Nothing much. I was going to prepare a slide for internship seminar with my group. But turned out that the seminar arranges around June 20. So we can relax a bit :p
J.K. Rowling - Harry Potter dana Orde of Phoenix
Luna Lovegood diperkenalkan pertama
kalinya sebagai teman berbagi kompartemen di Hogwarts Express. Ginny Weasley
memperkenalkannya sebagai anak yang baik walaupun aura kebodohan dari Luna menguar
dengan kuat.
“Dia mempunyai rambut pirang
kotor sepanjang pinggang yang terurai, alis mata yang sangat pucat dan mata
menonjol yang memberinya penampilan terkejut yang permanen.” – Bab 10 (Luna
Lovegood)
Walau anak asrama Ravenclaw ini seringkali
dipanggil ‘Loony’ itu menusukan tongkatnya ke belakang telinga kirinya dan hobi
membaca majalah The Quibbler secara terbalik, Luna adalah satu-satunya orang
yang bisa menyakinkan Harry bahwa dia tidak gila saat melihat Thestral, menarik
kereta menuju kastil. Luna bisa melihat kuda bersayap itu karena pernah menyaksikan
ibunya mati, mirip dengan Harry yang menyaksikan Cedric dibunuh Voldermort.
Pertemanan Harry dan Luna kembali
berlanjut saat Laskar Dumbledore terbentuk. Harry mengajarkan beberapa mantra
sederhana yang ampuh untuk sekedar melindungi diri dari ilmu hitam dan Luna
memperlajarinya bersama anggota lain yang tidak hanya berasal dari asrama Gryffindor.
Luna juga menyediakan tempat di majalah The Quibbler kepunyaan ayahnya untuk
artikel buatan Rita Skeeter tentang kesaksian Harry akan kebangkitan Voldermort.
Artikel itu membuat dukungan datang untuk Harry dan juga kesuksesan untuk Luna
dan ayahnya ;)
Luna Lovegood dalam versi film adaptasi Harry Potter dan
Orde Phoenix diperankan oleh Evanna Lynch ;)
--
Character
Thursday
Adalah book blog hop
di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau
telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa
menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh,
atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa
mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu
sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau
foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
Syarat
Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google
Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan).
Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan
Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button
Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower
kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di
button.
3. Buat posting
dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke
dalam postingmu.
3. Isikan link (URL)
posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama
blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4.
Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan
mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru
yang menarik…
J.K. Rowling
1200 Halaman
PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004
Rp. 110.000,-
Tak diragukan lagi tahun kelima Harry Potter bersekolah di Hogwarts
merupakan tahun yang sangat penting. Kini ia berusia lima belas tahun, dan
sebagai remaja ia mengalami gejolak masa muda yang mengubah beberapa sifat
dasarnya. Ia akan menjalani ujian OWL yang menegangkan, yang menentukan akan
jadi apa dirinya setelah lulus. Ia sering sekali bertengkar dengan Cho,
sehingga bukan tidak mungkin hubungan mereka putus. Dan ketika ia berkelahi
dengan Draco Malfoy, peranannya sebagai Seeker tim Quidditch Gryffindor
terancam. Semua ini membuat Harry begitu nelangsa, sehingga untuk pertama
kalinya ia ingin sekali meninggalkan Hogwarts. Di tengah semua kegalauan itu,
Lord Voldemort dengan kekuatan sihirnya yang luar biasa terus-menerus
menghantui Harry. Tanpa henti Pangeran Kegelapan menyiksanya melalui bekas
lukanya, dan akhirnya memaksa Harry bertarung mati-matian melawan para Pelahap
Maut. Dan puncaknya adalah ia harus menyaksikan kematian seseorang yang amat
dicintainya...
Selepas buku Harry Potter dan
Piala Api yang begitu penuh kejutan dan menjadi seri kesukaanku, entah kenapa
aku nggak terlalu minat buat beli buku Harry
Potter dan Orde Phoenix. Minat sih ada, tapi untuk dananya nggak ada hehehe.
Bukunya tebel banget dan edisi hardcover
pula (terlalu penasaran untuk nungguin edisi softcover). Selain itu, pada saat buku kelima Harry Potter terbit,
aku baru masuk SMP dan lebih banyak hal yang menjadi pusat perhatianku.
