa berupa general statement + (ditambah) penjelasan, contoh-contoh, statistic dll
-          Bisa berupa teori induk + (ditambah) bagaimana teori tersebut dapat diterapkan dalam praktik di kelas/dalam pembacaan teks
2.       Negation: dipertentangkan dengan yang lain
-          Negasi bisa frontal, bisa juga melalui comparison & contrast

TRY THIS!
Katakan saja ada lima definisi yang berbeda tentang film. Tulis definisi-definisi tersebut dalam sebuah kertas kecil dan klasifikasikan. Mungkin ada definisi yang lebih menekankan pada fungsi atau juga berlawanan. Ubah posisi kertas kecil tersebut sesuai dengan klasifikasinya. Setelah itu kita bisa membuat general statement dan mengembangkannya J

HOMEWORK!
Find out more theories and secondary sources which related to your research topic J

Researching the Ad
1.       Determine Your Prospects
a.       Psychographics: life style, hobbies/interest, taste, personal goals (value & ambitions), psychological traits
b.      Demographics: income, age, sex, education, occupation, marital status
2.       Analyze Your Product
3.       Set Your Objectives

Then the friend of my lecturer came and asked the class to classify some product, brand and their feature ads. Here’s my work :p




BRAND SOUL: unique value proposition
SELLING IDEA: promise of a brand

HOMEWORK!
a.       List 10 famous brands. Find out the brand soul and the selling idea
b.      List 6 brand of the same product and compare their brand soul and selling idea
c.       Do it in pairs and print it J
  
The first group presented their understanding  J



But the presentation ended before it finish. The lecture got angry because most of students haven’t read the material. Then she asked to make a make up class later L

HOMEWORK!
Buy and read the book J


The first group presented their analysis in Pragmatics. They analyzed indirect speech act in How I Met Your Mother. It was really funny J


HOMEWORK!
Chapter Report #2


The lecturer didn’t come but she asked us to make a summary of Discourse Analysis I and Discourse Analysis II in Visual Methodologies chapter J


The lecturer explained a material about Language and Material. There was a simple task that we do. We had to list a thanking expression in several languages and these are what the class got J 



Thursday, September 27, 2012

Character Thursday #8: Caroline on The Vampire Diaries: The Awakening


L.J. Smith - The Vampire Diaries: The Awakening

Caroline Forbes adalah salah satu teman baik Elena Gilbert. Dia memiliki rambut pirang, mata hijau seperti kucing  dan badan ramping yang lebih tinggil 2 cm dibandingkan dengan Elena. Mereka sudah berteman sejak taman kanak-kanak tapi pertemanan mereka penuh dengan persaingan. Selalu saja ada sesuatu yang mereka perebutkan. Tak hanya status Queen Bee yang sedang dipegang Elena, tapi juga soal cowok. Contohnya saat Stefan baru saja pindah ke sekolah mereka. Caroline dan Elena mati-matian menarik perhatian cowok itu, apapun caranya. Caroline sempat dekat dan menghabiskan makan siang bersama Stefan. Tapi cowok itu lebih tertarik berpacaran dengan Elena karena suatu alasan. You’ve read the novel, you’ll know ;)

"Banyak hal yang berubah selama kamu pergi musim panas ini, Elena. Dan mungkin saja waktumu untuk melepas takhta telah tiba." - hal 24

Tokoh Caroline Forbes di versi televisinya diperankan oleh Candice Accola. Semua karakteristiknya hampir sama dengan yang di novel, tapi tidak ada persaingan yang penuh drama dengan tokoh Elena dan Caroline naksir saudara Stefan, Damon. Caroline lalu jadi lebih banyak muncul di versi televisinya karena dia bertransformasi menjadi vampir dan berpacaran dengan mantan Elena, Matt. Kira-kira apa lagi yang akan dilakukan Caroline ya? J


Siapa ‘Character Thursdays ’ kamu minggu ini? ;)

--

Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di button.
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik…

Wednesday, September 26, 2012

The Vampire Diaries: The Awakening


L.J. Smith
281 Halaman. 13 x 20,5 cm
Atria, Agustus 2010 (cetakan keempat)
Rp. 39.000,00

Elena: berambut keemasan, ketua geng, perempuan yang bisa membuat lelaki mana pun bertekuk lutut.

