#JBoyfriend adalah seri novel karya
Christian Simamora dengan ciri khas tokoh utama laki-lakinya yang berawalan
dengan huruf J. Novel-novel ini mempunyai formula cerita yang sudah sering
ditemui di berbagai novel Indonesia, seperti diam-diam suka sahabat, benci jadi
cinta. Tapi ceritanya selalu menarik, gaya bahasanya asyik dan didukung oleh
adegan-adegan dewasa yang cukup panas XD
Dari tahun 2010 sampai akhir tahun
2014 ini, sudah ada tujuh novel. Beberapa judul bahkan diterbitkan ulang dengan
cover baru dan dilengkapi bonus paper doll. Aku sudah membaca semuanya tapi
hanya mempunyai enam novel. Aku tidak pernah tidak tertawa ataupun tersipu-sipu
sendiri selama membaca semua serinya. Makanya aku membuat semacam recap/wrap up post ini. Aku ingin kalian
yang belum baca, bisa membacanya sesegera mungkin. Tenang saja, tidak perlu
membacanya secara berurutan. Aku sendiri mulai dari All You Can Eat yang
merupakan seri ke empat. Hanya saja tokoh-tokoh di novel sebelumnya seringkali
muncul lagi, paling tidak namanya di-mention.
Itu bikin aku penasaran dan akhirnya membaca semua novelnya hehehe :)
***
(JBoyfriend #4)
472 Halaman
GagasMedia, 2013 (cetakan kedua)
Rp. 60.000,-
All You Can Eat menceritakan
Sarah, seorang penulis skenario, yang baru saja mendapat pengakuan selingkuh
dari pacarnya, Rifat. Di bantu sahabat baiknya, Anye, Sarah mengeluarkan semua
barang milik Rifat dari apartemennya. Anye juga memperbolehkan Sarah terbang ke
villa keluarganya di Bali untuk memenangkan diri dan mencari inspirasi untuk
menulis. Jandro, adik Anye yang lebih muda tujuh tahun, ternyata menjadikan
villa tersebut sebagai tempat pelarian juga. Beda dengan Sarah, dalam kisah
cintanya, cowok yang pandai memasak ini malah jadi selingkuhan. Dia memilih
untuk putus daripada terus-terusan menjadi orang ketiga antara Nuna dan
tunangannya. Kesamaan itu lah yang membuat mereka jadi dekat dan menghabiskan
waktu bersama. Sarah tidak bisa menampik dia terpesona dengan Jandro yang sudah
dewasa dan sukses dengan bisnis keluarga. Jandro juga diam-diam mengagumi teman
kakaknya itu yang merupakan cinta pertamanya. Jandro pernah menyatakan cintanya
saat masih mengenakan seragam putih biru dan dia ditolak. Apakah jika dia
mencobanya lagi, Sarah akan tetap menolaknya?
All You Can Eat ini di ceritakan dalam tiga sudut pandang,
dari mata Sarah, Jandro dan Nuna (walaupun cuma sedikit). Untuk sudut pandang
milik Sarah dan Jandro lucunya nggak ketulungan dan ehem! sangat dewasa hehehe.
Sarah dan Jandro terus-terusan memikirkan bentuk fisik lawannya masing-masing.
Deskripsinya itu bikin (aku) gerah banget. Gerahnya lebih-lebih dari nonton
adegan *sensor* di series yang
tayang di HBO. Jika menonton dalam bentuk audio visual, that’s that. Tapi ketika membaca dalam
bentuk tulisan, imajinasi kita bisa sangat liar. Jadi untuk kalian yang belum
cukup umur, tunda dulu rasa penasaran kalian atau minta pengawasan orang yang
lebih tua. Dan pastikan orang yang mengawasi kalian itu tidak suka mikir yang
aneh-aneh (kayak aku :p).