Adaptasi ke lingkungan baru, mulai mengatur uang saku, dan berjibaku dengan tugas
dari mata pelajaran baru. Hal –hal itu sempat bikin aku putus asa and even said good-bye to these awesome
books. Tapi akhirnya aku baca juga buku kelima ini setelah menginjak bangku
SMA dan bahkan menonton filmnya di barisan kursi paling depan! Entah yang baca
buku atau nonton filmnya yang aku lakukan duluan, tapi yang pasti aku seneng
ketemu Harry, Ron dan Hermione lagi :D
Harry Potter dan Orde Phoenix
memiliki jalan cerita yang mulai ‘menggelap’ dan kehilangan suasana petualangan
khas anak-anak. Hmm, berarti ada untungnya dong aku nunggu beberapa tahun ( dan
bertambah usia juga) untuk bisa baca, mengerti dan menyelesaikan buku ini. Aura
kegelapan itu terasa dalam hal-hal yang aku sebutkan dibawah ini . . .
Orde of Phoenix
Orde of Phoniex adalah perkumpulan yang Dumberdore buat untuk melawan
Lord Voldermort. Isinya adalah orang-orang yang dekat dengan Dumberdore ataupun
Harry Potter. Mereka menjadi mata-mata, mencari informasi terbaru tentang
Voldermort, mengajak kaum-kaum lain untuk bergabung dan juga melindungi Harry.
Hmm, jadi ini yang dimaksud Orde Phoenix yang menjadi judul keseluruhan buku
ini. Menarik :D
Dumbledore’s Army
Kelas Pertahanan Terhadap Ilmu
Hitam yang diajar Dolores Umbridge sangat menyebalkan. Ya, pelajaran dan juga
pengajarnya. Itulah yang membuat Harry, Ron dan Hermione membentuk sebuah
perkumpulan rahasia bernama Dumberdore’s
Army/Laskar Dumberdore. Dalam perkumpulan yang bertempat di ruangan
kebutuhan, mereka mempelajari dan juga mempraktekan mantra-mantra pertahanan,
sebagian besar sudah diperkenalkan di buku keempat. Disini kepemimpinan Harry
mulai muncul dan dia bisa membuktikan bahwa dia pantas diperhitungkan sebagai
lawan.
Harry x Cho Chang
Ooops, sorry, kayaknya ini bukan termasuk ‘ aura kegelapan’ yang
aku rasakan hahahaha. Tapi kebayang nggak sih kalo aku baca bagian mereka
berciuman (nggak begitu dijelasin sih, tapi yang jelas they did!) saat kelas 1 SMP, dimana aku masih begitu polos dan
imut? Yeaaah, ini dia salah satu
‘keuntungan’ menunggu waktu membaca yang tepat :p
Pemberontakan George dan Fred
George dan Fred selalu terlihat
sebagai anak kembar yang kompak dalam urusan jahil yang kadang kala kreatif
juga. Dalam bagian menuju akhir, mereka akhirnya membulatkan ‘kejahilan’ itu
dan dengan senang hati keluar dari Hogwarts yang selama ini mengekang mereka. Keputusan
yang sangat berani! Apa mereka bisa membuktikan bahwa mereka bisa sukses setelah
di DO? We will see ;)
Sirius
Lewat bekas luka di dahinya,
Harry dan Voldermort seperti terhubung satu sama lain. Voldermort bisa
memperlihatkan sesuatu yang dia ingin Harry ketahui, hal itu bisa saja benar
atau hanya sebuah jebakan. Dumbledore pernah menyuruh Snape untuk mengajari
Harry untuk menutup pikirannya, tapi mereka tidak akur dan pelajaranpun
berakhir. Akibatnya Harry bisa dijebak untuk mendatangi Kementrian Sihir dan
mengambil sebuah ramalan tentang dirinya, Neville dan juga Voldermort. Pertempuran
antara Para Pelahap Maut, Orde Phoenix dan Laskar Dumbledore pun tak bisa
terhindarkan. Pertempuran itu membuat banyak orang akhirnya percaya bahkan
Voldermort bangkit kembali tapi sekaligus membuat Harry harus kehilangan