Stefan: pendatang baru yang misterius dengan pesona khas Italia, terkesan tak tersentuh, satu-satunya lelaki yang bisa mencuekan Elena, tapi diam-diam melindunginya.

Damon: seksi, berbahaya, tatapan matanya lebih tajam daripada elang, terdorong untuk membalas dendam terhadap Stefan, adik yang telah mengkhianatinya. Di sisi lain, ia takkan segan membunuh demi mendapatkan Elena.

Setelah terkubur berabad-abad, dendam di antara vampir bersaudara itu kembali tersulut. Elena tertarik dan terjebak dalam pesona misterius mereka. Tidak jarang, kisah cinta segitiga mereka harus menyerempet maut. Tapi, siapakah yang dipilih Elena?

L. J. Smith telah menerbitkan lusinan buku anak dan remaja. The Vampire Diaries terbit pertama kali pada 1991 dan kini menjadi salah satu serial TV yang paling digemari di Amerika Serikat.

Cerita-cerita fiksi vampir adalah hal yang terus aku cari tau semenjak keluarnya seri Twilight. Aku tentunya udah baca keempat novelnya. Tapi aku mulai penasaran dengan novel-novel lainnya, terutama yang terbit sebelum karya Stephenie Meyer dan masih berpaku pada ‘pakem’ vampir yang menyeramkan dan penuh darah. Akhirnya keinginan itu tercapai dengan terbacanya seri pertama The Vampire Diaries ini. Novel ini juga salah satu novel hadiah dari lomba review Dunsa, selain Semburat Senyum Sore and My Ridiculous Romantic Obsession. Aku udah nonton season 1 dari TV serinya yang berjudul sama and I love it! Gimana ya dengan novelnya? J

Lirikan pertama pada sampul novel terjemahan ini sudah bisa membuatku mengambil kesimpulan bahwa novel ini diterbitkan karena TV Seriesnya lagi booming di tonton orang. Lihat saja penggambaran tokoh Elena yang menyerupai Nina Dobrev. Mulai dari rambutnya yang panjang, pilihan baju berwarna merah dan juga memakai kalung dengan bantul. Tapi itu tidak terjadi pada tokoh Stefan dan Damon.

Berhubung aku udah nonton versi televisinya, aku berharap bahwa versi novelnya akan mempunyai segi cerita yang lebih rame. Seperti ada beberapa fakta menarik yang tidak ada di televisi karena tidak bisa diterjemahkan dalam bentuk visual, atau apapun. Tapi ternyata yang terjadi adalah kebalikannya. Yang paling mengecewakan adalah penggambaran tokoh Elena yang datang dengan tingkah sombong, sok popular dan sok cantik. Aku yang sudah terlanjur simpati pada tokoh Elena versi televisi, jadi pikir-pikir lagi ini (Tokoh Elena sudah pernah dibahas disini) Untuk masalah plot cerita, aku sih sebenarnya masih bisa maklum. Pihak produser pasti menambahkan beberapa keterangan tambahan agar ceritanya jadi lebih rame, panjang dan bikin penasaran orang. Aku berterima kasih karena mereka juga ikut merubah keterangan asli dari tokoh Elena J

Kecewa, pasti. Tapi aku nggak bisa nyangkal cerita vampir yang seram dan penuh darah ini mengundang penasaran. Aku jadi pengen tahu lebih lanjut but I prefer watch the series than read other novels J



Tuesday, September 25, 2012

Random Thought

Don't Trust The B---- in Apartment 23 Season 1 Episode 2 - Daddy's Girl

Sunday, September 23, 2012

Weekend Stories

Thursday – Friday
I was working on my Seminar in Literature assignment J


And found several books that really interesting :)