Baca selengkapnya di sini :)
---
(JBoyfriend #1)
430 halaman
GagasMedia, 2013 (cetakan kesembilan, edisi repackege)
Rp. 65.000,-
Pillow Talk menceritakan
persahabatan antara Emilia dan Joshua yang sudah terjalin dari kecil. Emi dan
Jo, biasa mereka dipanggil, selalu berbagi dan selalu tahu cerita kehidupan
masing-masing. Dari hal-hal tidak penting, masalah kerjaan sampai sex
life. Hubungan mereka sangat dekat sampai membuat pacar masing-masing cemburu
buta. Begitu Dimas, melamar Emi, Jo lah menjadi orang pertama yang ditemuinya.
Jo tidak percaya Emi yang sudah lama menganut open-relationship, serius
dengan hubungan monogaminya dengan cowok yang lebih tua 15 tahun dan berpikir
untuk menikah. Jo ingin melarang Emi tapi dengan itu dia akan membeberkan bahwa
selama ini dia memendam perasaan khusus, lebih dari sahabat, terhadap Emi.
Tanpa Jo ketahui, Emi juga sempat memendam rasa untuk Jo. Semua itu tetap
tersimpan dengan rahasia karena keduanya mengetahui bahwa hubungan
sahabat-jadi-pacar membuat Emi trauma. Jadi kesempetan mereka untuk menjalin
hubungan lebih jauh sudah tertutup rapat.
Emang sih cerita
sahabat-jadi-pacar dalam Pillow
Talk ini bukan sesuatu yang baru lagi, tapi dengan balutan humor dan
sisi ‘dewasa’, hal itu masih bisa dinikmati. Sayangnya, aku merasa ceritanya
terlalu dipanjang-panjangkan. Seperti tokoh yang, bisa dibilang, hanya sekali
lewat dibahas habis-habisan atau pergolakan batin Emi dan Jo terlalu
didramatisir. Cerita baru mulai terasa bergerak *thank God* mulai halaman 100an. Tapi aku tetap enjoy koq bacanya. Selain cover-nya, aku juga senang dengan isinya
yang sesuai dengan harapanku. Deskripsi fisik karakter yang bikin mikir yang
‘aneh-aneh’, bagian-bagian ‘panas’ yang bikin kipas-kipas dan lainnya
hehe *dirty mind*. Favorite part? Ketika Emi dan Jo
liburan di Bali dong :p
Baca selengkapnya di sini :)
---
(JBoyfriend #2)
514 halaman
GagasMedia, 2012 (cetakan ketiga)
Rp. 57.000,-
Good Fight menceritakan
hubungan anjing dan kucing antara Teresia dan Jethro di kantor mereka.
Pekerjaan mereka sebagai fashion stylist dan fotographer di sebuah
majalah fashion, Mascara dan Manner, membuat mereka sering bertemu tapi
komunikasi mereka tidak pernah berjalan baik-baik. Jet selalu punya cara untuk
membuat Tere naik darah dan yang diusilin sering kali keabisan akal untuk
membalasnya. Suatu hari mereka terjebak di dalam lift berdua. Tere dan Jet
mulai membuka rahasia masing-masing yang tak pernah diceritakan ke teman
terdekat mereka sekalipun. Mereka pun menemukan satu kesamaan yang mendekatkan
mereka, baik Tere dan Jet menjadi selingkuhan orang. Tere dengan Indra, mantan
pacarnya yang sudah bertunangan dengan wanita pilihan orangtuanya dan Jet
dengan Nadine, pengusaha dan istri seorang pria yang sedang sekarat di
Singapura. Permusuhan mereka tiba-tiba hilang yang digantikan dengan
ketertarikan satu sama lain.
Good Fight ini ceritanya panjaaaaang dan muter-muter banget
tapi untungnya bisa aku nikmatin dan tetep jadi guilty pleasure-ku! Jumlah halamannya yang fantastis, dibandingkan
dengan seri J-Boyfriend yang aku baca sebelumnya, bisa dibilang pas karena
perjalanan hubungan Tere dan Jet ini juga sama panjangnya. Mulai dari
benci-bencian, lalu gencetan senjata, kemudian berusaha menjadi temen, tapi eh
malah saling suka dan ditambah konflik mereka sebagai selingkuhan orang. Nggak
cuma ribetnya hubungan Tere dan Jet, sedikit love life-nya temen kerja di majalah tersebut juga diceritakan.