walinya :’(
Kelima bagian diatas telah
merangkum aura kegelapan dari bangkitnya Lord Voldermort di Harry Potter dan
Orde Phoenix. Maaf ya kalo banyak spoiler
hehehehe. Aku sih berpikir kalian udah baca bukunya atau paling nggak, ya
nonton filmnya (yang udah sering diputer sama ‘stasiun milik kita bersama’ itu
loh). Recommended! :D
I have several shoes that I loved. Sadly, they are no longer 'wearable'. But I hesitated to trash them. At the same time, I blogwalking to Tara's blog. Looks like she has a solution for my problem, makeover the shoes! I looked for other inspirations from other blogs and Youtube then decided to make my shoes shining with glitter. It was kinda funny, I always wanted to do some 'Do-It-Yourself' thing and here is the great chance :)
What you need:
Old flat shoes
Glitter
Fabric glue
Paint brushes
News paper
Tape
What to do:
- Cover some parts of shoe with tape to avoid glitter, if it necessary. I didn't do it though :p
- Using paint brush, apply glue to your shoe
- Sprinkle the glitter and shake to remove the glitter that doesn't stick
- Do it all over again until your shoe covered completely. Then do it to other shoe
- If you missed some spots, don't hesitate to touch it up
- Let it fully dry in few days before wearing it
- The result :)
The result is very good! My mom even asked me if it's a new shoes. I answered proudly, 'Nope. Just glued it with some glitter'. Feels good to makeover shoes that you loved once and loving it ever more ;)
Selain membaca dan menulis review tujuh buku dari seri Harry Potter, Hotter Potter juga mengadakan event ‘monthly meme’. Pertanyaan untuk bulan Mei adalah . .
“Menurut kamu siapa karakter yang paling menyebalkan dalam seri Harry Potter? Alasannya?”
Gilderoy Lockhart, Order of Merlin Kelas Ketiga, Anggota Kehormatan Liga Pertahanan terhadap Ilmu Hitam, dan lima kali memenangkan kontes Senyum-Paling-Menawan Witch Weekly adalah professor Pertahanan terhadap Ilmu Hitam pada tahun kedua Harry, Ron dan Hermione belajar di Hogwarts.
Kenapa Lockhart bisa menyebalkan?
Ada beberapa hal seperti caranya berbicara, tingkah lakunya, senyumannya, buku-bukunya, semuanyaaaa lah dan paling parah adalah cara mengajarnya di kelas. Boro-boro mempersiapkan diri melawan ilmu hitam, gurunya aja kabur. Aku gak abis pikir kenapa Lockhart bisa terpilih menjadi professor di Hogwarts? Dan koq bisa sih murid sepintar Hermione bisa ikutan kepincut? -_____-
Beberapa tokoh datang dan pergi di Hogwarts dan mereka pasti punya andil dalam petualangan yang dilakukan oleh Harry, Ron dan Hermione dalam memecahkan teka-teki si Pangeran Kegelapan. Begitu juga Lockhart. Sayangnya dia lebih mementingkan wajah dan senyumannya daripada pusing-pusing mikirin kebangkitan Lord Voldermort. Jadi jangan heran deh dia kena batunya sendiri. Lockhart menggunakan tongkat sihir Ron (yang sudah 99.9% patah) untuk menggumamkan Jampi Memori dan malah dia sendiri yang kena. Puaaaaaaaaaaaaaaaas deh :p
Gildorey Lockhart sudah pernah dibahas di Character Thursday. Baca postnya disini :D
P.S. Aku udah ngesubscribe blog Ndari dengan email dhynhanarun at yahoo dot com :)
Frida Romero aka Jessica Sanchez killed the performance!
