Three Things Thursday adalah tempat aku menjelaskan tiga hal yang mempunyai satu kesamaan, ketiganya aku sukai! Tiga hal itu bisa saja merupakan tempat, makanan, minuman, buku, film ataupun lagu. Di post terbaru Three Things Thursday ini aku mau kasih tau kamu tiga seri novel dystopian kesukaanku!

Apa itu novel dystopian? Novel dystopian memiliki tema kebalikan dari tema novel utopian. Di novel bertema utopian biasanya digambarkan sebuah masyarakat yang ideal. Sedangkan di novel bertema dystopian, masyarakat 'ceritanya' memang digambarkan sebagai sesuatu yang ideal tapi masih ada masalah yang berhubungan dengan bidang sosial dan politik. Rata-rata tujuan karakter di novel dystopian adalah mempertanyakan bentuk masyarakat ideal tersebut. Perjuangan karakter dan segala masalahnya sering kali menjadi analogi untuk masalah serupa di kehidupan nyata. Tema yang menarik tapi koq agak berat ya? Ah, nggak koq. Coba aja cek tigas seri novel dystopian di bawah ini :)

The Hunger Games menceritakan perjuangan Katniss Everdeen yang tinggal di distrik 12 di negara Panem yang berpusat di Capitol. Untuk memperingati pemberontakan 13 distrik yang berhasil dilumpuhkan Capitol, setiap distrik, yang kini hanya berjumlah 12, wajib mengutus seorang laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 12-18 tahun untuk mengikuti sebuah acara bernama The Hunger Games. Dalam permainan tersebut mereka harus saling membunuh untuk bertahan hidup. Jika mereka berhasil menjadi orang terakhir yang hidup, permainan ini tidak begitu saja hilang dari kehidupan mereka. Katniss membenci propaganda Capitol ini dan berniat kabur bersama teman baiknya, Gale. Tapi Prim, adik Katniss terpilih menjadi peserta. Demi melindungi adiknya, Katniss dengan sukarela mengajukan diri sebagai peserta. Katniss harus memutar otak untuk bisa bertahan hidup dan melawan peserta lain dari distrik 12, Peeta. Pertualangan Katniss berlanjut di dua buku selanjutnya, Catching Fire dan Mockingjay.

Divergent menceritakan kehidupan masyarakat, yang dulunya adalah Chicago yang dibagi menjadi lima fraksi, Abnegation, Amity, Candor, Dauntless, dan Erudite. Kelima fraksi tersebut disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianggap harus dimiliki oleh seorang individu. Setiap remaja yang sudah mencapai usia 16 tahun, harus mengikuti tes untuk menentukan fraksi mana yang cocok untuk mereka. Beatrice 'Tris' Prior mendapat kesulitan dalam tes tersebut karena dia ternyata adalah seorang Divergent, yang tidak bisa dikategorikan dan dianggap berbahaya. Tris harus menyembunyikan identitas aslinya itu untuk melindungi dirinya sendiri dan juga orang-orang terdekatnya. Tris juga mencoba mengetahui lebih lanjut bagaimana dan seperti apa menjadi seorang Divergent. Pencariannya berlanjut ke buku seterusnya, Insurgent dan Allegiant.

The Selection menceritakan sebuah kontes pencarian jodoh untuk pangeran Maxon. Di negara yang dulunya Amerika Serikat itu, masyarakatnya dibagi menjadi beberapa kasta sesuai dengan pekerjaan mereka. Seorang gadis dari kasta lima, America Singer terpilih menjadi salah satu kontestan. Dia dan keluarganya mendapatkan kemewahan yang tidak pernah mereka dapatkan sebelumnya. Tapi America hanya setengah hati menjalani kontes tersebut. Dia diam-diam menyembunyikan cinta terlarangnya pada seorang laki-laki yang berada di kasta bawah, Aspen. Selama acara penyeleksian calon tersebut, beberapa pemberontakan terjadi dan mengancam keluarga kerajaan dan juga para gadis kontestan. Acara pencarian jodoh itu berlanjut ke buku selanjutnya, The Elite dan The One.