Saturday
@anyapritafania and I took a trial TOEFL test at Buah Batu :)



My score was the highest and @anyapritafania came on second place. No wonder why :p

Sunday
FINALLY, I watched the first episode of season premiere of Glee! I hate some changes that they made there, especially the newest ‘Rachel’, Marley Rose. Her appearance was so so . . ugh, I was hoping something special, something more than that. But I was impressed when she is singing ‘Chasing Pavement’. I used to hate that song, but now I think I'm gonna repeat it all day :p


How’s your weekend? :D

Saturday, September 22, 2012

Recommended For Your Saturday

Rayya Cahaya Diatas Cahaya
Genre:
Drama
Director:
Viva Westi
Cast:
Titi Sjuman, Tio Pakusadewo, Christine Hakim, Lila Azizah, Verdi Solaiman, Alex Abbad, 
Masayu Anastasia, Arie Dagienkz, Fanny Fabriana, Vedie Bellamy and Bobby Rachman



Fallin' In Love
Genre:
Drama
Director:
Findo Purwono HW
Cast:
Mikha Tambayong, Aldy Fayruz, Boy William, and Agesh Palmer



Friday, September 21, 2012

The Next Four Days in Seventh Semester


Levels of Reading
1.       Elementary Reading – focusing on what the text says
2.       Inspectional Reading – reading for a specific purpose against time presure
3.       Analytical Reading – reading to analyze
ANALYZE:
a.       To break a thing down into its componential elements in order to gain a thorough understanding of the whole thing and the interrelation among its component
b.      Questioned the text with tools like literary theories
4.       Syntopical Reading – reading a single topic prom multiple sources for the purpose of creating new knowledge

HOMEWORK!
a.       Decide a topic
b.      Locate, collect and read thoroughly at least 9 sources talking about a topic
c.       Synthesize these multiple sources to create a discussion paper of your own writing

Two groups presented their understanding about drama in Renaissance/Elizabethan era . . .


And Hispanic Theater J



The lecturer invited his friend who expert in marketing field. It was fun J




The first group presented their understanding about Pragmatics and Discourse. It was boring until their showed some funny videos :p

The lecturer changed several things in syllabus, showed how to submit our writing through TurnItIn.com and explained how to interpret fiction and make literary critical analysis.

Book to read: Narrative (Abbott, 2008)


The lecturer asked some terms that we have learned in previous subject which are related to this course J



1st
The lecturer changed several things in syllabus, showed the class how to create an account in TurnItIn.com and explained how to search journal according to Boolean J

2nd
In this meeting we talked about Visual Methodologies. We were not finished the discussion and wanna continue next week J

By the way, the lecturer showed ‘Good Night, Gorilla’ – Peggy Pathman as the example of picture book. Cute J





The lecturer asked the class to make a group which consist of four to discussion what culture is and analogize it with something J


Thursday, September 20, 2012

Character Thursday #7: Sarah on My Ridiculous Romantic Obsession


Becca Wilhite - My Ridiculous Romantic Obsession

Sarah Jennie Hastings adalah tokoh utama protagonist dalam novel terjemahan My Ridiculous Romantic Obsession karya Becca Wilhite. Sarah sedang memulai hidup barunya sebagai mahasiswa. Dia menyewa sebuah tempat tinggal, jauh dari kedua orangtuanya yang asyik sendiri dan menemukan laki-laki yang menarik. Walaupun laki-laki yang bernama Ben itu terlihat tertarik dengannya juga, Sarah tidak mau mengakuinya dan memikirkan alasan lain yang menurutnya lebih rasional.

“Barangkali dia memanggil Sarah yang lain. Pasti ada ratusan Sarah di luar sini saat jeda perkuliahan.” – hal 25-26

Sarah tidak menyadari bahwa dia menarik secara fisik dan kepribadian. Dia lebih fokus kepada fakta bahwa rambutnya ikal dan ‘ganas’ seperti halnya rambut Medusa. Padahal dia punya kelebihan lain seperti koki yang hebat, jago main gitar, dan suka cokelat seperti Ben.