The season finale of Glee was good. So many surprised and cliffhangers. Can't wait to watch season 5. But this site informed me that they won't back until January 2014. Whaaaaaaaat? :O
Well, well, well, happy Sunday :D
The season finale of Glee was good. So many surprised and cliffhangers. Can't wait to watch season 5. But this site informed me that they won't back until January 2014. Whaaaaaaaat? :O
Well, well, well, happy Sunday :D
Robin Wijaya - Roma: Con Amore
Leonando Halim adalah seorang
pelukis asal Indonesia yang berkesempatan mengelar ikut pameran di Roma. Bakat
melukisnya diturunkan oleh Kakeknya semenjak kecil. Kakeknya mengenalnya kepada
kanvas, palet dan juga cat minyak. Kakeknya juga yang memberi nama Leonando,
mengikuti dengan Leonardo Da Vinci. Hanya saja, ternyata Leo lebih menggemari
karya Michelangelo. Dia kagum prinsip Michelangelo tentang kesempurnaan dalam
bentuk lingkaran. Tapi dia tidak
sepenuhnya mengikuti idolanya itu, dia masih menghargai sebuah proses.
“Aku tidak mengejar kesempurnaan.
Tapi aku menikmati proses menuju sempurna. Seperti Michelangelo menikmati
setiap waktu, tenaga dan pikiran yang digunakan dalam menciptakan sebuah
mahakaya.” – halaman 178
Saat mengadakan pameran di Roma,
Leo bertemu dengan Felice Patricia yang merupakan pegawai KBRI dan orang yang
bertanggung jawab atas lukisannya yang salah kirim. Leo menemani Felice
mengambil dan mengembalikan lukisan tersebut. Entah kenapa, peristiwa yang
tidak menyenangkan itu malah menempel di ingatan Leo sampai menciptakan sebuah
sketsa lukisan yang bernuansa berbeda.
“Aku merasa . . . aku perlu berada
disampingmu. Dengan atau tanpa permintaan darimu.” – halaman 305
Hubungan Leo dan Felice berlanjut
saat mereka tak sengaja bertemu di Bali dan juga saat mereka kembali ke Roma. Walaupun
masing-masing sudah punya pasangan, mereka sadar betul bahwa yang mereka
rasakan sesuatu yang luar biasa.
Karakter Leo ini agak datar ya.
Tidak ada pergolakan batin tentang profesinya sama sekali, apakah didukung
keluarga? (Kayaknya mah didukung deh, secara Kakeknya yang ngajarin). Apakah
dia mendapat penghasilan dan penghargaan yang lumayan? Info lebih lanjut
tentang latar belakang dan data pribadi Leo juga tidak aku temukan. Berapa sih
umurnya? :O
Who’s your ‘Character Thursday’
this week?
--
Character
Thursday
Adalah book blog hop
di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau
telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa
menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh,
atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa
mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu
sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau
foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
Syarat
Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google
Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan).
Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan
Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button
Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya
follower kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak
di button.
3. Buat posting
dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke
dalam postingmu.
3. Isikan link (URL)
posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama
blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4. Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan
temukan tokoh-tokoh pilihan mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah
juga dengan buku-buku baru yang menarik…
Acara memasak bulan ini masih menggunakan resep dari Dapur Umami :)
Bahan:
300 gram udang kupas ukuran sedang
100 gram tepung maizena
2 butir putih telur
Garam secukupnya
Minyak goreng secukupnya
Saus :
1 buah jeruk lemon,
ambil airnya
2 sdm saus tomat/sambal
100 gram mayonase
Cara Memasak:
1. Saus: Campurkan saus tomat/sambal, perasan jeruk lemon, dan mayonase, aduk rata, sisihkan.
2. Campur putih telur, garam, dan maizena, aduk rata. Kalo pake sendok susah, ya pake tangan aja.
3. Masukan udang dan balur dengan adonan tepung maizena.
4. Goreng udang hingga kuning keemasan, angkat, dan tiriskan.
5. Campurkan udang tersebut dengan saus mayonase, aduk rata
6. Sajikan.
Catatan:
Mungkin ada yang bingung kenapa tepung yang digunakan disini adalah tepung maizena. Aku juga asalnya bingung dan jadi ragu. Tapi setelah dicoba, ternyata tepung maizena yang dicampur putih telur membuat udang jadi mengembang dan renyah. Lalu ketika diaduk dengan saus mayonase, lapisan tepung yang tawar itu tertutup saus dengan sempurna. Saat di makan, yang terasa hanya udang dan saus tersebut. Tetep enyaaaaak enyaaaak koq :D
Robin Wijaya
384 Halaman
Gagas Media, 2013 (cetakan pertama)
Rp. 53.000,-
Pembaca tersayang,
Banyak jalan menuju Roma. Banyak cerita berujung cinta. Robin Wijaya, penulis novel Before Us dan Menunggu mempersembahkan cerita cinta dari Kota Tujuh Bukit.