Tapi kenapa bagian si Indra dan Nadine dikit banget ya? Bukannya mereka yang
terlibat langsung dengan konflik ‘selingkuhan’ ini. Kenapa malah Rian dan Dani
yang malah punya ruang cerita?
Baca selengkapnya di sini :)
---
(JBoyfriend #5)
410 halaman
GagasMedia, Mei 2014
Rp. 65.000,-
Devika Kirnandita, seorang pemain sinetron yang sering memerankan tokoh
antagonis sampai mendapat julukan ‘TV Bitch’, tak sengaja menarak mobil mewah
milik Julien Ang, seorang pengusaha buah premium. Tanggung jawab Dev untuk
mengganti kerusakan itu membuahkan sesuatu yang mengejutkan, Julien ternyata
seorang pria yang menyenangkan dan menarik. Tapi setelah mobilnya selesai, Dev
dan pria yang berumur kepala empat tidak berkomunikasi lagi. Mereka tak sengaja
bertemu di acara sepupu Julien, Pamela Ang, seorang perancang busana. Di sana,
Dev juga bertemu dengan mantan pacarnya, Hezekiel Rupawan, yang sudah punya
pacar baru. Dev sakit hati karena teringat dengan kenangannya dengan cowok yang
juga artis itu. Julien menghiburnya dan menawarkan diri untuk menjadi obat
untuk lukanya. Dev tentu sangat senang tapi itu sebelum Dev tahu kalau Julien
belum benar-benar melupakan Miranda.
Walaupun sebenernya aku tetep
nikmatin ceritanya, gaya bahasa yang bikin ketawa-ketiwi, dan ke-guilty-pleasure-annya (aka adegan-adegan
panasnya), kayaknya harapan aku terlalu tinggi deh buat Guilty Pleasure ini. Soalnya aku
ngerasa agak kecewa dengan cerita dan penyajiannya. Pertama, JBoyfriend-nya
tidak se-hot seri sebelumnya. Julien,
yang punya nama panggilan Jules (seriusan?) ini emang digambarnya yummy tapi koq nggak sesuai dengan
umurnya yang menginjak 40an ya? Dewasa sih, tapi entah lah cowok-cowok single
umur segitu kayak gimana. Dan kayaknya dia punya sedikit kecenderungan
terobsesi sama satu hal. Dalam kurun waktu sekitar 2-3 harian, dia udah tau
segala hal tentang Dev sampe sempet nonton sinetronnya di tengah aktivitas
kantor.
Baca selengkapnya di sini :)
---
(JBoyfriend #3)
316 Halaman
GagasMedia, Juni 2012
Rp. 50.000,-
Selesai pemotretan di majalah Mascara, Cindy beradu mulut dengan Kelly,
di telepon. Sahabatnya itu lagi-lagi tergoda omongan Ramon, laki-laki yang
sudah beristri. Karena Ramon, janji ketemu Cindy dan Kelly batal. Pertengkaran
heboh itu terdengar oleh Jere, rekan model dalam pemotretan tersebut. Jere
mengajaknya untuk makan malam, sebagai mengobat acara Cindy yang batal. Cindy
sempat ragu karena dia tidak begitu kenal dengan Jere. Tapi akhirnya dia
bersedia makan malam dengan cowok itu di sebuah tempat bernama Guitar.
Dibandingkan dengan seri
JBoyfriend yang sudah aku baca, Cinderella
Rockefella ini agak berbeda. Yang ini terasa lebih romantis dan menonjolkan
karakter dua tokoh utamanya. Adegan yang bikin ‘kipas-kipas’-nya masih ada.
Hanya saja tidak terlalu banyak atau berlebihan. Mungkin itu karena jumlah
halamannya yang terbatas. Kalau dikasih 500 halaman, seperti Good Fight, beda
lagi ceritanya hahahaha. Tapi aku tetep suka dengan ceritanya koq. Aku akhirnya
‘kenalan’ dengan Cindy dan Jere yang dulu aku temukan di bagian akhir All You
Can Eat dan banyak referensi ke seri JBoyfriend lain, seperti majalah Mascara dari
Good Fight dan clothing line (yang
mungkin) milik Emi dan Jo dari Pillow Talk.