“Apakah kau bercanda? Aku sudah pernah melihat orang yang sangat tergila-gila pada cokelat dan kau sama sekali tidak seperti mereka.” - Ekspresi kaget Ben saat tahu Sarah adalah penggemar cokelat (hal 43)

Memiliki rambut ikal sepertinya sangat mengganggu kepercayaan diri Sarah. Dia merasa benar-benar tidak sebanding dan pantas menjadi pacar Ben. Padahal dia dan Ben sering menghabiskan waktu bersama seperti memasak makan malam, menulis sebuah lagu, dan berada didalam kelompok belajar yang sama. Sarah bahkan tetap menganggap Ben hanya teman walaupun mereka sudah berciuman. Gila ya :o

“Dia nongkrong di rumahmu memainkan music dengan gitar lalu menciummu, dan kau tidak mau menyebutnya pacarmu? Itu bodoh.” – hal 158

Sarah baru sadar ketika dia kehilangan Ben. Dari sana Sarah mencoba memperbaiki diri dengan menaikkan rasa percaya diri dan juga memberanikan diri untuk jujur kepada Ben tentang perasaannya selama ini J

Kejadian yang dialami Sarah mungkin saja pernah dialami oleh kalian sendiri. Oleh sebab itulah novel ini menjadi salah satu novel yang aku suka. Sarah bagaikan cermin untuk pembaca. Makanya jangan takut untuk menjadi diri sendiri karena pasti ada sesuatu yang unik dari diri kita yang tidak mungkin dimiliki orang lain J

Kalau misalnya cerita My Ridiculous Romantic Obsession ini diangkat menjadi film layar lebar, aku pikir Taylor Swift cocok untuk memerankan tokoh Sarah. Kenapa? Mungkin karena rambutnya ya hehehehe :p


Siapa ‘Character Thursdays ’ kamu minggu ini? ;)

--

Character Thursday
Adalah book blog hop di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh, atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.

Syarat Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan). Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di button.
3. Buat posting dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke dalam postingmu.
3. Isikan link (URL) posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru yang menarik… 

Wednesday, September 19, 2012

My Ridiculous Romantic Obsessions


Rebecca A. Wilhite
270 hal. 13 x 20,5 cm.
Atria, Desember 2011
Harga: Rp. 40.000,00

Ini adalah kisah cewek bertemu cowok. Cowoknya tampan sementara si cewek biasa-biasa saja, dengan rambut ikal yang liar seperti medusa. Ih. Ada kesalahpahaman, tokoh antagonis yang kejam, dan pernyataan cinta yang tepat waktu .... Yah, baiklah, ini memang cerita romantis. Tapi tolong dicatat, tidak ada perempuan berpakaian ketat di pelukan perampok berotot di sampul tipisnya; aku bukan cewek seperti itu.

Aku seorang cewek yang sehari-harinya menjalani kehidupan normal. Dan aku tidak bisa mengerti kenapa Ben—yang setampan dewa Yunani—ingin menjadi temanku. Apakah karena kami berdua bisa bermain gitar dan menyukai es krim dengan rasa yang sama? Atau apakah dia ingin dekat-dekat denganku agar aku bisa membantunya menyelesaikan tugas kuliah? Kuharap tidak, karena aku sama sekali tidak tertarik pada cowok yang memanfaatkan cewek seperti itu. Tidak, terima kasih.

Tapi aku sangat tertarik pada Ben. Dia benar-benar pria terhormat—tokoh jagoan dalam novel romantis sungguhan. (Seperti Mr. Darcy yang terdaftar di kelas sejarah seniku.) Mungkinkah ini nyata? Ataukah obsesi romantisku yang konyol berhasil mengelabuiku—sekali lagi?