Leonardo Halim, pelukis muda berbakat Indonesia, menyaksikan perempuan itu hadir. Sosok yang datang bersama cahaya dari balik sela-sela kaca gereja Saint Agnes. Hangatnya menorehkan warna, seperti senja yang merekah merah di langit Kota Roma. Namun, bagaimana jika ia juga membawa luka?
Leo hanya ingin menjadi cahaya, mengantar perempuan itu menembus gelap masa lalu. Mungkinkah ia percaya? Sementara sore itu, di luar ruang yang dipenuhi easel, palet, dan kanvas, seseorang hadir untuk rindu yang telah menunggu.
Setiap tempat punya cerita. Roma seperti sebuah lukisan yang bicara tanpa kata-kata.
Enjoy the journey,
EDITOR
Banyak jalan menuju Roma. Banyak cerita berujung cinta. Robin Wijaya, penulis novel Before Us dan Menunggu mempersembahkan cerita cinta dari Kota Tujuh Bukit.
Leonardo Halim, pelukis muda berbakat Indonesia, menyaksikan perempuan itu hadir. Sosok yang datang bersama cahaya dari balik sela-sela kaca gereja Saint Agnes. Hangatnya menorehkan warna, seperti senja yang merekah merah di langit Kota Roma. Namun, bagaimana jika ia juga membawa luka?
Leo hanya ingin menjadi cahaya, mengantar perempuan itu menembus gelap masa lalu. Mungkinkah ia percaya? Sementara sore itu, di luar ruang yang dipenuhi easel, palet, dan kanvas, seseorang hadir untuk rindu yang telah menunggu.
Setiap tempat punya cerita. Roma seperti sebuah lukisan yang bicara tanpa kata-kata.
Enjoy the journey,
EDITOR
Roma: Con Amore adalah seri kedua dari Setiap Tempat Punya Cerita
keluaran Gagas Media (Fyi, Bukune yang masih bersaudara dengan Gagas
mengeluarkan seri yang sama). Menarik dan unik. Itu pendapatku untuk ide ini.
Selain mengeksplor tempat-tempat menarik dan cerita romantis dibaliknya, Gagas
sepertinya juga ingin mengembangkan bakat para penulis dibawah naungannya.
Lihat saja nama-nama yang ada adalah orang-orang yang sebelumnya pernah
menerbitkan karyanya di Gagas dan bahkan ikut bagian seri sebelumnya, Gagas
Media.
Seri Setiap Tempat Punya Cerita (STPC)
dari Gagas Media adalah Paris: Aline
karya Prisca Primasari (baca reviewnya disini) dan yang kedua adalah Roma: Con Amore karya Robin Wijaya.
Karya Robin Wijaya sebelumnya yang pernah aku baca adalah Menunggu yang berduet dengan Dahlian. Robin menyajikan sebuah
cerita sederhana tapi punya efek galau yang maksimal. Hal itu membuatku yakin
untuk membeli seri kedua ini. Aku mau lihat sebetapa galau dan ‘ROMA’ntisnya
cerita Robin kali ini. Aku juga memutuskan untuk mengikuti seri STPC
berikutnya. Selain karena penasaran dengan tempat apa lagi yang akan diangkat,
aku juga senang dengan sinopsisnya yang sudah memberikan sedikit pencerahan
tentang isinya :p
Sebelum ke cerita, mari lihat
package Roma: Con Amore yang unik.
Aku nggak begitu familiar dengan
bangunan yang ada di kartu pos yang menjadi bonus dan ilustrasinya cuma ada
enam. Tapi idenya tetap saja unik dan membuat novel ini terasa sangat beda dari
yang lain.