Baca selengkapnya di sini :)
---
(JBoyfriend #6)
450 halaman
Twigora, Juni 2014
Rp. 69.000,-
Setelah
enam bulan berhenti dari pekerjaannya, Kantata ‘Tata’ Maulinda tinggal kembali
dengan kakaknya, Adagio. Status pengangguran Tata yang tak kunjung berakhir
membuat Ada memperkerjakannya di tokonya, Crystal Clear yang menjual segala
barang yang terbuat dari kristal. Karena sepeninggalan kedua orangtuanya, Ada
adalah keluarga Tata satu-satunya, Tata menerima pekerjaan itu. Tak hanya itu,
Ada juga menjodohkan Tata dengan Noel, anggota paduan suara gereja. Tata dengan
terang-terangan hanya menganggap Noel sebagai teman. Itu membuat Noel kecewa
dan Ada memarahi Tata.
Suatu
hari, Tata melayani pembeli baru, Jermaine Morton, lelaki yang mempunyai dua
warna bola mata yang berbeda. Jermaine datang untuk memesan kotak musik dengan
lagu ‘Für Elise’. Hadiah itu untuk pacarnya, Liz, yang akan diberikan
saat makan malam perayaan anniversary
mereka. Jermaine juga berencana untuk melamar Liz. Tanpa disangka, Liz menolak
lamaran itu. Lalu mereka memutuskan untuk break beberapa minggu. Untuk
menghapus kenangan memalukan itu. Jermaine berniat mengembalikan kotak musik
itu ke toko. Peraturan toko tidak mendukung rencana itu sehingga Jermaine
memberikannya kepada Tata dengan sukarela.
Kotak
musik mahal itu membuat Tata membuat mempunyai hutang. Dia membayarnya dengan
mentraktir Jermaine di sebuah café. Di sana mereka mengobrol, saling cocok dan
mulai sering menghabiskan waktu bersama. Jermaine tak segan mengajak dan
memberi Tata minuman gratis di beerhouse miliknya, Cliché Guerava. Tata yang frustasi
dengan urusan Ada dan Noel, minum sampai mabuk dan tak sadar mencium Jermaine. Jermaine
menikmati sekaligus merasa bersalah dengan ciuman itu. Perasaan Jermaine makin
tidak karuan saat Liz datang berkunjung dan menjelaskan alasan dibalik
penolakannya.
Come On Over masih punya formula yang sama dengan seri #JBoyfriend
sebelumnya. Cerita yang asyik buat ikutin, gaya penulisan yang ceplas-ceplos,
banyak bagian yang bikin sesak nafas dan tak lupa me-mention nama dan perkembangan tokoh dari seri #JBoyfriend
seperti Cindy Tan, Jere, Devika dan Julien Ang. Perkembangan hidup mereka bisa
dilihat di laman Twitter milik National Riches Magazine, yang juga punya topik
dengan hastag #hawtlist. Mirip-mirip Gossip Girl gitu, lah. Yang berbeda
adalah tokoh utama perempuannya, Tata, yang agak tomboy. Aku rasa Tata ini
tokoh paling sederhana dan tidak repot dengan urusan cewek di seri #JBoyfriend
yang aku baca. Maka tak heran Jermaine gampang akrab sampai menganggapnya
sebagai ‘bro’. Untuk bagian sexy time-nya
terbilang sedikit.
Baca
selengkapnya di sini :)
---
(JBoyfriend #7)
484 Halaman
Twigora, November 2014
Rp. 80.000,-
Kendra
‘Ken’ Rey dan Javier ‘Javi’ Bungsu Vimana saling mengenal dari kecil dan
bersahabat dekat. Javi membuka sebuah kafe bernama Tolstoy di sebuah mall dan
Ken dipercaya untuk menjadi operational manager. Mereka sering melewatkan waktu
senggang di sana dengan menonton film Peter Pan. Di rumah Javi, mereka menjadi
‘orangtua’ untuk sepasang anjing. Diam-diam, Ken jatuh cinta dengan Javi yang
dikenal sebagai playboy. Javi lebih suka melakukan one night stand dan tidak
terlalu pilih-pilih teman kencan. Walaupun begitu Ken selalu berharap Javi
sebenarnya merasakan hal yang sama dengannya.