Sama seperti Semburat Senyum Sore, My Ridiculous Romantic Obsessions adalah salah satu novel yang aku dapetin dari lomba review Dunsanya Penerbit Atria. Kenapa aku pilih novel ini? Hmm, aku kebetulan pernah liat novel ini di Rumah Buku dan covernya menarik. Apalagi dengan embel-embel “ini bukan novel romantis biasa”. Aku yang super penasaran hanya bisa mengigit jari karena tidak ada jatah untuk beli novel baru (walaupun semua novel di Rumah Buku pasti dapet diskon. Maka aku langsung milih novel ini begitu dapet kesempatan dari Atria. Lucky me :D

Begitu novelnya sampai di rumah, aku masih menganggumi covernya. Covernya yang berbeda dengan edisi bahasa Inggris itu ternyata covernya dibuat oleh Lala Bohang. Siapa Lala Bohang? Aku juga nggak begitu kenal sih. Tapi aku pernah baca namanya di blog fashion Hot Chocolate & Mint. She is illustrator, as far I know. What a lucky girl. Someone famous mentioned your talent and job opportunity come afterwards J

Sekian pembahasan tentang sejarah dan cover My Ridiculous Romantic Obsession. Sekarang mari kita beranjak ke isi ceritanya. Hal pertama yang bikin aku susah untuk menyelesaikan sebuah novel adalah bagian pembukanya. Bagian pembuka sebuah novel kadang-kadang bikin pusing karena aku harus mengumpulkan semua informasi baru tentang tokoh utama dan memprosesnya sembari terus lanjut membaca halaman-halaman selanjutnya. Apalagi ada faktor perbedaan budaya dan kebiasaan yang biasanya ditemui di novel-novel terjemahan. Kadang aku nyerah dan milih buku yang lain. Tapi seringnya sih terus lanjut karena terlanjur penasaran dan tokoh-tokohnya udah ‘menari-nari’ dikepalaku. Hal ini yang aku rasain pas mulai baca novel ini. Tapi untungnya aku lanjut terus sampai benar-benar nyaman dan mengerti situasi dan kondisi si tokoh utama. Does it happen to you too?

Ketika mulai muncul-muncul konflik dan kegalauan si tokoh utama, aku baru bisa memutuskan apakah novel ini jadi novel kesukaan aku. Jawaban untuk novel My Riddiculous Romantic Obsession? Yes, it is! Ceritanya itu tentang cerita keseharian kita banget. Seorang cewek yang merasa banyak kekurangan sedang naksir seorang cowok yang gantengnya kayak dewa Yunani. Cowok itu tampak sangat tertarik dengan si cewek dan itu jelas-jelas dia tunjukin. Tapi si cewek mulai nyari-nyari faktor lain yang lebih terdengar masuk akal selain faktor kelebihan diri sendiri yang selalu terabaikan. Pernah ngerasa something is too good to be true gak sih? Nah itu yang terjadi sama si cewek bernama Sarah ini. Siapa Sarah dan seberapa ridiculous-nya dia? Tokoh Sarah akan dibahas lebih lanjut besok J

Bagian kesukaan aku di novel ini adalah dimana saat Sarah dan Ben masak makan malam bareng di bab sepuluh.

“Sementara ayamnya dimasak dan sausnya dipanaskan, aku meminta Ben untuk membantuku membuat salad. Dia melongo. Kulempar selada kepada Ben, dan dia hanya memandangi, pertama kepada seladanya, lalu kepadaku. Setelah menyerahkan wadah saringan padanya, aku pun mengambil mangkuk. Ben berdiri di sana dengan seladanya dan tampak kebingungan.”-  Hal 125

What a cute and ‘delicious’ couple :p

Seperti yang sudah ditulis diatas, My Riddiculous Romantic Obsession is my favorite novel already. Cerita yang sederhana tapi tetap bisa menyangkut ke pikiran pembaca karena begitu dekat dengan keseharian kita. Super recommended! :D