Untuk isi ceritanya, Roma: Con Amore mengisahkan tentang
pertemuan seorang pelukis muda asal Indonesia, Leonardo Halim dengan seorang
pegawai KBRI, Felice Patricia di sebuah galeri lukisan di Roma. Mereka bertemu
karena kecerobohan Felice yang membuat lukisan Leo terkirim ke tempat yang
salah. Setelah itu mereka tak sengaja bertemu di Bali. Mereka mulai berteman
dan menghabiskan waktu tanpa rencana. Ketika mereka bertemu lagi di Roma dan
menghabiskan waktu bersama, hubungan pertemanan mereka terasa lain. Mereka tak
pernah mengakui satu sama salin karena masing-masing sudah punya pasangan. Leo
punya Marla, seorang pengrajin hiasan kaca patri yang selalu setia dan telaten
mengurus Leo dan rumahnya. Felice punya Franco, pesepakbola Itali yang super romantis.
Setelah membaca sinopsisnya
diatas, udah kebayangkan betapa romantis dan besarnya potensi kegalauan yang
dihasilkan hehehe. Hal lain yang bikin galau maksimal adalah isi bab yang
cenderung pendek-pendek dan hanya menceritakan satu peristiwa, contohnya bab
khusus membahas pekerjaan sehari-hari Leo, kisah percomblangan Leo dan Marla,
isu keluarga Felice dan lainnya. Siapa sih yang suka dikasih dikit-dikit?
Makanya aku jadi pengen baca terus dan secara tidak langsung meningkatkan
kegalauan. Apalagi sebelum bab baru dimulai, sebuah quote muncul di bawah judul
bab tersebut. Ini adalah beberapa quotes yang aku suka ;)
“Aku bersembunyi di
balik keangkuhan. Diam-diam menjadi pengagummu.” – bab 5
“Cinta adalah
penerimaan tanpa ada penolakan.” – bab 14
“Setiap orang punya
ruang dan tempat tersendiri. Mereka yang pergi dan datang, tak akan pernah bisa
saling menggantikan.” – bab 18
“Kamu menjadi alasan
aku kembali. Tak perlu tanya, tak perlu kata untuk menjelaskan.” – bab 22
“Ada perbedaan tipis
antara benci dan cinta. Dan yang menyekatkan keduanya, hanyalah perasaan tak
mau memaafkan.” – bab 33
Tapi sayangnya, cara penceritaan
yang dikit-dikit dan dosis galau yang semakin besar seperti itu membuat alurnya
terasa lambat dan hambar. Cara tersebut juga tidak maksimal untuk menceritakan
masalah utama masing-masing karakter. Butuh berbab-bab untuk tahu status
hubungan yang dimiliki Leo dan Marla dan juga untuk mengerti kenapa Felice
begitu marah dengan keputusan Mamanya berhubungan dengan Benny.
Entah kenapa, aku menemukan bahwa
deskripsi dan narasi di novel ini lebih berperan daripada dialog antar
karakternya. Setiap bab atau paragrap ini dimulai dengan deskripsi tempat lalu
narasi tentang kegundahan hati karakter yang terlibat. Semua itu terasa begitu
indah dan mendayu-dayu. Tapi ketika karakter tersebut bercakap-cakap dengan
karakter lain, mereka terdengar kaku dan geje banget.
Itu membuat konflik yang ada (yang
semula sangat galau) jadi biasa-biasa saja. Ke-Roma-annya juga kurang kerasa
disaat kedua tokoh malah mulai menjadi teman di Bali dan adanya menggunaan
Bahasa Inggris yang efektif ketimbang Bahasa Itali.
Mau sedikit berkomentar tentang
cinta segitiga Marla – Leo – Feline. Bagi yang belum baca, bisa lanjut ke
kesimpulan setelah tanda alert merah
kedua untuk menghindari spoiler :)
ALERT!
Leo adalah seorang pelukis dan
dia sangat butuh mood dan inspirasi untuk menghasilkan setiap lukisan. Entah
dihalaman berapa, Marla membahas bahwa Leo selalu mengerjakan setiap lukisannya
dengan perasaan (cinta?) dan dengan begitulah lukisan dibuatnya akan hidup.