Teman
mereka, Laura Winarno dan Mario Hardiansyah, baru saja bertunangan. Mereka
berempat pergi dan menginap di sebuah vila untuk merayakannya. Laura mengadakan
permainan truth or dare untuk membantu Ken mengetahui perasaan Javi kepadanya.
Javi ternyata hanya menganggap Ken sebagai teman. Dia bahkan mengungkapkan
dirinya tidak tertarik secara seksual terhadap Ken. Itu membuat Ken patah hati
dan membuat berbagai perubahan drastis. Ken mengundurkan diri dari Tolstoy
dengan alasan ingin menekuni bisnis bonekanya, dia mengecat rambutnya dengan
warna pink, dan mengenakan dandanan yang berbeda.
Javi
tergabung dalam Komunitas Shylock Indonesia. Saat ada acara konvoi ke Bandung,
Javi mengajak serta Ken. Di sana Ken berkenalan dengan Orion Sentosa dan
temannya, Niagara. Orion sangat tertarik dengan Ken. Ken tak ragu menerima
perhatian Orion. Javi merasa kesal karena tidak hanya lelaki itu sama playboy-nya
dengannya, dia mulai merasakan sesuatu yang lebih untuk Ken. Segala perubahan
Ken yang dia benci malah memperlihatkan sisi wanita yang selama ini tak
terperhatikan olehnya.
As Seen On TV is the best #JBoyfriend novel EVER! Novel yang satu ini punya plot yang
lebih rapi, naik turunnya cerita lebih terasa, gaya bahasanya lebih formal, perkembangan
karakter kedua tokoh utama lebih terlihat dan masalah percintaan lebih
diutamakan. Ini sangat berbeda dan cukup mengejutkan buatku. Setiap membaca 100
halaman, aku mencoba mencari ‘kelemahan’ yang selalu aku keluhkan di setiap review novel #JBoyfriend yang aku
baca.
Tidak ada yang bisa aku temukan karena cerita tidak berputar-putar ke hubungan kedua
tokoh utama terlalu lama, konflik utamanya tidak tiba-tiba muncul di 150
halaman terakhir, bagian yang bikin ‘kipas-kipas’-nya tidak menjadi ‘bumbu’
semata, bahkan tidak ada typo! Rasanya
penulis ‘mendengar dan menjawab’ semua kritikanku. Aku seneng sekaligus
terharu. Nggak sia-sia mengikuti seri ini :’)
Baca selengkapnya di sini :)
***
Di antara ketujuh novel di atas,
novel favoritku adalah As Seen On TV, cover favoritku Guilty Pleasure dan #JBoyfriend favoritku adalah
Jet dari Good Fight! Kalau kalian bagaimana? Nggak sabar ya menanti novel-novel selanjutnya XD Bagi yang penasaran tapi
masih ragu memulai dari mana atau belum ada dana, bisa coba baca Meet Lame, cerita bersambung yang di-upload di Wattpad. Nama #JBoyfriend
adalah Janiel. Terakhir aku baca ceritanya belum beres. Jadi kalian bisa
mengejarnya dari sekarang hehehe. Semoga kalian juga bisa menyukainya seperti
aku.
Good day y’all. Or as Simamora always write in his books, selamat
jatuh cinta :D
Dindooonn aku seneng banget baca review buku dari kamu, jadi punya second opinion kl mau beli buku hehehhe
ReplyDeleteAku selalu nungguin postingan terbaru kamu, entah review buku atau film ataupun drama serial. Salah satunya review novel ini, pantesan aku sering liat bukunya dipajang di bagian best seller. Ternyata ceritanya juga bagus :)
Makasih ya reviewnya sangat membantu, jangan bosen2 ya kalo aku mau minta saran :)
@ Eka: makasih udah jadiin blog aku referensi *terharu* gabung di Goodreads gak? Di sana lebih banyak lagi referensi tentang berbagai macam buku :D
ReplyDeletewah makasih reviewnya^^
ReplyDeleteyang suka nonton Film Box Office yuk dimari