Marla yang selama ini menemani Leo, sebelum akhirnya Felice yang berbeda dengan
Marla datang dan menyiptakan inspirasi baru buat Leo. Jadi apakah rasa cinta
yang Leo rasakan nyata atau sekedar membutuhkan muse untuk lukisannya? Jadi
keingetan dengan Gossip Girl, Serena van der Woodsen pacaran dengan seorang
seniman yang merupakan teman masa kecilnya. GG berkomentar diakhir, "Looks like B's prophecy came true. One day you're a muse. The next day you're old news."
Felice menolak hubungan Mamanya
dengan Benny, seorang pria beristri yang berjanji akan bercerai secepatnya.
Alasannya karena Benny jelas milik orang lain dan Felice tidak mau seorangpun
menggantikan Papanya. Tapi lihatlah hubungannya dengan Leo. Leo jelas tidak
sendiri walaupun dia tidak mengakuinya sebelumnya. Felice tidak sempat
menanyakan hal tersebut karena terlalu mabuk oleh cinta. Bukankan itu sama saja
dengan Mamanya yang mementingkan perasaannya kepada Benny dan tutup mata atas
kejelasan status Benny. Like mother like
daughter. Lalu bagaimana dengan ‘pengganti’? Felice dengan mudahkan
menggantikan Marla di hati Leo. So
Felice, there is no reason to forbin your mother, at least when she is dating
the right man.
ALERT!
At last, Roma: Con Amore
dan segala kegalauannya was quite good.
But I realized the doses is just not my
cup of coffee. Terlalu banyak buat aku, sampe tidak mempan lagi. Untuk
Robin Wijaya, aku tetap menantikan karya selanjutnya, sebuah cerita yang tidak
terlalu galau mungkin? :D
FRIDAY
Watched 'Star Trek Into Darkness' (yeaaah, alone :p)
I think it was not as fun as the first one :o
SATURDAY
Meeting with the editors from Jakarta at Reading Lights ;)
Not only gave advices for writing a fiction novel, we also talked about my final paper and he gave me several ideas that I never thought about before. It really blew my mind :D
SUNDAY
Glee's 'Wonder-Ful' episode is not wonderful, IMO. Thanks God they don't cover my Stevie Wonder favorites, 'Overjoyed'. 'Cause I'm sure they're gonna ruin it :/
Watched 'Star Trek Into Darkness' (yeaaah, alone :p)
I think it was not as fun as the first one :o
SATURDAY
Meeting with the editors from Jakarta at Reading Lights ;)
Ice lemon tea and super yummy tuna sandwich :9
Not only gave advices for writing a fiction novel, we also talked about my final paper and he gave me several ideas that I never thought about before. It really blew my mind :D
SUNDAY
Glee's 'Wonder-Ful' episode is not wonderful, IMO. Thanks God they don't cover my Stevie Wonder favorites, 'Overjoyed'. 'Cause I'm sure they're gonna ruin it :/
Then why I choose this song? I think I just love Kitty and her perfomance amazing is included :)
Happy Sunday :)
This week, I basically did nothing. Nothing progress on my intership report or final paper. But I heard some information that related to it :O
The seminar of internship report would take place around June and we will present the report with our friends who also took an intership at the same place. Then the report should be submitted after the seminar.
I'm not sure I would finish my final paper by that time. So the next chance to graduate this year is the third wave which probably in December. Fight! :D
Fei – Bi!
Kim Min Jeong adalah gadis muda
yang harus bekerja banting tulang sendirian untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ibunya sudah meninggal, ayahnya jadi stress akan hal itu dan memilih
menenggelamkan dirinya ke minuman keras. Min Jeong harus menunda pendidikannya
dulu untuk mencari uang. Dia menggubah vannya menjadi food truck untuk
berjualan dan cukup laris.
“Untung saja kau
tumbuh menjadi gadis yang kuat dan ulet seperti ibumu, Min Jeong-ah.” – halaman
15
Ditengah hidupnya yang
berantakan, Min Jeong malah tak sengaja membebaskan makluk halus dokkaebi
bernama Bi dari sebuah bel angin tua. Bi mengaku bahwa seseorang yang
mengurungnya mirip dengan Hyuk, teman baik Min Jeong dan dia ingin balas dendam
karena telah terkurung selama empat ratus tahun. Min Jeong dan Ae Ri, temannya
juga, berusaha mencari jalan keluar untuk melindungi Hyuk dan juga berniat
mengusir Bi jauh-jauh. Tapi entah kenapa, Min Jeong punya kekuatan tersembunyi
yang bisa mengendalikan Bi dan Bi pun tidak tahu alasannya.
“Tanpa ritual, hanya
karena suatu benda, bisa tiba-tiba menariknya. Hanya Min Jeong yang bisa
melakukannya.” – halaman 111
Selain soal Bi dan teman-temannya,
ayah Min Jeong kembali. Min Jeong jadi ingat akan semua yang dia korbankan
karena ayahnya itu melepas tanggung jawabnya. Dia masih sakit hati dan tidak
menerima setiap perubahan baik dari ayahnya, dia takut ayahnya jatuh lagi dan
menghilang lagi. Tapi Bi, yang sudah menyesuaikan diri di rumah Min Jeong,
membawa kedua orang yang masih dalam keluarga itu untuk berdamai, secara tidak
langsung.
“Ia baru tahu, walau
selama ini ia kira tidak peduli, tapi ternyata jauh di lubuk hatinya yang
paling dalam ia masih sangat menyayangi ayahnya.” – halaman 219
Karakter Kim Min Jeong ini
mengingatkanku kepada karakter-karakter di drama Korea yang pernah aku tonton.
Min Jeong mungkin tidak terlibat dalam drama yang mengharu biru ataupun kisah
percintaan dengan orang beda status yang bikin galau, tapi dia tetap
memperlihatkan bagaimana sebuah kerja keras bisa menghasilkan sesuatu, bahkan diluar
rencana kita. Tough and strong girl!
--
Character
Thursday
Adalah book blog hop
di mana setiap blog memposting tokoh pilihan dalam buku yang sedang atau
telah dibaca selama seminggu terakhir (judul atau genre buku bebas).
- Kalian bisa
menjelaskan mengapa kalian suka/benci tokoh itu, sekilas kepribadian si tokoh,
atau peranannya dalam keseluruhan kisah.
- Jangan lupa
mencantumkan juga cover buku yang tokohnya kalian ambil.
- Kalau buku itu
sudah difilmkan, kalian juga bisa mencantumkan foto si tokoh dalam film, atau
foto aktor/aktris yang kalian anggap cocok dengan kepribadian si tokoh.
Syarat
Mengikuti :
1. Follow blog Fanda Classiclit sebagai host, bisa lewat Google
Friend Connect (GFC) atau sign up via e-mail (ada di sidebar paling kanan).
Dengan follow blog ini, kalian akan selalu tahu setiap kali blog ini mengadakan
Character Thursday Blog Hop.
2. Letakkan button
Character Thursday Blog Hop di posting kalian atau di sidebar blog, supaya follower
kalian juga bisa menemukan blog hop ini. Kodenya bisa diambil di kotak di
button.
3. Buat posting
dengan menyertakan copy-paste “Character Thursday” dan “Syarat Mengikuti” ke
dalam postingmu.
3. Isikan link (URL)
posting kalian ke Linky di bawah ini. Cantumkan nama dengan format: Nama
blogger @ nama blog, misalnya: Fanda @ Fanda Classiclit.
4.
Jangan lupa kunjungi blog-blog peserta lain, dan temukan tokoh-tokoh pilihan
mereka. Dengan begini, wawasan kita akan bertambah juga dengan buku-buku baru
yang menarik…
I knew the meaning of term 'green thumb' from my favorite manga, Les Mille Fleurs by Nami Akimoto. In the last chapter of book 1, Chika is so sad after Shu, her neighbor and also her secret crush moves to football school to pursuit his dream. Then Chika decides to chin up and focus on gardening, her own dream. Her father sees her and says that she has a green thumb, which means she has natural talent of taking care plants. Later on the same day, Asakura (the handsome yet misterious boy that she ended with hehehe) says the same thing about Chika's talent ;)
Les Mille Fleurs is my favorite manga ever! It made me try gardening, knew a lot of flowers and their meanings (my favorite is Lavender!) and learn Francais (yeah, the title means 'A Thousand Flowers'). I also always wondering if I have the same thumb, the green one. Well, I'm sure these spinach seed and time will tell me ;)